Kamis, 25 November 2021

Mengapa Indonesia Menolak Khilafah Tegak di Indonesia, Ini Alasannya, Bagikan Ke Semua Keluarga Dan Teman Anda Biar Semua Paham.



*Mengapa Indonesia Menolak Khilafah Tegak di Indonesia, Ini Alasannya, Bagikan Ke Semua Keluarga Dan Teman Anda Biar Semua Paham.*

Semoga negeri kita aman dan damai terhindar dari perpecahan. Semoga ideologi asing seperti ideologi komunis dan khilafah tidak menguasai negeri kita. Jaga persatuan dan tetap Pencasila & NKRI harga mati. *Salam TEGAR*

Walau HTI telah dibubarkan dan ditetapkan sebagai Ormas terlarang seperti PKI, namun syabab (anteknya) terus menebar propaganda diberbagai media.

Propaganda antek HTI yang saat ini bergentayangan membuat video dan tulisan yang berjudul "Apa Masalahnya Jika Khilafah Tegak di Indonesia" karangan syabab HTI, Heri Al-Fatih.

Inti dari tulisan ini adalah mengajak orang awam agar semangat menegakkan khilafah dengan membandingkan kondisi bangsa saat ini.

Berikut adalah tulisan propagandanya antek HTI (Heri Al-Fatih) sekaligus saya beri jawaban sehingga terbongkar semua kebohongan dan iming-iming semu antek khilafah.

1. Jika Khilafah tegak di Indonesia, maka semua agama selain Islam akan tetap boleh hidup damai, semua akan diberi kebebasan menyembah tuhan-tuhan mereka. Mereka tidak akan dipaksa memeluk Islam. Lalu masalahnya apa Jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya jika khilafah tegak di Indonesia, maka kerukunan antar umat beragama akan terganggu bahkan akan terjadi perang antar agama. Jangankan menghormati atau menjalin perdamaian antar agama, kepada sesama umat Islam saja mereka kafirkan, menuduh musyrik, berhukum thaghut dan halal darahnya untuk ditumpahkan hanya karena tidak menegakkan khilafah. Jadi kebebasan beragama ala kaum khilafah adalah dusta dan tanpa khilafah pun, NKRI sudah menerapkan kebebasan beragama. Buang saja khilafah ke tong sampah, kami tidak butuh*.

2. Jika Khilafah tegak, maka Pendidikan dan Kesehatan akan digratiskan untuk seluruh warga negera tanpa terkecuali, karena semua itu adalah hak rakyat dan sudah menjadi kewajiban Khalifah sebagai pelayan rakyat. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Bagaimana mau menerapkan pendidikan dan kesehatan gratis, lha wong khalifahnya tidak jelas siapa namanya dan dimana rimbanya. Dimana-mana ditolak disetiap negara dan menjadi gerakan pemberontak kok mau menerapkan pendidikan dan kesehatan gratis? Tanpa khilafah pun, saat ini pemerintah sudah memperhatikan pendidikan dan kesehatan bagi rakyatnya. Walau belum maksimal tapi ini alam kenyataan, bukan khayal dan mimpi khilafah HTI.*

3. Jika Khilafah tegak, hukum Allah akan diterapkan secara kaaffah (menyeluruh). Tidak ada lagi perzinahan, riba, miras, dan kesyirikan yang terjadi secara terang-terangan seperti hari ini. Tidak ada lagi muslim yang meninggalkan sholat dengan bangga. Semua akan taat kepada Allah Swt. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, setan itu hidup di sistem manapun termasuk hidup di sistem khilafah. Jadi, walau diterapkan sistem khilafah, kerja setan jalan terus. Artinya, kemaksiatan dan kejahatan tetap ada walau dalam sistem khilafah. Kalau kemasiatan berhenti dengan tegaknya khilafah, terus neraka sepi dong? Kata siapa tidak ada kemaksiatan di sistem khilafah? Baca sejarah berapa penguasa dan keturunan khalifah yang ahli zina dan mabuk. Jangan menipu atas nama khilafah. Tanpa khilafah, NKRI sudah kaffah. Setiap pemeluk agama bisa damai dan tenteram menjalankan syariatnya masing-masing. Toh, khilafah bukan bagian dari Rukun Iman dan Rukun Islam, jadi khilafah bukanlah sesuatu yang esensi dalam syariat Islam.*

