Jumat, 26 November 2021

Tuhan tidur? Pastinya tidak .

 

Tuhan tidur? Pastinya tidak .

Hampir 3 tahun, saya dipermainkan di Polda, bolak balik gak jelas, satu kasus di SP3 kan muncul kasus yang lain, bahkan status saya sekarang masih jadi tersangka .. 😕😕

Saya menangis, pastinya iya, walau bukan air mata yang menetes, tapi hati yang menangis apalagi waktu melihat anak kesayangan saya dibentak, digebrak meja bahkan dikata²i bego oleh penyidik, untuk pertanyaan² yang dia tidak mengerti ..

Dan Tuhan melihat tangisan itu, notaris yang menusuk saya dari belakang, yang menyembunyikan dokumen² penting yang saya punya, yang menyerahkan sertifikat ruko saya ke rentenir dan yang berkolaborasi dengan para pihak sehingga saya dan anak saya dijadikan tersangka di Polda, kemarin dijemput paksa oleh polisi dan sekarang ditahan ..

Notaris yang begitu licin seperti belut akhirnya ditangkap juga ..
Apa yang saya inginkan, yaitu melihat notaris ini berada dibalik penjara akhirnya nyata, tinggal saya membuat laporan dan notaris ini akan semakin lama ada dibalik jeruji besi ..

Loh yang kemarin ditangkap itu notaris yang terlibat kasus Nirina Zubir .. tepat sekali, notaris yang bermasalah dengan Nirina Zubir adalah notaris yang sama dengan notaris yang saya ceritakan diatas, notaris yang dulunya teman saya, akhirnya bisa menusuk saya dari belakang ..
Dan nama notaris ini adalah INA ROSAINA SH .. mau tahu mukanya ? itu fotonya yang disebelah saya, dia tersandung karena ulahnya sendiri ..

Terima kasih Tuhan .. 
walau kasus saya belum selesai tapi paling tidak ada sesuatu yang membuat saya lega dan saya yakin tangan Tuhan akan selalu menopang bahkan memeluk saya .. 🌹💖

Puji Tuhan .. 🙏🙏

Sumber : akun FB ginawati andriyani

Notaris nya yg wajah nya di lingkari ya

Perkataan Putri Raja Arab "Menampar" Keras Risik Shihab dan Ulama Radikal

 

Perkataan Putri Raja Arab "Menampar" Keras Risik Shihab 
dan Ulama Radikal




FULUS UNTUK BULUS BERJUBAH BISA BIKIN MULUS

gbr ilustrasi

 *FULUS UNTUK BULUS BERJUBAH BISA BIKIN MULUS*
👵👰👮👸👿👲👳😎
*JK Terkecoh? Sumbang Miliaran Ternyata Pesantren Radikal*
Seperti yang sudah kita ketahui, isu yang sedang hangat saat ini soal dugaan teroris dan turunannya, seperti kelompok ekstremis, fundamentalis, radikalis dan sejenis. Kemudian sampai akhirnya melebar ke lembaga yang terhubung dengan para terduga teroris salah satunya di Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kemudian MUI lembaga yang dibentuk di masa Orba era rezim Soeharto untuk alat kelanggengan kekuasaannya saat itu, akhirnya mendapat kecaman dari sana sini. Bahkan ada yang menggaungkan pembubaran MUI. Bahkan alm. Gus Dur pernah mewacanakan.

Sampai akhirnya MUI Jakarta yang diketuai Munahar Muchtar bersikap dengan mewacanakan membentuk cyber army untuk bela Ulama-Anies dengan tujuan menangkal berita hoax tentang Ulama, memberitakan hal positif soal Anies dan lain sebagainya.

*Lantas publik pun bertanya apakah itu ada gandeng rentengnya dengan Dana Hibah dari pemerintah daerah DKI Jakarta untuk MUI Jakarta yang sebesar 10,6 miliar? Diketahui besarnya 5 kali lipat dibanding Dana Hibah yang didapat untuk PWNU maupun Muhammadiyah.*

*Sudah pasti masyarakat tahu, bila Dana Hibah itu duit mereka karena berasal dari APBD DKI Jakarta. Artinya MUI secara norma sudah bertindak dengan cara mengistimewakan Anies. Ini bisa menjadi perseden buruk. MUI seluruh Indonesia bisa menduplikasi cara MUI DKI Jakarta. Sebagai alat untuk menggebuk rakyat yang kritis pada kepala daerahnya. Kalau soal tangkal berita hoax yang dipermasalahkan MUI Jakarta itu hanya alasan pembenaran saja. Konon fulus memang bisa bikin mulus.*

Kok bisa duplikasi? Oke, sederhananya begini, MUI daerah akan memiliki bergaining kuat berdasar kejadian di DKI Jakarta. Lalu bicara pada kepala daerahnya sambil kerlingkan mata genit agar Dana Hibah proporsinya seperti MUI Jakarta maka mendapat fasilitas yang sama yaitu menjadi penjaga setianya. Begitu kira-kira.

Penulis sendiri ada beberapa rekan dan kolega yang berkecimpung di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan dengan benderanya tersebut dijadikan alat daya tawar dan sebagai profesi. Dan itu sudah menjadi rahasia umum.

Soal radikal dan teroris ini memang tak ada habisnya untuk dibahas di negeri kita. Selama kelompok Wahabi yang berhaluan ekstremis juga Salafi dengan haluan yang sama masih bebas bercokol dan tumbuh maka tak akan pernah usai kegaduhan kita. Seperti yang disampaikan oleh KH Said Agil Siradj Ketua Umum PBNU. Kata beliau, Wahabi dan Salafi itu pintu masuk teroris.

*Bahkan jauh sebelumnya mantan Presiden ke-4 Alm. KH Abudurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 2007 pernah menyatakan dalam sebuah diskusi, kata beliau _"MUI itu penyebab munculnya fundamentalis dan radikalis."_*

*Bagi kelompok teroris tak ada kamus toleransi kepada sesama.           Bagi mereka apa itu Pancasila dan UUD 45? Apalagi Bhineka Tinggal Ika. Mereka hanya kenal hitam dan putih. Bagi yang tak sepaham dianggap musuh. Mudah sebut kafir, bid'ah dan lain sebagainya. Dan akhirnya koloni mereka disebut kaum fundamentalis.*

*Nah, disinyalir mereka sudah masuk di sendi-sendi dasar kehidupan masyarakat kita. Melalui yayasan, pondok pesantren, sumbangan, pengajian, komunitas, ormas dan lain sebagainya. Dan yang mengerikan adalah jika mereka sudah masuk melalui institusi baik aparat dan pemerintahan.*
*Seperti yang dijelaskan oleh mantan Ketua Badan Intelejen Negara (BIN) yang diakui dunia sebagai Professor filsafat intelejen pertama di dunia yaitu AM Hendropriyono, mereka masuk dengan memilih sosok atau figure yang bisa dijadikan boneka atau alat perjuangan.*

Artinya begini, kelompok mereka akan memilih figure yang secara umum disukai oleh masyarakat karena dipandang memiliki sisi nasionalisme akan tetapi sisi yang lain si figure bisa naik karena dukungan kelompok fundamentalis.

Maka jika figure ini bisa meraih jabatan maka ia akan cenderung mementingkan kelompok atau para penjaga yang telah mendukungnya tersebut. Seraya kelompok ini akan terus menyusun dan menguasai semua lini secara perlahan-lahan.

Nah, siapa kira-kira sosok yang mereka dukung di pemilihan presiden 2024? Di sanalah koloni ini akan berkumpul. Dan saya rasa untuk sosok atau figure pilihan mereka saat ini mudah ditebak. Mengkerucut ke satu nama yang terkuat dibandingkan sosok lainnya yaitu Anies Baswedan.

Selain didukung kelompok fundamentalis, Anies ini diketahui sangat dekat dengan Jusuf Kalla mantan Wapres SBY dan Jokowi. Dan sebetulnya tak hanya Anies ada satu lagi yang dekat dengan JK yaitu Ridwan Kamil, Gubernur Jabar. Tapi jika dibandingkan Anies memang Emil masih kalah soal kedekatan.

Jusuf Kalla memang sangat lihai memainkan perannya. Figure nasional yang terbilang sangat kuat memperoleh jaringan dari lintas partai, ormas, komunitas dan lain sebagainya. Tak hanya dalam negeri tapi juga di luar negeri. Jusuf Kalla dari Partai Golkar kemudian ia juga bisa berbaur dan masuk ke Nahdatul Ulama (NU) ormas keagamaan terbesar di Indonesia.

*Dan di sisi yang lain Jusuf Kalla juga bisa masuk ke kelompok-kelompok garis keras. Di kelompok ini JK diterima dengan sangat baik. Taliban di Afghanistan juga diketahui memiliki hubungan yang erat dengan JK.*

Saya rasa tak mudah bagi tokoh nasional lainnya saat ini yang dapat meniru cara JK. Pandai merangkul dan masuk ke semua lini.

Jadi jangan heran jika JK lebih menyukai Anies dan Emil jika dibandingkan dengan figure yang lainnya. Sebab keduanya tak terikat dengan aturan partai. Mereka berdua independen.