4. Jika Khilafah tegak, hukum Allah terlaksana secara sempurna, maka negeri ini pun akan diberikahi. Bukankah Allah telah berjanji akan mendatangkan berkah dari langit dan bumi Lihat QS.7:96 jika penduduk ini bertakwa?.  Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *NKRI ini sudah diberkahi oleh Allah. Jika ada bencana dan musibah, semata-mata adalah ujian bagi kaum yang beriman bukan karena tidak menerapkan khilafah. Negeri ini dihuni oleh para wali, didoakan para ulama dan dicintai oleh penduduknya. Masalahnya jika diganti khilafah, maka mereka akan merusak anugerah Allah berupa berkah dan kedamaian di negeri ini.*

5. Jika Khilafah tegak, tidak akan ada lagi kemaksiatan yang terjadi secara terang-terangan. Beda dgn hari ini, dimana kemaksiatan menjadi budaya bahkan difasilitasi oleh negara. Maka Khilafah hadir untuk menghilangkan semua jenis kemaksiatan, bukankah itu sebuah kebaikan?
Lalu apa masalahnya jika Khilafah di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, kaum khilafah sendiri adalah ahli maksiat. Ahli maksiat dengan bertopeng nama Tuhan. Ahli maksiat yang terus-menerus merongrong negara. Kelompok minoritas tapi gayanya mayoritas dengan menebar kebohongan atas nama ulama, atas nama Islam. Umat Islam yang mana yang mereka ikuti? Mereka adalah kelompok Khawarij-Takfiri perusak perdamaian.*

6. Jika Khilafah tegak, tidak akan ada lagi penista agama  seperti Abu Janda, Deni Siregar, Busukma dan Muwafiq. Khilafah dengan hukum Islamnya akan menindak tegas para penista agama. Islam pun akan mulia dan agama lain tetap dihormati. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Penista agama adalah mereka yang memanipulasi ajaran agama untuk memuaskan kepentingan pribadi atau kelompok. Penista agama adalah mereka yang selalu menebar kebohongan bahwa Rasulullah tidak bisa menegakkan rahmatan lil 'alamin sebelum tegaknya khilafah. Para penista agama adalah mereka yang bodoh tentang agama tapi berlagak ahli agama, bicara tentang agama hanya dengan modal jubah, jenggot panjang dan sorban. Provokator berlagak paling suci sedunia. Ini masalahnya.*

7. Jika Khilafah tegak, tidak ada lagi para maling uang rakyat alias koruptor. Tidak ada lagi rakyat tertindas oleh kezaliman penguasa dan ketidakadilan hukum. Rakyat jelata dan para pejabat negara akan hidup dalam kemakmuran dan keadilan. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Baca sejarah dimasa kekuasaan daulah dahulu, penguasa yang korup bahkan maling atas nama Tuhan dan kekuasaan. Bukan saja foya-foya di istana tapi juga berebut kekuasaan alias perang saudara. Saling menumpahkan darah hanya karena haus tahta. Ini masalahnya. NKRI lebih mulia, dalam setiap pergantian pemimpin tidak ada perang saudara apalagi bunuh-bunuhan.*

8. Jika Khilafah tegak, maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila benar-benar akan terwujud, bukan lagi sebuah hayalan belaka. NKRI pun akan terjaga dan wilayahnya akan semakin luas. Tidak ada lagi perusak NKRI seprti OPM di Papua. Tidak ada lagi wilayalah NKRI yg terlepas, seperti terlepasnya Timur-timur. Setiap jengkal tanah negeri ini akan terjaga. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Bohong besar jika mereka mendukung Pancasila. Bagi antek khilafah, Pancasila itu thaghut. NKRI itu produk kafir. UUD 1945 hanyalah sistem syaithaniyah. Jadi, mereka menghalalkan segala cara untuk menipu kaum awam. Masalahnya, khilafah HTI lebih ganas dan lebih licik dari OPM.*

9. Jika Khilafah tegak para orang tua tidak perlu khawatir dengan tontonan anak-anak di TV, karena TV hanya akan menayangkan yang baik. Baik menurut Allah, bukan baik menurut manusia. Tidak ada sinetron yang merusak moral dan aqidah. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, jangankan mengajarkan moralitas, kaum khilafah itu sendiri tidak punya moral. Sudah ditolak tapi tidak tahu malu. Anti NKRI tapi makan dan tidur nyenyak di NKRI. Benci dengan pemimpin tapi fasilitas negara dinikmati. Jangankan menjaga akidah, padahal akidah mereka sendiri tidak jelas. Akidah Aswaja tak akan mabuk dengan khilafah. Jadi, kaum khilafah ini pakai akidahnya siapa?*

10. Tegaknya Khilafah akan menghapus segala bentuk penjajahan yang terjadi di negeri ini. Sumber Daya Alam yang hari ini 85% dikuasai oleh Asing dan Aseng akan kembali menjadi milik rakyat. Semua akan dikelola oleh Khilafah dan hasilnya akan dikembalikan kepada rakyat secara gratis. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, kaum khilafah itu adalah kaum penjajah. Penjajah yang jualan agama. Yang namanya penjajah, semanis apapun janji-janjinya ya tetap membual alias bohong. Ngaku anti asing padahal mendapat donasi dari asing dan dipiara oleh negara asing. Bukankah idelogi khilafah HT adalah ideologi asing dan ideologi usang sehingga tidak dipakai oleh mayoritas ulama. Alhamdulillah, ulama pendiri NKRI dan ulama yang setia NKRI sudah paham tentang kebohongan kaum khilafah.*
 
11. Jika Khilafah tegak, tidak ada lagi pengangguran. Lapangan pekerjaan akan disediakan oleh Khalifah sebanyak-banyaknya, sehingga rakyat bisa mencari kerja dengan sangat mudah. Bahkan tidak perlu memikirkan ijazah.
Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Siapa bilang? Yang namanya pemalas, hidup dalam sistem apapun ya tetap pengangguran. Siapapun yang tidak mau sekolah ya tetap bodoh. Masalahnya, kaum khilafah itu bodoh tapi berlagak pintar di segala bidang. Setiap permasalahan jurusnya hanya satu. Tegakkan khilafah!*

12. Jika Khilafah tegak, rakyat yang ingin membuka usaha/bisnis tapi tidak punya modal usaha, maka Khalifah akan memberikan ia modal. Rakyat yang punya utang tidak bisa ia lunasi, maka Khalifah yang akan membantu. Pemuda yang ingin menikah tidak punya modal, juga akan dinikahkan oleh negara (khilafah).
Lalu apa masalahnya jika Khilafah di Indonesia?

Jawab: *Ini masalahnya, kaum khilafah hobi hutang tapi tidak mau membayar. Mental penindas dan pengemis. Hidup manja dan tidak mau kerja keras tapi menghayalnya sampai langit ketujuh. Menikah tanpa sistem khilafah tetap sah. Yang namanya jomblo, akan ada di setiap masa.*

13. Jika Khilafah tegak, seluruh warga akan dijamin keamanannya sehingga tidak perlu ada yang repot-repot membuat pagar rumah setinggi 5 meter. Tidak perlu menyediakan CCTV apalagi menyewa Security. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Maling tidak kenal sistem. Justru keberadaan antek khilafah membuat kekacauan dan merusak ketenteraman. Bagaimana jadinya jika negeri ini menerapkan khilafah. Sedikit-sedikit kafir-thaghut, kaum Aswaja tidak lagi nyaman mengamalkan ibadah dan amaliyahnya. Siapa yang berani mengkritik khilafah bisa langsung dijagal. Halal darahnya. Ini tambah masalah.*

14. Jika Khilafah tegak, maka seluruh warga negara akan dijaga kehormatannya. Negara akan menerapkan  aturan berkenaan dengan pergaulan pria & wanita sebagai pencegahan dan memberi sanksi yang tegas bagi yang melanggar. Orang tua pun tidak perlu lagi khawatir anaknya jadi korban. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, jika khilafah tegak di Infonesia, umat Islam di Nusantara tidak lagi kenal budayanya. Dipaksa memakai budaya Arab karena semua budaya Nusantara dianggap kafir. Khalifah bisa menerapkan pergundikan. Menjadikan wanita sebagai pemuas nafsu penguasa.*