Selain di jalur politik, JK juga kuat di jaringan bisnis. Ia dikenal sebagai saudagar dari Bugis. Justru melalui jaringan bisnisnya yang menggurita inilah modal awal nyemplung di ranah politik.

*Maka tidak heran jika Gibran putra sulung Jokowi pernah berkata, _"Seorang pengusaha lebih mudah menjadi seorang politikus dari pada seorang politikus yang menjadi seorang pengusaha."_ Figure seperti Bapaknya sendiri dan Jusuf Kalla adalah bukti nyata yang sama-sama berangkat dari seorang pengusaha.*

*Sepak terjang JK memang menarik untuk dikulik. Meski ia berkali-kali lakukan kontroversi sejak era SBY. Di masa SBY bahkan mendapat julukan, _"The real President"_. Tapi saat menjadi wakil Jokowi julukan itu tak berlaku. Jokowi mungkin sudah belajar dari masa sebelumnya.*

*Meski JK telah memasuki usia lanjut 79 tahun, tapi manuver-manuvernya cukup membuat situasi politik nasional bisa dibuatnya hangat. Melalui kemampuan lobinya ia mampu mempengaruhi tokoh-tokoh politik sekelas Ketua Umum Partai. Anies adalah salah satu hasil produknya.*

*Nah, baru-baru ini ada kabar yang kurang sedap menimpa Jusuf Kalla seiring tertangkapnya terduga teroris Ahmad An Najah, Farid Okbah dan Anung Al Hamat oleh Densus 88. Ketiganya didakwa oleh Polri memberi kontribusi kepada kelompok teroris selama ini melalui jalan "Pendanaan" dan ketiganya terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara bila terbukti terlibat dalam pendanaan terorisme.*

*Adapun kabar yang menimpa Jusuf Kalla tersebut keluar dari mulut Ken Setiawan. Ken Setiawan adalah mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) dan sekarang Ketua NII Crisis Center, mengatakan, Jusuf Kalla katanya pernah menyumbang hingga miliaran rupiah kepada salah satu pesantren yang terpapar paham radikalisme di salah satu wilayah di Indonesia.*

Hal itu dikemukakan Ken Setiawan dalam jaringan televisi channel Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN) Media, Jakarta, Minggu, 21 Nopember 2021. *Dan berikut pernyataan Ken Setiawan.* Tapi sayangnya beritanya susah diakses. Berikut pernyataanya. Sumber.

*_“Banyak elit kita terkecoh atas kegiatan para pihak yang terpapar paham radikalisme dan terorisme, termasuk di antanya Jusuf Kalla. Karena setelah itu, diketahui pesantren dimaksud terbukti anti Pancasila, penyebar paham radikalisme. Kita semua diharapkan mesti bisa meningkatkan kewaspadaan tinggi,”_* ujar Ken Setiawan.

*Jika benar apa yang yang disampaikan oleh Ken Setiawan, apakah Jusuf Kalla bisa disebut sebagai bagian dari pendanaan teroris? Rasanya tidaklah demikian. Terlalu premature untuk menyimpulkan. Apalagi bahasa Ken Setiawan ada kata _"Terkecoh"._*

*Benar dan tidaknya tapi cukup menarik. Saya mencoba riset sosok ini. Ternyata Ken Setiawan memiliki latar belakang yang tidak main-main, mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII). Tentu sangat hapal betul jaringan mereka. Memang di sini Ken Setiawan tidak mengatakan nama pondok pesantren yang dimaksudkan. Akan tetapi penyebutan Jusuf Kalla pernah menyumbang miliaran rupiah ini sebuah tuduhan yang serius dan tak sembarangan.*

*Jika kita mencoba sedikit tengok kiprah dan perjalanan Jusuf Kalla selama ini, memang terdapat benang merah. Hanya sosok JK memang dekat dengan semua golongan.*

*Jusuf Kalla dekat kepada siapa saja termasuk kelompok-kelompok yang dipandang ekstremis oleh publik. Dan Jusuf Kalla juga yang memiliki peran besar menghantarkan Anies Baswedan menduduki kursi Balai Kota dari sang petahana Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok melalui proses Pilgub yang brutal dan ekstrim.*

*Peran Jusuf Kalla terhadap Anies memang banyak di belakang layar. Sedang yang di lapangan seperti yang masyarakat ketahui dibantu ormas-ormas, yang saat ini sudah masuk keranjang sampah negeri sebagai ormas terlarang yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) dan juga ormas lainnya yang berafiliasi dengan mereka.*

*Kedekatan Anies Baswedan dengan salah satu terduga teroris yang telah ditangkap Densus 88 yaitu Farid Okbah juga tak bisa dibantah. Farid sendiri diduga terlibat sebagai tim sepuh atau Dewan Syuro JI. Farid diduga menduduki jabatan di yayasan amal milik Jamaah Islamiah, Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf.*

*Sementara itu Zain An Najah berperan sebagai Dewan Syuro kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Zain An Najah juga diduga merupakan Ketua Dewan Syariah Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA).*

*Jadi terduga teroris di atas sudah jelas memiliki dan mengelola lembaga amal atau dengan kata lain wadah untuk sumbang menyumbang bagi kepentingan mereka.*

*Jadi, timbul pertanyaan besar kita jika benar yang sampaikan mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) Ken Setiawan, kira-kira disumbangkan kemana uang miliaran Jusuf Kalla tersebut? Apakah hanya sekedar kabar hoax saja?*

*Dan JK hanya dimanfaatkan dan terkecoh seperti yang Ken Setiawan sampaikan. Misteri. Semisteri beritanya di google.*

Bagaimana menurut Anda?

Demikian, salam

Anto Cahaya - Seword
RN
***
*MUI DKI Halalkan Buzzer? Ibarat Taliban Halalkan Opium!!*
Jaya Wijaya - Seword

*Kalau sudah berbicara kepentingan dan kekuasaan, maka yang haram sekalipun bisa menjadi halal. Dua contoh yang menggambarkan hal tersebut adalah bagaimana saat MUI DKI menghalalkan buzzer yang sebelumnya kegiatannya sudah dicap haram oleh MUI pusat. Satu contoh lain adalah soal Opium yang dihalalkan dan menjadi bisnis utama Taliban, padahal awalnya ini dianggap haram ketika kelompok Mujahid yang berkuasa.*

*Yang lebih aneh lagi, mereka-mereka yang kemarin-kemarin teriak soal buzzer karena kalah adu opini di media sosial, kini kalau tidak diam malah berbalik mendukung. Silakan teman-teman googling soal parpol menanggapi buzzer ketika beberapa bulan lalu, dan bandingkan dengan saat mereka menanggapi cyber kremi MUI DKI. Maka pembaca akan melihat banyak yang tidak konsisten.*

*Eits, jangan marah disamakan dengan Taliban ya. Karena menurut JK dan para kadrun pendukung Taliban, kan sekarang Taliban sudah damai dan moderat. Taliban juga dianggap sebagai pahlawan umat muslim mengalahkan kafir Amerika. Jadi sangat aneh kalau sampai marah disamakan dengan kelompok _"hebat"_ seperti Taliban.*

*Kalau para politisi sih tidak akan malu ya menjilat ludah sendiri, termasuk Anwar Abbas yang memang merupakan penerus Tengku Zulkarnain. Tapi bagaimana dengan mereka-mereka yang selalu mempromosikan diri sebagai orang netral, contohnya Sudjiwo Tedjo? Perasaan kemarin-kemarin cerewet amat komentar soal buzzer? Sampai hampir dikutip semua media pernyataannya di media sosial.*

*Kok sekarang suaranya tidak terdengar ya? Ada apa dengan Sudjiwo Tedjo, kok suaranya tidak sekeras kemarin-kemarin soal buzzer ya? Bagaimana bangsa kita mau dihargai, kalau orang yang merasa netral seperti si Tedjo ini saja ternyata tidak ada netral-netral nya sama sekali.*

*Kalau penulis sih sudah tahu kalau Sudjiwo Tedjo ini bukan orang netral, beliau berani bersumpah demi ibu loh untuk mendukung JK pada 2009. Bagaimana nasib mereka yang percaya kalau si Tedjo ini netral ya? Kasihan sekali hidup di bawah bayang-bayang kebohongan si Tedjo ini.*

*Penulis teringat ketika si Tedjo dengan gagahnya menasehati Budiman Sudjatmiko soal netralitas. Dengan lantang di Indonesia Lawyer Club Tedjo berkata:*

*Orang-orang yang di atas angin itu adalah orang yang netral seperti saya dan Haris Azhar. Mohon maaf Budiman Sudjatmiko anda belum netral.*

*Demikian kurang lebih ucapan si Tedjo. Penulis hanya ketawa-ketawa saja mendengar ucapan di Tedjo ini. Wajar kalau Budiman Sudjatmiko tidak netral, lah wong dia team pemenangan Jokowi. Lalu apakah si Tedjo netral? Alam pun membuka semua dusta, banyak kejadian yang membuktikan si Tedjo tidak netral.*

*Tapi karena kita lagi bahas Taliban dan MUI, kita bahas si Tedjo nanti saja ya. Yang penting paham dulu garis besarnya, kalau orang-orang yang kemarin teriak buzzer haram, sekarang kalau tidak jilat ludah mereka akan pura-pura ga tahu.*

*Kenapa penulis membandingkan dengan Taliban? Karena Taliban bagi sebagian orang dianggap pahlawan, dan kebetulan sama-sama melakukan tindakan seperti MUI DKI, yaitu membuat halal sesuatu yang sudah diharamkan. Jadi jangan marah ya, kan Taliban sekarang sudah damai dan moderat.* Hahahaha

*Sesuai sejarah, ketika Afghanistan dikuasai Uni Soviet, para Mujahid menjadikan Opium sebagai salah satu sumber pendanaan. Mereka menjual Opium ke seluruh pelosok Eropa dan menghasilkan dana yang sangat fantastis.*

*Lalu kemudian muncullah Taliban, kelompok yang katanya berisi para pelajar. Mereka mengharamkan Opium, lalu mulai mendapat banyak dukungan. Sementara kelompok Mujahid yang terkesan keras kepada para masyarakat terkait proses produksi Opium, mulai kehilangan banyak simpati masyarakat. Akhirnya beberapa wilayah yang dikuasai Mujahid, jatuh ke tangan Taliban.*

*Awalnya Taliban membakar ladang Opium karena menganggap Opium sebagai sesuatu yang haram. Namun, ternyata hal tersebut berdampak pada pendapatan rakyat dan negara Afghanistan yang memang sumber utamanya adalah Opium. Kondisi ekonomi Afghanistan menjadi tidak stabil dan Taliban mulai kehilangan banyak dukungan.*

*Akhirnya demi mempertahankan kekuasaan, Taliban menghalalkan Opium hingga hari ini. Bahkan perjuangan mereka melawan pemerintah Afghanistan yang dibantu pendanaan Amerika, menggunakan dana penjualan Opium yang nilainya sangat fantastis.*

*Ini seperti sejarah yang berulang, di Indonesia MUI DKI menghalalkan buzzer demi mempertahankan kekuasaan sebagai lembaga _"Tuhan"_ di masyarakat, yang tidak pernah salah dan selalu benar. Walaupun namanya diubah menjadi _"Cyber Army"_ atau kata Anwar Abbas _"Cyber Crime",_ buzzer tetaplah buzzer dan itu diharamkan sebelumnya oleh MUI.*

*Tapi kabar gembira untuk kita semua, khusus untuk MUI DKI dan Anies, buzzer kini halal hukumnya. Begitulah Kura-Kura.*

https://www.usip.org/sites/default/files/resources/taliban_opium_1.pdf
****
*Nah Lho!! Sekarang MUI Didesak Segera Tendang Anwar Abbas*
Populis, Jakarta -
*Sebuah video yang mengatasnamakan Pergerakan Kyai dan Muballigh Nusantara (PKMNu) berisi desakan kepada MUI untuk memecat Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas beredar di media sosial.*

*Video berdurasi lebih dari 2 menit itu berisi desakan kepada MUI untuk segera memecat Anwar Abbas dari jabatannya. Desakan itu didasari atas pernyataan Anwar Abbas yang menyatakan, _bila MUI dibubarkan, maka Republik Indonesia bisa saja dibubarkan juga._*

*Terkait hal itu, para kelompok masyarakat yang menamakan diri PKMNu itu menilai pernyataan Waketum MUI itu provokatif dan bisa memantik suburnya radikalisme dan separatisme yang mengarah pada upaya memecah belah bangsa.*

*_"Oleh karena itu kami dari PKMN menyatakan sikap sebagai berikut, pertama: meminta kepada MUI agar secepatnya melakukan pembenahan diri dengan memecat saudara H Anwar Abbas dari posisi dan kedudukannya sebagai Waketum MUI,"_* kata salah seorang dalam video itu, Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Selain itu, pihaknya juga mendesak Polisi menangkap Anwar Abbas atas pernyataannya itu. Mereka kembali mengukuhkan alasan bahwa pernyataan Anwar Abbas potensial menyuburkan radikalisme dan separatisme.

*_"Meminta kepada aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk segera menangkap dan memproses secara hukum saudara H Anwar Abbas,"_* katanya.

*Mereka juga mendukung Densus 88 yang telah membekuk tiga terduga teroris pada 16 November 2021. Langkah Densus 88 itu, kata mereka, tepat dan telah sesuai dengan standar operasional prosedur. Oleh karenanya, tak perlu dipersoalkan.*
*_"Kami mendukung sepenuhnya penangkapan terhadap tiga orang terduga teroris pada tanggal 16 November di Bekasi Jawa Barat. Bahwa penangkapan serta penggeledahan yang dilakukan Densus 88 terhadap terduga teroris tersebut telah sesuai SOP,"_* kata mereka.

*Pihaknya juga meminta MUI untuk steril dari orang ataupun kelompok yang berafiliasi dengan pihak-pihak yang hendak merusak NKRI sebagai sebuah negara yang berdaulat.*

*_"MUI sebagai mitra pemerintah dalam membina moral bangsa harus benar-benar steril dari orang per orang maupun kelompok yang berafiliasi/penyokong, pendukung serta pembela suatu gerakan yang akan merusak eksistensi NKRI sebagai suatu negara yang berdaulat,"_* ujarnya.
https://populis.id/read5274/nah-lho-sekarang-mui-didesak-segera-tendang-anwar-abbas                                     

*MENABUR ANGIN MENUAI BADAI PECAT DAN PERKARAKAN ANWAR ABBAS*
☝️☝️☝️🇲🇨
*Anwar Abbas: Baguslah Kalau Saya Dipecat Dari MUI*
WE Online, Jakarta -
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abas menyatakan, tak masalah bila dipecat dari kepengurusan MUI sesuai permintaan dan desakan dari kelompok Pergerakan Kiyai dan Mubaligh Nusantara (PKMN).

*_"Tidak masalah kalau dipecat,"_* katanya saat dihubungi, Kamis (25/11/2021).

Dia menegaskan, ada beban moril yang dipikul saat menjabat atau masuk dalam kepengurusan MUI. Karena itulah ia selalu menjaga dan melaksanakan tugas-tugas sebagai anggota ataupun pengurus MUI dengan sebaik-baiknya. Namun, desakan pemecatan dirinya yang datang dari PKMN, kata dia, justru akan membuat beban morilnya semakin ringan.

*_"Baguslah kalau saya dipecat sehingga beban moril saya semakin ringan,"_* katanya.

Pada Rabu (24/11/2021), sebuah video sekelompok pria mengatasnamakan Pergerakan Kiyai dan Mubaligh Nusantara (PKMN) mendesak kepada MUI memecat Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abas.

Desakan itu didasari atas pernyataan Anwar Abas yang mengatakan, bila MUI dibubarkan maka Republik Indonesia bisa saja dibubarkan juga. Terkait hal itu, para kelompok masyarakat yang menamakan diri PKMN itu menilai pernyataan Waketum MUI itu provokatif dan bisa memantik suburnya radikalisme dan separatisme yang mengarah pada upaya memecah belah bangsa.

*_"Oleh karena itu, kami dari PKMN menyatakan sikap sebagai berikut, pertama: meminta kepada MUI agar secepatnya melakukan pembenahan diri dengan memecat saudara H Anwar Abbas dari posisi dan kedudukannya sebagai Waketum MUI,"_* katanya dalam video itu.

Selain itu, pihaknya juga mendesak polisi menangkap Anwar Abas atas pernyataannya itu. Mereka kembali mengukuhkan alasan bahwa pernyataan Anwar Abas potensial menyuburkan radikalisme dan separatisme.

*_"Meminta kepada aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk segera menangkap dan memproses secara hukum saudara H. Anwar Abas,"_* katanya.
https://wartaekonomi.co.id/read376651/anwar-abbas-baguslah-kalau-saya-dipecat-dari-mui     
                                                                         
 *Sindiran Telak Guntur Romli Untuk MUI DKI Soal Cyber Army Juga Bisa Bela Jokowi*
Xhardy - Seword

Setelah wacana pembentukan pasukan siber untuk bela ulama dan Anies terkuak, MUI DKI terus jadi bulan-bulanan publik. Sementara itu pula, MUI DKI terus berusaha ngeles, sibuk klarifikasi sana sini, bicara terus berubah-berubah sesuai kadar kritikan dari publik.

*Salah satunya adalah ketika Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar mengatakan pembentukan pasukan siber bukan hanya untuk melindungi Anies dari berita hoaks dan fitnah, tapi juga siapa pun pemimpin yang hendak memajukan Jakarta.*

*_“Ketika ada orang-orang hanya mencari kesalahan Pak Anies, mencari yang jelek-jelek, apa salahnya beliau kerja yang bagus juga kita angkat. Dan itu bukan Pak Anies saja. Siapapun tokoh Jakarta, siapapun mereka yang mau berbuat untuk warga Jakarta dan kemajuan Jakarta ke depan,”_* kata Munahar

*Munahar menjelaskan, kabar pasukan siber hanya untuk melindungi Anies adalah dalam konteks dia sebagai Gubernur DKI Jakarta yang merupakan mitra kerja MUI DKI Jakarta. _"Itu cuma kebetulan kesebut namanya,”_* kata dia.