15. Jika Khilafah tegak, tidak seorang pun yang terabaikan hak-haknya, semua akan mendapat keadilan secara merata. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Sistem khilafah bersifat diktator alias absolut. Siapa yang menentang khalifah maka bersiaplah meregang nyawa. Siapa yang melawan khalifah dianggap melawan Tuhan. Semua perkataan khilafah dianggap perkataan Tuhan sehingga totalitas wajib diikuti.*

16. Jika Khilafah tegak, para Ustadz dan Da'i tidak perlu lagi repot-repot mengajak muslim untuk sholat, dan tidak perlu capek-capek mencegah orang lain dari kemaksiatan, karena dakwah akan menjadi tanggungjawab negara. Khalifah akan mengajak seluruh warga untuk taat kepada Allah Swt.
Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Amar ma'ruf nahi munkar itu tanggung jawab bersama bukan hanya untuk penguasa. Tidak ada jaminan kemaksuman khalifah sehingga khalifah bisa berpotensi salah dan melakukan kemaksiatan. Siapa yang mencegah kezaliman khalifah maka dianggap memusuhi Tuhan. Ini juga masalah.*

17.  Saya tidak mampu  menuliskan keindahan dan kesejahteraan yang akan kita rasakan jika khilafah tegak nanti, sebagaimana saya tidak mampu menuliskan kezaliman dan kemaksiatan yang terjadi hari ini akibat penerapan sistem demokrasi.
Lalu masalahnya apa jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Saya mampu menuliskan kejahatan khilafah sebab khilafah hanyalah sistem buatan manusia dan bukan sistem buatan Tuhan. Sistem khilafah tidaklah suci melainkan tersimpan di dalamnya kekurangan dan kejahatannya. Kita bisa membaca sejarah, betapa banyak umat Islam harus meregang nyawa saling membunuh hanya karena berebut tahta. Ini masalah yang perlu dijadikan pelajaran.*

18. Khilafah adalah kewajiban mulia, bahkan para ulama menyebutnya sebagai 'mahkota kewajiban', tegaknya merupakan janji dari Allah dan Rasul-Nya yang tidak seorang pun dapat menghalangi. Menghalangi tegaknya Khilafah ibarat menghalangi terbitnya fajar diwaktu pagi, sebuah kemustahilan dan kesia-siaan. Dengan atau tanpa Anda, maka Khilafah PASTI akan segera tegak kembali. Lalu masalahnya apa jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Khilafah bukanlah kewajiban melainkan  tawaran alternatif yang tidak ada jaminan baik. Tak ada dalilnya untuk menerapkan khilafah tahririyah. Kepemimpinan Imam Mahdi memang akan datang tapi bukan khilafah penipu ala HTI. Ulama Aswaja yang lurus tidak akan tergiur dengan mimpi khilafah. Walau dipaksakan bagaimanapun, khilafah akan terus gagal sebab   hanyalah produk tafsir gagal yang usang, yang hanya merusak dan mempersempit keagungan ajaran Islam. Masalahnya, negara manakah yang saat ini tertarik dengan mimpi khilafah? Mbokya kaum khilafah sekali-kali bangun, sadar diri, jangan hanya mimpi dan mengigau terus.*

Artikel ini sudah diposting di ARSIP POLEKSOSBUD
*Arsip.TOPsekali.com*

Jejak Digital Elit MUI Bidang Produk Halal, Ahmad Riza Patria dan “Bau Amis” Hibah.

Jejak Digital Elit MUI Bidang Produk Halal, Ahmad Riza Patria dan “Bau Amis” Hibah.
Nafys. Nov 24, 2021
Seword.com

Setiap channel youtube yang ingin mengambil artikel ini untuk dinarasikan, harap meminta ijin lewat email redaksi@seword.com dan membayar fee yang sesuai.


Ada yang masih ingat siapa nama Ketua MUI bidang produk halal dalam kepengurusan MUI periode tahun 2010 – 2015 lalu?