*Dia bilang MUI DKI Jakarta juga bakal membela Presiden Jokowi bila mendapat serangan fitnah. _"Boleh, tidak ada masalah. Artinya ketika itu adalah kebenaran, bicaralah kebenaran. Yang hak, kita bicara hak. Yang batil, itu batil,”_* katanya.

*Bagi banyak orang, alasan hanyalah upaya untuk ngeles karena sudah terdesak oleh blunder yang dibuat. Apalagi ada isu dana hibah dengan angka yang fantastis, masuk akal deh cocokloginya.*
*Aktivis NU Mohamad Guntur Romli ikut menyoroti polemik ini. Melalui akun Twitter-nya dia mengunggah pemberitaan media mengenai pernyataan MUI DKI bahwa selain membela ulama dan Anies, pasukan siber bisa juga membela Presiden Jokowi dari fitnah.*

*Dalam komentarnya, Guntur menyebut Presiden Jokowi tidak membutuhkan pembelaan dari buzzer MUI DKI.*  *_"Jokowi tidak butuh pembelaan dari buzzer-buzzer rendahan yang ngaku-ngaku ulama ini,"_*  katanya.

*_"Ulama kok jadi buzzer, ulama kok ngurus buzzer, ini majelis ulama apa munafik ulama?"_* sindirnya.

*Saya pribadi pun sangat heran, gimana ceritanya MUI DKI bisa mengurusi soal buzzer. Bukankah tugas meluruskan hoax sudah dilakukan pihak lain misalnya Kemenkominfo dan lainnya? Apa maksud MUI DKI memeriahkan isu ini kalau tidak ada niat berbau politik?*

*Tapi seaneh apa pun hal ini, tetap akan menjadi hal yang lumrah bagi kelompok sebelah. Apalagi kalau sudah dibumbui dengan agama, maka hal ini akan dianggap lumrah. Dengan berlindung di balik tameng agama dan jubah ulama, mereka seolah bisa melakukan apa pun dan tetap akan ada yang membela mati-matian. Sekonyol apa pun, segila apa pun wacananya, tetap akan ada yang membela.*

*Mantan Ketum MUI Din Syamsuddin, sekarang sudah bergabung di KAMI, siap turun ke lapangan jika ada pihak yang berani membubarkan MUI. Din mengatakan mereka bakal berhadapan umat Islam di Tanah Air.*

*_"Ketahuilah, kalau ada pihak, siapa pun mereka, yang berani membubarkan MUI, maka mereka akan berhadapan dengan umat Islam di seluruh Tanah Air. Sebagai yang pernah memegang amanah sebagai Ketua Umum MUI dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI, saya siap turun lapangan,"_* kata Din.

*Din meminta agar desakan pembubaran MUI tak ditanggapi serius. Dia lantas berbicara mengenai kemungkinan gejala islamofobia. _"Desakan dari pihak tertentu untuk bubarkan MUI tidak perlu ditanggapi serius. Desakan itu boleh jadi asli, maka itu menunjukkan bahwa kelompok anti-Islam/islamofobia yang merasa mendapat dukungan rezim berkuasa (yang diam saja dan terkesan membiarkannya) mendapatkan momentum dengan penangkapan sejumlah ulama/mubalig,"_* kata Din.

*Inilah yang dimaksud dengan berlindung di balik tameng agama. Ketika terdesak, isu agama dijadikan perisai agar tidak disalahkan, bahkan dimanfaatkan untuk menyalahkan pihak lain.*

*Mereka manfaatkan agama untuk membenarkan tindakan kelompok sendiri, bahkan bisa menyerang balik para pengkritiknya. Contohnya soal dulu haram terkait buzzer, sekarang bisa berubah jadi halal dengan syarat dan ketentuan berlaku. Pokoknya, suka-suka mereka lah. Hari ini bilang A, besok bisa jadi B demi keuntungan kelompok sendiri. Lembaga sebesar MUI bisa sampai seperti itu, bukankah ini kacau dan gawat?*

*Bagaimana menurut Anda?*
https://news.detik.com/berita/d-5823261/din-syamsuddin-kalau-ada-yang-berani-bubarkan-mui-saya-turun-ke-lapangan
https://www.netralnews.com/mui-dki-bilang-cyber-army-bisa-juga-bela-jokowi-guntur-jokowi-tak-butuh-buzzer-rendahan-yang-ngaku-ngaku-ulama-9zlfrs
RN

USA MULAI KEHABISAN AKAL TERHADAP CHINA SEJAK KAPAL SELAMNYA DAPAT DIRUSAK CHINA

USA MULAI KEHABISAN AKAL TERHADAP CHINA SEJAK KAPAL SELAMNYA DAPAT DIRUSAK CHINA

Setelah seluruh dunia mengetahui tentang berbelit-belit berbagai cerita yang berbeda, AS telah memutarbalikkan tentang CONNECTICUT USS NUCLEAR SUBMARINE USS YANG RUSAK DI LAUT CHINA…

 Akhirnya pada 18-NOV, 2021

 Militer China mengizinkan pengungkapan kebenaran tentang kecelakaan kapal selam nuklir kelas Seawolf USS Connecticut.


 Bagaimana Tentara Pembebasan Rakyat China memburu kapal selam nuklir serang kelas USS Connecticut Seawolf paling canggih di Laut China Selatan.


 -Oktober 2-Kapal induk Inggris Ratu Elizabeth, kapal induk Amerika Nimitz, kapal induk Amerika Roosevelt, dan kapal induk Jepang Izumo masuk, dengan 17 kapal perang lainnya dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Belanda, Kanada dan Australia  ,  Laut China Selatan untuk melakukan latihan militer skala besar melawan China.


 -2-4 Oktober-Tentara Pembebasan Rakyat mengirim sejumlah besar pesawat militer ke Laut Cina Selatan untuk melakukan simulasi latihan serangan terhadap kapal perang tak diundang ini dari enam negara Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Belanda, Kanada, dan Australia.


 -Oktober 2-China's Guanlan Marine Science Guard mengamati perkiraan posisi dan kedalaman kapal selam nuklir kelas USS Connecticut Seawolf ketika memasuki Laut China Selatan.  Satelit Guanlan mengirim data ke Pusat Pengukuran Super di Jinan untuk memperkirakan posisi Connecticut.


 -Perangkat deteksi khusus China menangkap sinyal sonar frekuensi ultra-rendah dari haluan Connecticut dan mengirimkan data ke Pusat Analisis Sonar di Shanghai untuk secara akurat menemukan posisi dan kedalaman Connecticut (1500  Meter).


 -Kapal pendeteksi akustik bawah air Tipe 927 yang ditempatkan di Pulau Yongshou dan helikopter anti-kapal selam yang ditempatkan di Pulau Yongxing dikirim untuk dideteksi.


 -Pesawat militer Yun-8 lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Hainan dan melakukan "bom sonik" Connecticut dengan "bom sonik" yang menyebabkan personel kapal selam menjadi sangat tidak nyaman karena kejutan sonik, dan memaksa kapal selam untuk mencoba  untuk melarikan diri.


 -Kapal selam tak berawak HSU001 China menyelinap diam-diam untuk menempel pada haluan Connecticut, jauh dari pembangkit listrik tenaga nuklirnya, untuk serangan ledakan lokal yang dekat, menyebabkan kerusakan serius pada haluan Connecticut dan hilangnya kemampuan navigasi sonarnya.  Pembangkit listrik tenaga nuklir Connecticut tidak terpengaruh, sehingga mencegah kebocoran nuklir dari kapal selam ke laut.


 -Kapal selam nuklir Connecticut, yang kehilangan kemampuan kapal selam bawah lautnya, terpaksa mengapung dan menyerah.  Karena pengawasan ketat dari angkatan laut dan angkatan udara Tentara Pembebasan Rakyat China, pesawat militer dan kapal dari enam negara Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Australia, Belanda, dan Kanada tidak berani datang untuk menyelamatkan Connecticut di negara mereka.  Latihan Laut Cina Selatan.  Sebaliknya Connecticut "dikawal" oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara China di bawah air sebelum dilepaskan ke AS.

 -7 Oktober-Amerika Serikat mengumumkan kecelakaan Connecticut dengan cara yang tidak jelas.


 -7 Oktober-Kementerian Luar Negeri China segera meminta rincian insiden USS Connecticut dari AS.


 -22 Oktober-Sistem pemantauan China mendeteksi kapal selam nuklir AS lainnya memasuki Laut China Selatan lagi di dekat Pulau Huangyan.  Militer China juga memaksa kapal selam itu mengapung dan tertatih-tatih ke Guam.

 Kapal selam nuklir AS tidak bisa lagi bersembunyi di Perairan CHINA.

 Game over untuk kapal selam AS.


 Tanpa perlindungan kapal selamnya, armada kapal induk AS hanya bisa menjadi target Dongfeng 21D, Dongfeng 26, dan Dongfeng 17 China. Tanpa kekuatan armada kapal induknya, itu akan segera menjadi game over bagi militer AS di CLS

Apakah Alberto Lungo dan Bamsoet Sedang Dikerjain Anies? Atau Gimana Ya?


https://www.facebook.com/100063819726104/posts/290072729796716/ 

Apakah Alberto Lungo dan Bamsoet Sedang Dikerjain Anies? Atau Gimana Ya?

Oleh: Andre Vincent Wenas

Konpers yang aneh. Anies sendiri malah tidak hadir, katanya ia sedang ada acara lain. 

Jadinya Bamsoet (sebagai Ketua IMI) dan Alberto Lungo (Formula E Operations/FEO) yang tampil, sementara Dirut Jakpro jadi figuran.

Sebelumnya ada diberitakan bahwa Anies berupaya bertemu dengan Presiden Jokowi untuk membicarakan soal perhelatan Formula E ini. Namun oleh pihak istana belum dikabulkan, bahkan Staf Khusus Menseneg, Faldo Maldini, menegaskan bahwa urusan Fromula E adalah domain Pemprov DKI Jakarta. 

Bahkan Faldo meminta agar “permasalahan” (mungkin maksudnya urusannya dengan KPK?) bisa dituntaskan dulu. Baru setelah semua “clear” maka permohonannya untuk menghadap Presiden (mungkin) bisa dipertimbangkan kembali oleh pihak istana.

Kembali ke soal Konpers (konferensi pers)-nya Alberto Lungo dan Bamsoet (Bambang Soesetyo, ia juga seorang politisi senior Partai Golkar). 

Oh ya, catatan saja: fraksi Golkar di parlemen Jakarta mendukung Formula E dan yang ikut-ikutan makan malam di rumah dinas Anies untuk kemudian menolak interpelasi yang diinisiasi oleh PSI dan PDIP.

Bamsoet, dalam konpers itu bilang bahwa kawasan Ancol merupakan lokasi yang paling tepat dari empat pilihan lainnya, yakni Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Pantai Indah Kapuk, JIEXPO Kemayoran, dan kawasan Jakarta International Stadium.

Kemudian, nah ini yang jadi soal alias perkara alias problem. Untuk menentukan lokasi ini biarlah Presiden yang menentukan. Begini katanya alasan permohonan bertemu Presiden, "Untuk meminta arahan terkait lokasi mana yang paling tepat untuk lokasi sirkuit Formula E mengingat ini adalah event internasional, salahnya di mana?"

Salahnya dimana? Ah masak sih Bamsoet yang juga politisi senior Partai Golkar itu tidak tahu sih? Atau pura-pura blo’on? 

Obrolan teman-teman di warung kopi juga bisa bilang kok. Salahnya itu event Formula E ini khan sedang dalam proses penyelidikan KPK. 

Kenapa sedang diselidiki oleh KPK? Ah, soal ini emak-emak yang naik motor matik sen ke kiri beloknya ke kanan juga tahu. Gak usah diulang-ulang di sini.

Yang “menggembirakan” dari pernyataan Bamsoet soal persiapan sirkuitnya adalah, bahwa pembangunannya tidak boleh mengganggu struktur yang sudah ada, misalnya mengubah atau memindahkan bangunan yang sudah ada, apalagi sampai memotong pepohonan dan merusak lingkungan.

Hmm… kita belum lupa kok soal struktur con-block Monas yang diaspal serta pohon-pohon Mahoni yang ditebangi. Pohon-pohon Mahoni itu ada dimana sekarang ya Pak? Kalau tidak salah harga per kubik kayu Mahoni itu mahal sekali ya Pak?

Sementara itu Alberto Lungo tampil dengan narasi transparansi. Ia menyinggung soal commitment-fee yang katanya bukan hanya event di Jakarta saja yang pakai commitment-fee segala.

Ini pernyataan yang “telling the truth BUT NOT the whole truth!”, jadinya ya bisa saja menyesatkan penafsiran mereka yang lugu (lucu dan guoblok).

Kenapa Alberto Lungo tidak betul-betul transparan, bilang kota (negara) mana yang pakai commitment-fee dan mana yang tidak. Lalu berapa jumlahnya? Ingat ya, perhelatan ini memakai APBD, dan itu adalah uang rakyat (bukan uang nenek lu) yang mesti dipertanggungjawabkan secara TRANSPARAN.

Oh ya, kenapa pula Alberto Lungo tidak mendemonstrasikan BUKTI TRANSFER commitment-fee-nya di konpers itu? Berapa jumlahnya? Ditransfer oleh siapa? Ini khan demi transparansi penggunaan uang rakyat.

Apakah Alberto Lungo begitu “lugu” dan tidak tahu menahu soal “prahara” perhelatan Formula E yang riuh rendah di wacana publik Indonesia. Apakah team humas FEO tidak memantau pemberitaan seputar event ini di Indonesia? Atau gimana ya?

Soal ketidak hadiran Anies. Katanya ia sedang menerima penghargaan dari Metro-TV, stasiun tv miliknya Surya Paloh (Partai Nasdem). Partai yang juga ikutan makan malamnya Anies dan juga menolak interpelasi.

Padahal konpers ini tentang “rencana” pertemuan dengan Presiden, tentang “narasi transparansi” perhelatan yang de-facto sedang dalam proses penyelidikan oleh KPK. Lagi pula khan event prioritas Anies! (Ada SK Gub-nya tentang program prioritas lho). Kok malah ngeles sih?

Anies via Alberto Lungo dan Bamsoet nampaknya telah berupaya membangun narasi transparansi dengan tidak tangung-tanggung telah “mencatut” nama Jokowi. 

Seolah Jokowi disediakan lima alternatif tempat yang bakal dipakai sebagai sirkuit. 

Dan manakala umpamanya Jokowi memilih salah satunya, maka otomatis beliau sudah terjerumus dalam perkara Formula-E, sehingga jadinya bisa-bisa ikut bertanggung jawab. 

Lantaran narasi yang bakal dibangun mungkin berbunyi begini, “Lha khan itu lokasi sirkuitnya yang pilih adalah Bapak Presiden!”

Alberto Lungo dan Bamsoet, apakah kalian sedang “dikerjain” Anies? Ataukah kalian ikut-ikutan dalam konspirasi untuk “mengerjai” kecerdasan publik?

Transparansi? Hellooowww…

26/11/2021
Andre Vincent Wenas, pemerhati ekonomi-politik.

POLITICAL BRIEF , Cyber Army and MUI

 POLITICAL BRIEF (21112021)

1. Para petinggi MUI dengan koordinasi MA gencar melakukan lobby untuk memastikan pemerintah tidak mengikuti aspirasi pembubaran MUI yang berkembang. Kemenkopolhukam diminta menyampaikan sikap pemerintah yang masih melihat peran penting MUI.
2. Kekhawatiran lain adalah desakan audit dana yang didapat dari sertifikasi halal karena diduga dialirkan pada kelompok2 terafiliasi wahabi-salafi. Audit ini berpotensi semakin merusak kredibilitas MUI. Argumen lobby yang dilakukan adalah: tidak perlu membongkar yang lalu, MUI dukung pemerintah terapkan aturan sertifikasi halal baru.
3. Cyber army yang baru mendapat kucuran dana mulai aktif buat trending topic dan serangan dengan sasaran: a) undermine pencapaian pemerintah, b) angkat perlawanan berbagai elemen masyarakat pada Jkw, c) serang institusi pemerintah, secara khusus: densus 88, kepolisian, TNI, BPIP, KPK, d) angkat klaim kinerja AB, e) serang influencer dan serbu percakapan tentang ulama, MUI dan AB.
4. Terkait item (a) dan (b), jika persepsi publik terhadap pemerintah jadi negatif maka AB dapat ditampilkan sebagai figur pengganti yang jadi antitesa Jkw, seperti AB jadi antitesa BTP di Pilgub. Jika Jkw ditolak berbagai elemen masyarakat maka AB dapat merangkul. Jika Jkw tekankan pembangunan infrastruktur fisik yang mangkrak maka AB akan bangun manusia, dsb.
5. Item (c) dan (d) dirancang agar proses penyidikan korupsi formula-e, kasus tanah, dsb tidak jangkau AB. Jika sampai sebut AB maka framing yang disiapkan: i) wujud pemerintah otoriter, ii) penyidikan bermotif politik, iii) singkirkan aspirasi umat. Framing ini jadi dasar dilakukan pengerahan masa untuk serang institusi yang telah ditetapkan.
6. Item (e) adalah bagian dari taktik lima tahap: i) kembangkan persepsi publik ulama sebagai representasi umat, ii) ulama tidak tunduk pada hukum dan institusi negara, iii) ulama yang 'asli' adalah dari paham wahabi-salafi, iv) menangkap ulama apapun alasannya tidak bisa diterima dan harus dilawan umat, v) kandidat capres yang bisa maju adalah yang dapat persetujuan ulama yaitu AB. Menyerang AB akan dianggap menyerang umat. Taktik akan diiringi aksi lapangan Neo FPI/HTI.