Dari situs internal MUI yang beralamat di https://mui.or.id/berita/10614/pengurus-hasil-munas-2010/

Kita mendapatkan informasi bahwa Ketua MUI bidang produk halal pada saat itu bernama KH. Amidhan.

Nama lengkap beliau adalah KH. Amidhan Shaberah. Dan beliau adalah ayah dari Ahmad Riza Patria yang merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang mendampingi Anies Baswedan saat ini.

Pada awal tahun 2014, nama Amidhan Shaberah sempat heboh setelah majalah Tempo memberitakan bahwa Amidhan “terbelit” kasus dugaan suap sertifikasi halal di luar negeri.

Presiden Halal Ceritification Authority Australia, Mohammed El-Mouelhy sempat menyanggah pernyataan ketua MUI bidang produk halal tersebut soal biaya perjalanan ke Australia pada tanggal 2-8 April 2006 silam. Dalam wawancaranya dengan majalah Tempo edisi 24 Februari - 2 Maret 2014, Amidhan mengatakan biaya peninjauan lembaga-lembaga halal itu atas biaya Kementerian Agama.

Mouelhy yang membaca wawancara itu segera mengirimkan surat elektronik kepada redaksi Tempo yang berisi bukti tiket untuk tamu-tamunya itu. Total ia mengeluarkan uang Aus$ 28.000 atau sekitar Rp 300 juta--bukan Aus$ 26.000 seperti ditulis majalah Tempo. Dalam pernyataan tersumpah di depan notaris, Mouelhy mengatakan jumlah sangu untuk Amidhan terbesar dibanding untuk yang lain.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin sempat menolak berbicara panjang lebar terkait dengan dugaan jual-beli sertifikat halal di lembaga yang baru dia pimpin dengan alasan jabatannya belum definitif.

"Saya baru ketua defenitif hingga 4 Maret nanti, jadi jangan ditanya soal itu," katanya setelah membuka Musyawarah Nasional Majelis Tarjih Muhammadiyah ke-28 di kampus Muhammadiyah Palembang.

Menurut Din, untuk sementara, persoalan tersebut diserahkan kepada Amidhan, yang dia sebut sebagai orang sangat tepat jika ditanya soal sertifikat halal.

"Kami serahkan semuanya pada Pak Amidhan," ujarnya.

Dan sekarang, pemerintahan DKI Jakarta berencana memberikan bantuan hibah kepada yayasan Pondok Karya Pembangunan (PKP) dimana ketua yayasan tersebut adalah Amidhan Shaberah yang merupakan ayah kandung dari Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini.

Jadi ingat Anies Baswedan juga pernah mengatakan jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menganggarkan belanja hibah untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) sebesar Rp 63 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018 lalu dan Bunda PAUD nya ternyata istri Anies Baswedan.

Selain yayasan PKP, Pemprov DKI Jakarta juga berencana memberikan hibah sebesar Rp 900 juta kepada Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia yang memiliki hubungan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani.

Zita memiliki pengalaman organisasi sebagai pembina organisasi Bunda Pintar Indonesia. Informasi keterlibatan Zita Anjani dalam organisasi itu tercantum di situs dprd-dkijakartaprov.go.id.

"Pengalaman organisasi pembina organisasi non-profit Bunda Pintar Indonesia," demikian bunyi situs tersebut yang dikutip Tempo.

Yang mirisnya, Ahmad Riza Patria mengatakan jika pemberian hibah Rp 900 juta kepada yayasan Bunda Pintar Indonesia (BPI) yang berafiliasi dengan Zita Anjani, yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta punya tujuan baik.

Jika kita perhatikan susunan kepemimpinan Dewan DPRD DKI Jakarta saat ini dalam situs https://dprd-dkijakartaprov.go.id/pimpinan-dewan/

Kita bisa melihat jika Ketuanya adalah Prasetio Edi Marsudi dari PDI-P, dan 4 orang wakilnya adalah dari partai yang “pro” Anies yang sempat menolak interpelasi yaitu Mohamad Taufik (Gerindra), Abdurrahman Suhaimi (PKS), Misan Samsuri (Demokrat) dan Zita Anjani (PAN).

Gimana akal sehat kita bisa mencerna bahwa pemberian ratusan juta uang rakyat kepada yayasan yang “berkaitan” dengan Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD memiliki tujuan yang baik?

Apakah karena Zita Anjani ini “getol” membela Anies Baswedan setelah dikatakan sebagai pembohong?

Apakah karena Zita Anjani merupakan Wakil Ketua DPRD yang dulu pernah memuji dan menolak interpelasi terhadap Anies Baswedan terkait kasus Formula E?

Yang terbaru, Ketum MUI DKI Jakarta bernama Munahar Muchtar akan membentuk pasukan Cyber Army dengan nama mujahid digital untuk membela Anies Baswedan!

Ketum MUI DKI Jakarta tersebut lalu “ngeles” bahwa pasukan cyber army yang dibuat untuk membela ulama hingga Gubernur DKI Anies Baswedan tidak ada kaitannya dengan hibah Rp 10 miliar yang mereka terima setiap tahunnya.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Samsul Ma'arif mengingatkan bahwa fungsi utama ulama bukan untuk membela pemerintah tetapi sebagai kontrol terhadap kekuasaan. Beliau juga melayangkan kritik tajam kepada MUI DKI Jakarta yang berniat membentuk tim cyber army untuk membela Anies Baswedan.

“Jadi bukan pasang badan kalau ada apa-apa kita membela, bukan itu tugasnya, itu penjilat namanya," ucap Samsul.

Timbul pertanyaan sederhana dari kita sebagai rakyat biasa...

Apakah PAUD akan dianggarkan untuk mendapatkan hibah miliaran rupiah dari Pemprov DKI jika yang menjadi Bunda PAUD-nya bukan istri Anies Baswedan?

Apakah Pemprov DKI Jakarta tetap akan menganggarkan hibah kepada yayasan PKP jika ketuanya bukan ayah Wagub DKI Jakarta?

Apakah Pemprov DKI Jakarta masih mau menganggarkan hibah Rp 900 juta kepada yayasan Bunda Pintar Indonesia (BPI) jika yayasan tersebut tidak ada hubungannya dengan Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta?

Apakah Ketua Umum MUI DKI Jakarta mau membela Anies Baswedan “berkedok” bela Ulama jika MUI DKI tidak menerima hibah Rp 10 miliar tiap tahun dari Pemprov DKI?

Sebagai orang awam, wajar kita merasa ada “bau amis” tak sedap di balik rencana pemberian hibah dari Pemprov DKI kepada pihak yang sudah disebutkan di atas.

Yang akan diberikan ke yayasan itu bukan uang pribadi milik Anies Baswedan dan Ahmad Razia Patra melainkan uang rakyat dalam bentuk APBD dan jumlahnya juga tidak kecil apalagi dalam situasi pandemi saat ini yang harusnya mempriotaskan kepentingan rakyat kecil.

Pihak Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Badiul Hadi juga menilai seharusnya Pemprov DKI tidak menggelontorkan dana hibah ratusan juta kepada dua yayasan tersebut.

“Begitu kurang etis, sarat konflik kepentingan, dan ini bisa saja memunculkan anggapan publik, bagi-bagi anggaran dari APBD untuk keluarga. Terlebih anggarannya juga tidak sedikit," ujarnya.

Akhir kata, penulis ingin mengatakan tidak ada yang gratis dalam dunia politik dan rakyat berhak tahu kemana uang mereka dalam APBD Jakarta dihabiskan. Sungguh bahagia warga Jakarta karena Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies Baswedan sangat dermawan kepada mereka yang “fakir”.

Begitu “mudahnya” menganggarkan hibah Rp 63 mliar uang rakyat kepada PAUD setelah istri Anies baswedan menjabat sebaga Bunda PAUD.

Begitu tingginya semangat pihak MUI DKI Jakarta sampai ingin membentuk pasukan cyber army yang dinamakan “mujahid digital” untuk membela Anies Baswedan karena menerima hibah Rp 10 miliar uang rakyat tiap tahun.

Jika yang membela pemerintah yang sah disebut buzzer dan dikatakan haram, lalu mujahid digital untuk membela Anies itu halal ya?