BAD INFLUENCERS : ANTITESIS PENDIDIKAN KARAKTER

 https://www.facebook.com/521714492/posts/10159195130624493/

BAD INFLUENCERS : ANTITESIS PENDIDIKAN KARAKTER

Dengan subscribers rata-rata remaja usia sekolah, Atta Halilintar menayangkan video malam pertama. Lima juta penonton dalam tempo 24 jam. Tentu tidak ada konten porno, platform melarangnya; tapi ini menambah dosis baru dalam asupan kebodohan yang sudah terlalu lama dicekokkan kepada generasi muda kita. 

Atta, dan banyak youtuber dengan tipe konten serupa, berada di kotak yang sama dengan sinetron, infotainment gosip, hingga gerakan agama yang puritan radikal : mereka semua Bad Influencers, pembawa pengaruh buruk.

Istri saya yang mengajar di SMP, sudah 2 tahun ini mengajak ngobrol anak-anak didiknya yang menjadi subscriber Atta. Rata-rata mereka mengaku hanya ikut-ikutan tren, seperti bisa diduga. Yang disukai anak-anak ini dari channel Atta diantaranya konten prank, pamer mobil mahal, pamer keseharian yang bergelimang kemewahan, dan ucapan "asiyaaap" yang menjadi trademarknya. Pendeknya, Atta adalah perpanjangan dari sinetron. Ia menghadirkan bukti bahwa kebodohan fiktif bisa menjadi nyata. Dan untuk jasa itu anak-anak kita menimbunnya dengan uang. 

Dalam sesi obrolan dengan anak-anak didik, istri saya mendapati bahwa mereka tidak mengerti bagaimana alurnya sehingga subscribe dan jempol mereka bisa menjadi uang buat Atta. Saat dijelaskan, merekapun mulai berpikir, mulai bisa menangkap ketidakadilan di hadapannya. Orang tuanya banting tulang untuk membelikan pulsa mereka, lalu mereka habiskan untuk menonton channel Atta; sambil tidak mendapat manfaat apa-apa selain mengikuti tren, hanya untuk bisa nyambung dengan apa yang dibicarakan teman-temannya, hanya untuk menjadi pengikut. Sambil kehilangan waktu untuk belajar. 

Tiap tipe konten Atta dibahas dalam obrolan itu. Tentang prank, istri saya menjelaskan bahwa itu bentuk bullying; hal yang sedang diperangi di lingkungan sekolah di seluruh dunia. Tentang pamer kekayaan, digalinya aspirasi anak-anak didik; kalau teman pamer kekayaan, bagaimana perasaan mereka? Ternyata tidak senang. Lalu mengapa senang saat dipameri orang lain lewat layar internet?

Pamer kekayaan adalah konsep Vanity. Ini konsep yang sukar diterjemahkan dalam bahasa kita; sebab dalam budaya kita belum ada karsa untuk mengatai fenomena itu. Terjemahan yang biasa dipakai untuk vanity adalah "kefanaan". Namun ini jauh dari akurat. Yang paling dekat adalah "pamer kekayaan", tapi inipun baru sebagian. 
Kata dasar dari Vanity adalah "vain", artinya kosong, hampa, sia-sia. Maka vanity adalah sikap kesia-siaan, kekosongan, sikap mementingkan kulit tanpa peduli isi. Pencitraan adalah tindakannya, vanity adalah sifatnya. 
Ironis, ini karakter paling mendasar dari bangsa kita, namun kita tidak punya nama untuknya. 

Sesi obrolan itu diakhiri dengan langkah konkret, yang saya dukung lahir-batin. Ia minta anak-anaknya unsubscribe channel Atta. Kalau bisa jangan tonton lagi. Kalau masih terasa berat, tonton saja, tapi jangan subscribe. Habis nonton, jangan lupa dislike. Jempol turun.
Atta boleh kaya dari mana saja, tapi jangan dari anak-anak kita. 

Istri saya, seorang wali kelas dan guru Bahasa Inggris, mengajak anak didiknya menyelami nalar mereka sendiri, perasaan mereka sendiri; merangsang kepekaan sosial, lalu membimbing mereka mengambil tindakan nyata. 

Ini solusi. Inilah pendidikan karakter. Guru-guru se-Indonesia perlu mengambil langkah remedial yang dicontohkan di atas. 
Ini langkah awal. Masih panjang daftar influencer di platform vlog yang setipe dengan Atta, yang harus menjadi target selanjutnya. Mereka adalah antitesis Pendidikan Karakter. Penghambat, penggagal, hama; bagi Pendidikan Karakter. 

Hukum tidak bisa melarang orang menjual kebodohan. Caveat emptor : Salah beli, salah sendiri. 
Satu-satunya yang mampu memberantas hama ini, hanya sekolah.

Solmet sesalkan isu sesat PCR Gate dan desakan Resuffle Kabinet oleh Relawan Jokowi.

 Solmet sesalkan isu sesat PCR Gate dan desakan Resuffle Kabinet oleh Relawan Jokowi.

Komunitas Relawan Jokowi yang tergabung dalam Solidaritas Merah Putih(SOLMET) menyesalkan gerakan sekelompok relawan Jokowi yang  menghembuskan  isu sesat PCR Gate dan menuduh Meneg BUMN Erick Thohir,Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan,Pengusaha Boy Thohir(Adaro Group) dan Arsjad Rasjid(Indika Group) melakukan Korupsi dan Abuse of Power atas pemberlakuan Test PCR kepada penumpang pesawat udara.Yang mana isu ini dihembuskan gegara Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan,Pengusaha Boy Thohir dan Pengusaha Arsjad Rasyd mendirikan perusahaan PT.Genomik Solidaritas Indonesia(PT.GSI)
yang menjadi operator layanan Test PCR.
Padahal perusahaan ini didirikan dengan maksud mulia yang mana keuntungannya untuk pemasukan Yayasan Adaro(Boy Thohir),Yayasan Indika(Arsyad Rasyid)dan CSR dari PT.Toba Bara Sejahtera/PT Toba Bumi Energi(Luhut Binsar Panjaitan) dan semua keuntungannya diperuntukan sebagai Donasi untuk penanganan Covid 19 dan tidak untuk meraup keuntungan secara pribadi.
Apalagi kuota Test PCR PT.GIS hanya 2,5 % dari total kuota Test PCR yang diambil perusahaan perusahaan swasta lain secara nasional.
"Tuduhan dan Fitnah ini sangat kejam dan tanpa dasar yang jelas.
Padahal kita tahu selama ini keempat orang ini adalah Filantropis yang dengan tulus menyumbang tenaga dan materi untuk membantu rakyat dan pemerintah bahkan sebelum Covid 19 ada mereka sudah berbuat banyak untuk rakyat.
Dan juga kedua menteri ini  termasuk menteri yang menjadi ujung tombak perjuangan Presiden Jokowi menangani krisis ekonomi dan kesehatan karena Covid 19 selain menteri menteri yang lain,TNI,Polri,Relawan dan Para Tenaga Kesehatan.
Jujur saja kalo mereka mau korupsi ngapain ambil dari bisnis PCR.Dengan kewenangan Menteri Erick Thohir dan Menko Luhut,mereka bisa saja Bancakan dana APBN di Kementriannya atau menjarah BUMN.
Kami percaya mereka mereka ini adalah orang orang yang berdedikasi dan berjuang dengan tulus.
Harusnya kita memberikan penghargaan kepada apa yang mereka kerjakan dan mereka sumbangkan.
Juga harusnya Relawan dan Pembenci Jokowi yang menggoreng isu ini paham bahwa penerapan pemberlakuan Test PCR untuk penumpang ini diambil dalam rapat kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi supaya penyebaran Covid 19 bisa melandai. 
Jadi bukan kemauan dan kepentingan kedua menteri itu dan segelintir pengusaha.
Kami dari Solmet dan juga beberapa komunitas relawan Jokowi menyesalkan isu yang dihembuskan dan digoreng relawan Jokowi sendiri.Dan ini menjadi amunisi para pembenci Jokowi untuk melakukan pembusukan dan fitnah kepada Presiden dan kabinetnya agar agenda Presiden gagal dalam menangani Covid 19 juga  agenda agenda Presiden  untuk rakyat dan kemajuan bangsa.
Apalagi isu PCR Gate ini sengaja dihembuskan supaya Presiden mencopot Menteri Erick Thohir dan Menteri Luhut.
Kami dari Solmet telah melakukan Check dan Richeck serta  Investigasi atas kasus PCR Gate ini dan Juga motif dibalik gerakan mengintervensi Presiden untuk melakukan Resuffle Kabinet.Dan kami berkesimpulan tidak ada yang salah.Tapi demi kebaikan kami sarankan KPK,Kepolisian,Kejaksaan dan Juga Presiden langsung  untuk mendalami dan mengambil tindakan apabila terjadi kesalahan dan tidak perlu diumbar dan digoreng di Media dan Aksi Aksi Demo yang tidak jelas maksud dan tujuannya.
Ternyata gerakan dari Relawan Jokowi ini didasari niat terselubung mereka untuk menjadi Menteri dan posisi tawar menjadi Komisaris Utama di beberapa BUMN besar.Padahal mereka sudah mendapat jabatan di sejumlah Kementrian dan BUMN tapi merasa kurang saja.Sebagai relawan yang juga berjuang bukan lagi hanya berkeringat tapi juga berdarah darah mendukung Pak Jokowi sejak 2014 dan 2019 kami merasa malu dan terhina dengan agenda agenda busuk mereka ini
Mereka ini adalah Brutus Brutus yang telah membajak agenda agenda perjuangan Presiden dan Kabinetnya.
Kami Solmet dan beberapa komunitas relawan yang masih idealis akan  terus berjuang mendukung Presiden Jokowi menyarankan sebaiknya relawan relawan ini menjadi oposisi saja sekalian.Tidak ada guna mereka koar koar menjaga Presiden Jokowi dan NKRI karena sampai saat ini setelah mereka mendapat kue jabatan tidak terdengar apa yang dilakukan untuk rakyat malahan mereka yang menghancurkan reputasi Presiden Jokowi dan Kabinetnya.
"Demikian pernyataan Sekjen Solidaritas Merah Putih Kamaludin SE dari Sekretariat DPN SOLMET di bilangan Pancoran Jaksel seusai Zoom Meeting Pleno Penyusunan Pengurus Solmet DPW Kaltim Sabtu,19 November 2021
"Untuk Para Menteri dan Bapak Presiden tetaplah semangat berjuang untuk Rakyat.Kami Solmet dan Jutaan Relawan  Pendukungmu tetap setia mendukung  hingga akhir tanpa minta imbalan apapun.Kami hanya ingin dibawah komando Presiden Jokowi kita semua bangsa Indonesia 
bisa sukses melewati Pandemi Covid 19 dan bisa menyelesaikan agenda agenda untuk Rakyat dan kemajuan Bangsa hingga 2024.
Semoga Tuhan yang Maha Kuasa menyertai kita semua Bangsa Indonesia"Tutup Kamaludin SE