Kita juga terharu dengan pemprov DKI Jakarta yang mau memberikan hibah Rp 486 juta uang rakyat kepada yayasan yang ketuanya adalah ayah dari Wagub DKI Jakarta saat ini.

Dan semoga “perjuangan” Zita Anjani yang pernah memuji Anies Baswedan dan menolak interpelasi terkait Formula E “terbayarkan” setelah yayasan yang terkiat dengannya dianggarkan mendapatkan hibah Rp 900 juta dari Pemprov DKI.

Apakah pemberian hibah oleh Pemprov DKI Jakarta itu sebuah kebetulan tanpa ada kepentingan politik tertentu?

Silahkan menilainya sendiri...

Wassalam,
Nafys Seword.com


Tulisan sebelumnya https://seword.com/politik/nama-mui-rusak-karena-ulah-anwar-abbas-9dhIVtRAvs

Jumat, 19 November 2021

Ngeri! BNPT sebut Farid Okbah bukan orang sembarangan di Al-Qaeda: Dia menjabat…*

 
Ngeri! BNPT sebut Farid Okbah bukan orang sembarangan di Al-Qaeda: Di
 
 
 
 
Ilustrasi pasukan jihad Al-Qaeda. Foto: Nytimes

Tersangka teroris Ustaz Farid Okbah ternyata punya jabatan penting di kelompok jihad Al-Qaeda.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Ahmad Nurwahid. Dia menjelaskan, Farid Okbah pernah pergi ke Afghanistan namun bukan untuk latihan militer bersama para kombatan.

Farid Okbah jadi mentor intelektual

Brigjen Ahmad lantas mengungkapkan bahwa kedatangan Ustaz Farid Okbah ke daerah konflik tersebut ialah untuk menjadi mentor Jamaah Islamiah (JI) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Tak tanggung-tanggung, jabatan dari Ustaz Farid Okbah di sana sebagai mentor intelektual JI.

Dalam menjalankan persannya, Ustaz Farid Okbah melatih sejumlah orang yang berpaham radikalis.

“FAO ke Afganistan tidak dalam rangka pendidikan dan latihan. Yang bersangkutan itu salah satu aktor intelektual atau mentornya JI, yang bersangkutan juga mendidik dan melatih para Ustaz kelompok kanan. JI berafiliasi dengan Al-Qaeda di Afganistan,” ujar Brigjen Ahmad saat dikonfirmasi, menyitat Tribun, pada Kamis, 18 November 2021.

Brigjen Ahmad juga menambahkan, bahwa Ustaz Farid Okbah bisa pula disebut sebagai afiliator atau koordinator JI untuk Al-Qaeda di Afghanistan.

Kendati demikian pihaknya tidak ingin menjelaskan lebih lanjut soal kapan terakhir kali Farid Okbah pergi ke Afghanistan.

Melatih kader dan menyiarkan paham

Hanya saja, Ustaz Farid Okbah kedapatan pernah ditunjuk sebagai Ustaz yang melatih sejumlah kader Jamaah Islamiah pada tahun 1992 silam.

Ustaz Farid Okbah berperan untuk menggodok sejunmlah kader baru untuk menyebarkan paham-paham JI dengan mendalami kitab wahabi dan fiqih soal jihad.

Kemudian paham tersebut disiarkan para kadernya ke sejumlah daerah, terutama pesantren yang terafiliasi dengan paham JI.

“Di tahun-tahun 1992-an ditunjuk sebagai ustaz yang ditunjuk mentraining sejumlah kader ustaz ustaz yang menyebarkan visi dan misi JI dengan mendalaman kitab wahabi, fiqih jihad yang kemudian dikembangkan kepada kader-kader pesantren JI dan anggota JI di daerah dengan mengadakan dauroh-dauroh,” tandasnya.