Kamis, 25 November 2021

Mengapa Indonesia Menolak Khilafah Tegak di Indonesia, Ini Alasannya, Bagikan Ke Semua Keluarga Dan Teman Anda Biar Semua Paham.



*Mengapa Indonesia Menolak Khilafah Tegak di Indonesia, Ini Alasannya, Bagikan Ke Semua Keluarga Dan Teman Anda Biar Semua Paham.*

Semoga negeri kita aman dan damai terhindar dari perpecahan. Semoga ideologi asing seperti ideologi komunis dan khilafah tidak menguasai negeri kita. Jaga persatuan dan tetap Pencasila & NKRI harga mati. *Salam TEGAR*

Walau HTI telah dibubarkan dan ditetapkan sebagai Ormas terlarang seperti PKI, namun syabab (anteknya) terus menebar propaganda diberbagai media.

Propaganda antek HTI yang saat ini bergentayangan membuat video dan tulisan yang berjudul "Apa Masalahnya Jika Khilafah Tegak di Indonesia" karangan syabab HTI, Heri Al-Fatih.

Inti dari tulisan ini adalah mengajak orang awam agar semangat menegakkan khilafah dengan membandingkan kondisi bangsa saat ini.

Berikut adalah tulisan propagandanya antek HTI (Heri Al-Fatih) sekaligus saya beri jawaban sehingga terbongkar semua kebohongan dan iming-iming semu antek khilafah.

1. Jika Khilafah tegak di Indonesia, maka semua agama selain Islam akan tetap boleh hidup damai, semua akan diberi kebebasan menyembah tuhan-tuhan mereka. Mereka tidak akan dipaksa memeluk Islam. Lalu masalahnya apa Jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya jika khilafah tegak di Indonesia, maka kerukunan antar umat beragama akan terganggu bahkan akan terjadi perang antar agama. Jangankan menghormati atau menjalin perdamaian antar agama, kepada sesama umat Islam saja mereka kafirkan, menuduh musyrik, berhukum thaghut dan halal darahnya untuk ditumpahkan hanya karena tidak menegakkan khilafah. Jadi kebebasan beragama ala kaum khilafah adalah dusta dan tanpa khilafah pun, NKRI sudah menerapkan kebebasan beragama. Buang saja khilafah ke tong sampah, kami tidak butuh*.

2. Jika Khilafah tegak, maka Pendidikan dan Kesehatan akan digratiskan untuk seluruh warga negera tanpa terkecuali, karena semua itu adalah hak rakyat dan sudah menjadi kewajiban Khalifah sebagai pelayan rakyat. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Bagaimana mau menerapkan pendidikan dan kesehatan gratis, lha wong khalifahnya tidak jelas siapa namanya dan dimana rimbanya. Dimana-mana ditolak disetiap negara dan menjadi gerakan pemberontak kok mau menerapkan pendidikan dan kesehatan gratis? Tanpa khilafah pun, saat ini pemerintah sudah memperhatikan pendidikan dan kesehatan bagi rakyatnya. Walau belum maksimal tapi ini alam kenyataan, bukan khayal dan mimpi khilafah HTI.*

3. Jika Khilafah tegak, hukum Allah akan diterapkan secara kaaffah (menyeluruh). Tidak ada lagi perzinahan, riba, miras, dan kesyirikan yang terjadi secara terang-terangan seperti hari ini. Tidak ada lagi muslim yang meninggalkan sholat dengan bangga. Semua akan taat kepada Allah Swt. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, setan itu hidup di sistem manapun termasuk hidup di sistem khilafah. Jadi, walau diterapkan sistem khilafah, kerja setan jalan terus. Artinya, kemaksiatan dan kejahatan tetap ada walau dalam sistem khilafah. Kalau kemasiatan berhenti dengan tegaknya khilafah, terus neraka sepi dong? Kata siapa tidak ada kemaksiatan di sistem khilafah? Baca sejarah berapa penguasa dan keturunan khalifah yang ahli zina dan mabuk. Jangan menipu atas nama khilafah. Tanpa khilafah, NKRI sudah kaffah. Setiap pemeluk agama bisa damai dan tenteram menjalankan syariatnya masing-masing. Toh, khilafah bukan bagian dari Rukun Iman dan Rukun Islam, jadi khilafah bukanlah sesuatu yang esensi dalam syariat Islam.*

4. Jika Khilafah tegak, hukum Allah terlaksana secara sempurna, maka negeri ini pun akan diberikahi. Bukankah Allah telah berjanji akan mendatangkan berkah dari langit dan bumi Lihat QS.7:96 jika penduduk ini bertakwa?.  Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *NKRI ini sudah diberkahi oleh Allah. Jika ada bencana dan musibah, semata-mata adalah ujian bagi kaum yang beriman bukan karena tidak menerapkan khilafah. Negeri ini dihuni oleh para wali, didoakan para ulama dan dicintai oleh penduduknya. Masalahnya jika diganti khilafah, maka mereka akan merusak anugerah Allah berupa berkah dan kedamaian di negeri ini.*

5. Jika Khilafah tegak, tidak akan ada lagi kemaksiatan yang terjadi secara terang-terangan. Beda dgn hari ini, dimana kemaksiatan menjadi budaya bahkan difasilitasi oleh negara. Maka Khilafah hadir untuk menghilangkan semua jenis kemaksiatan, bukankah itu sebuah kebaikan?
Lalu apa masalahnya jika Khilafah di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, kaum khilafah sendiri adalah ahli maksiat. Ahli maksiat dengan bertopeng nama Tuhan. Ahli maksiat yang terus-menerus merongrong negara. Kelompok minoritas tapi gayanya mayoritas dengan menebar kebohongan atas nama ulama, atas nama Islam. Umat Islam yang mana yang mereka ikuti? Mereka adalah kelompok Khawarij-Takfiri perusak perdamaian.*

6. Jika Khilafah tegak, tidak akan ada lagi penista agama  seperti Abu Janda, Deni Siregar, Busukma dan Muwafiq. Khilafah dengan hukum Islamnya akan menindak tegas para penista agama. Islam pun akan mulia dan agama lain tetap dihormati. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Penista agama adalah mereka yang memanipulasi ajaran agama untuk memuaskan kepentingan pribadi atau kelompok. Penista agama adalah mereka yang selalu menebar kebohongan bahwa Rasulullah tidak bisa menegakkan rahmatan lil 'alamin sebelum tegaknya khilafah. Para penista agama adalah mereka yang bodoh tentang agama tapi berlagak ahli agama, bicara tentang agama hanya dengan modal jubah, jenggot panjang dan sorban. Provokator berlagak paling suci sedunia. Ini masalahnya.*

7. Jika Khilafah tegak, tidak ada lagi para maling uang rakyat alias koruptor. Tidak ada lagi rakyat tertindas oleh kezaliman penguasa dan ketidakadilan hukum. Rakyat jelata dan para pejabat negara akan hidup dalam kemakmuran dan keadilan. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Baca sejarah dimasa kekuasaan daulah dahulu, penguasa yang korup bahkan maling atas nama Tuhan dan kekuasaan. Bukan saja foya-foya di istana tapi juga berebut kekuasaan alias perang saudara. Saling menumpahkan darah hanya karena haus tahta. Ini masalahnya. NKRI lebih mulia, dalam setiap pergantian pemimpin tidak ada perang saudara apalagi bunuh-bunuhan.*