Comments

Salvedar Sarumaha
sehari yang lalu
Saya heran... Indonesia beri panggung kepada imigran radikal Afganistan.
Bendelina Wadoe
sehari yang lalu
Sudah lama sekali , berarti sudah tumbuh subur apa lagi dia ada dalam organisasi MUI , pasti dalam tubuh MUI sudah tersebar paham radikal, harus hati2
Iman sah
sehari yang lalu
Sebelum jabatan presiden habis penggal harap pemutihan besar2 ran kepada ormas yg cenderung radikal.babat sampai ke akar2 nya.....
+62
sehari yang lalu
maaf org itu wajahnya penuh kebengisan. kebencian dan dendam
Guntur_S.
sehari yang lalu
Hayooo TNI polri bebaskan NKRI dr gerombolan Taliban kadrun KADRUN sesat..!!!
ikut kedar auto donkey
sehari yang lalu
bnpt udah tau lalu kenapa ini orang ngk di karungin...???.....malah di biarkan bebas
Daarass Ds
sehari yang lalu
Faham wahabi dlm Fiqih dn Tauhid selalu bertentangan dg Faham Ahli Sunnah wal jama'ah yg afliasi dg mazhab Syafi'i
Aan Mercure
sehari yang lalu
kalo sampe presiden jokowi tidak bisa 3 priode, harapan kami masyarakat indonesia di sisa masa jabatan pak jokowi yg tinggal 2 tahun lebih ini segera babat habis orang2 yg bersuara radikal, dan babat habis juga yg jelas2 kadrun
terungkap kan lama2
Liem Wen Bin
sehari yang lalu
MUI seluruh anggotanya perlu ditest wawasan kebangsaan,seperti dilakukan KPK.
 ⭕Ngeri! BNPT sebut Farid Okbah bukan orang sembarangan di Al-Qaeda: Dia menjabat…*

http://share.babe.news/al/jcepfwvYTR

HopsID
2021/11/18 11:43
Ikuti
Ilustrasi pasukan jihad Al-Qaeda. Foto: Nytimes

Tersangka teroris Ustaz Farid Okbah ternyata punya jabatan penting di kelompok jihad Al-Qaeda.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Ahmad Nurwahid. Dia menjelaskan, Farid Okbah pernah pergi ke Afghanistan namun bukan untuk latihan militer bersama para kombatan.

Farid Okbah jadi mentor intelektual

Brigjen Ahmad lantas mengungkapkan bahwa kedatangan Ustaz Farid Okbah ke daerah konflik tersebut ialah untuk menjadi mentor Jamaah Islamiah (JI) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Tak tanggung-tanggung, jabatan dari Ustaz Farid Okbah di sana sebagai mentor intelektual JI.

Dalam menjalankan persannya, Ustaz Farid Okbah melatih sejumlah orang yang berpaham radikalis.

“FAO ke Afganistan tidak dalam rangka pendidikan dan latihan. Yang bersangkutan itu salah satu aktor intelektual atau mentornya JI, yang bersangkutan juga mendidik dan melatih para Ustaz kelompok kanan. JI berafiliasi dengan Al-Qaeda di Afganistan,” ujar Brigjen Ahmad saat dikonfirmasi, menyitat Tribun, pada Kamis, 18 November 2021.

Brigjen Ahmad juga menambahkan, bahwa Ustaz Farid Okbah bisa pula disebut sebagai afiliator atau koordinator JI untuk Al-Qaeda di Afghanistan.

Kendati demikian pihaknya tidak ingin menjelaskan lebih lanjut soal kapan terakhir kali Farid Okbah pergi ke Afghanistan.

Melatih kader dan menyiarkan paham
Hanya saja, Ustaz Farid Okbah kedapatan pernah ditunjuk sebagai Ustaz yang melatih sejumlah kader Jamaah Islamiah pada tahun 1992 silam.

Ustaz Farid Okbah berperan untuk menggodok sejunmlah kader baru untuk menyebarkan paham-paham JI dengan mendalami kitab wahabi dan fiqih soal jihad.

Kemudian paham tersebut disiarkan para kadernya ke sejumlah daerah, terutama pesantren yang terafiliasi dengan paham JI.

“Di tahun-tahun 1992-an ditunjuk sebagai ustaz yang ditunjuk mentraining sejumlah kader ustaz ustaz yang menyebarkan visi dan misi JI dengan mendalaman kitab wahabi, fiqih jihad yang kemudian dikembangkan kepada kader-kader pesantren JI dan anggota JI di daerah dengan mengadakan dauroh-dauroh,” tandasnya. 🚻
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India