8. Jika Khilafah tegak, maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila benar-benar akan terwujud, bukan lagi sebuah hayalan belaka. NKRI pun akan terjaga dan wilayahnya akan semakin luas. Tidak ada lagi perusak NKRI seprti OPM di Papua. Tidak ada lagi wilayalah NKRI yg terlepas, seperti terlepasnya Timur-timur. Setiap jengkal tanah negeri ini akan terjaga. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Bohong besar jika mereka mendukung Pancasila. Bagi antek khilafah, Pancasila itu thaghut. NKRI itu produk kafir. UUD 1945 hanyalah sistem syaithaniyah. Jadi, mereka menghalalkan segala cara untuk menipu kaum awam. Masalahnya, khilafah HTI lebih ganas dan lebih licik dari OPM.*

9. Jika Khilafah tegak para orang tua tidak perlu khawatir dengan tontonan anak-anak di TV, karena TV hanya akan menayangkan yang baik. Baik menurut Allah, bukan baik menurut manusia. Tidak ada sinetron yang merusak moral dan aqidah. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, jangankan mengajarkan moralitas, kaum khilafah itu sendiri tidak punya moral. Sudah ditolak tapi tidak tahu malu. Anti NKRI tapi makan dan tidur nyenyak di NKRI. Benci dengan pemimpin tapi fasilitas negara dinikmati. Jangankan menjaga akidah, padahal akidah mereka sendiri tidak jelas. Akidah Aswaja tak akan mabuk dengan khilafah. Jadi, kaum khilafah ini pakai akidahnya siapa?*

10. Tegaknya Khilafah akan menghapus segala bentuk penjajahan yang terjadi di negeri ini. Sumber Daya Alam yang hari ini 85% dikuasai oleh Asing dan Aseng akan kembali menjadi milik rakyat. Semua akan dikelola oleh Khilafah dan hasilnya akan dikembalikan kepada rakyat secara gratis. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, kaum khilafah itu adalah kaum penjajah. Penjajah yang jualan agama. Yang namanya penjajah, semanis apapun janji-janjinya ya tetap membual alias bohong. Ngaku anti asing padahal mendapat donasi dari asing dan dipiara oleh negara asing. Bukankah idelogi khilafah HT adalah ideologi asing dan ideologi usang sehingga tidak dipakai oleh mayoritas ulama. Alhamdulillah, ulama pendiri NKRI dan ulama yang setia NKRI sudah paham tentang kebohongan kaum khilafah.*
 
11. Jika Khilafah tegak, tidak ada lagi pengangguran. Lapangan pekerjaan akan disediakan oleh Khalifah sebanyak-banyaknya, sehingga rakyat bisa mencari kerja dengan sangat mudah. Bahkan tidak perlu memikirkan ijazah.
Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Siapa bilang? Yang namanya pemalas, hidup dalam sistem apapun ya tetap pengangguran. Siapapun yang tidak mau sekolah ya tetap bodoh. Masalahnya, kaum khilafah itu bodoh tapi berlagak pintar di segala bidang. Setiap permasalahan jurusnya hanya satu. Tegakkan khilafah!*

12. Jika Khilafah tegak, rakyat yang ingin membuka usaha/bisnis tapi tidak punya modal usaha, maka Khalifah akan memberikan ia modal. Rakyat yang punya utang tidak bisa ia lunasi, maka Khalifah yang akan membantu. Pemuda yang ingin menikah tidak punya modal, juga akan dinikahkan oleh negara (khilafah).
Lalu apa masalahnya jika Khilafah di Indonesia?

Jawab: *Ini masalahnya, kaum khilafah hobi hutang tapi tidak mau membayar. Mental penindas dan pengemis. Hidup manja dan tidak mau kerja keras tapi menghayalnya sampai langit ketujuh. Menikah tanpa sistem khilafah tetap sah. Yang namanya jomblo, akan ada di setiap masa.*

13. Jika Khilafah tegak, seluruh warga akan dijamin keamanannya sehingga tidak perlu ada yang repot-repot membuat pagar rumah setinggi 5 meter. Tidak perlu menyediakan CCTV apalagi menyewa Security. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Maling tidak kenal sistem. Justru keberadaan antek khilafah membuat kekacauan dan merusak ketenteraman. Bagaimana jadinya jika negeri ini menerapkan khilafah. Sedikit-sedikit kafir-thaghut, kaum Aswaja tidak lagi nyaman mengamalkan ibadah dan amaliyahnya. Siapa yang berani mengkritik khilafah bisa langsung dijagal. Halal darahnya. Ini tambah masalah.*

14. Jika Khilafah tegak, maka seluruh warga negara akan dijaga kehormatannya. Negara akan menerapkan  aturan berkenaan dengan pergaulan pria & wanita sebagai pencegahan dan memberi sanksi yang tegas bagi yang melanggar. Orang tua pun tidak perlu lagi khawatir anaknya jadi korban. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Masalahnya, jika khilafah tegak di Infonesia, umat Islam di Nusantara tidak lagi kenal budayanya. Dipaksa memakai budaya Arab karena semua budaya Nusantara dianggap kafir. Khalifah bisa menerapkan pergundikan. Menjadikan wanita sebagai pemuas nafsu penguasa.*

15. Jika Khilafah tegak, tidak seorang pun yang terabaikan hak-haknya, semua akan mendapat keadilan secara merata. Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Sistem khilafah bersifat diktator alias absolut. Siapa yang menentang khalifah maka bersiaplah meregang nyawa. Siapa yang melawan khalifah dianggap melawan Tuhan. Semua perkataan khilafah dianggap perkataan Tuhan sehingga totalitas wajib diikuti.*

16. Jika Khilafah tegak, para Ustadz dan Da'i tidak perlu lagi repot-repot mengajak muslim untuk sholat, dan tidak perlu capek-capek mencegah orang lain dari kemaksiatan, karena dakwah akan menjadi tanggungjawab negara. Khalifah akan mengajak seluruh warga untuk taat kepada Allah Swt.
Lalu apa masalahnya jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Amar ma'ruf nahi munkar itu tanggung jawab bersama bukan hanya untuk penguasa. Tidak ada jaminan kemaksuman khalifah sehingga khalifah bisa berpotensi salah dan melakukan kemaksiatan. Siapa yang mencegah kezaliman khalifah maka dianggap memusuhi Tuhan. Ini juga masalah.*

17.  Saya tidak mampu  menuliskan keindahan dan kesejahteraan yang akan kita rasakan jika khilafah tegak nanti, sebagaimana saya tidak mampu menuliskan kezaliman dan kemaksiatan yang terjadi hari ini akibat penerapan sistem demokrasi.
Lalu masalahnya apa jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Saya mampu menuliskan kejahatan khilafah sebab khilafah hanyalah sistem buatan manusia dan bukan sistem buatan Tuhan. Sistem khilafah tidaklah suci melainkan tersimpan di dalamnya kekurangan dan kejahatannya. Kita bisa membaca sejarah, betapa banyak umat Islam harus meregang nyawa saling membunuh hanya karena berebut tahta. Ini masalah yang perlu dijadikan pelajaran.*

18. Khilafah adalah kewajiban mulia, bahkan para ulama menyebutnya sebagai 'mahkota kewajiban', tegaknya merupakan janji dari Allah dan Rasul-Nya yang tidak seorang pun dapat menghalangi. Menghalangi tegaknya Khilafah ibarat menghalangi terbitnya fajar diwaktu pagi, sebuah kemustahilan dan kesia-siaan. Dengan atau tanpa Anda, maka Khilafah PASTI akan segera tegak kembali. Lalu masalahnya apa jika Khilafah tegak di Indonesia?

Jawab: *Khilafah bukanlah kewajiban melainkan  tawaran alternatif yang tidak ada jaminan baik. Tak ada dalilnya untuk menerapkan khilafah tahririyah. Kepemimpinan Imam Mahdi memang akan datang tapi bukan khilafah penipu ala HTI. Ulama Aswaja yang lurus tidak akan tergiur dengan mimpi khilafah. Walau dipaksakan bagaimanapun, khilafah akan terus gagal sebab   hanyalah produk tafsir gagal yang usang, yang hanya merusak dan mempersempit keagungan ajaran Islam. Masalahnya, negara manakah yang saat ini tertarik dengan mimpi khilafah? Mbokya kaum khilafah sekali-kali bangun, sadar diri, jangan hanya mimpi dan mengigau terus.*

Artikel ini sudah diposting di ARSIP POLEKSOSBUD
*Arsip.TOPsekali.com*

Jejak Digital Elit MUI Bidang Produk Halal, Ahmad Riza Patria dan “Bau Amis” Hibah.

Jejak Digital Elit MUI Bidang Produk Halal, Ahmad Riza Patria dan “Bau Amis” Hibah.
Nafys. Nov 24, 2021
Seword.com

Setiap channel youtube yang ingin mengambil artikel ini untuk dinarasikan, harap meminta ijin lewat email redaksi@seword.com dan membayar fee yang sesuai.


Ada yang masih ingat siapa nama Ketua MUI bidang produk halal dalam kepengurusan MUI periode tahun 2010 – 2015 lalu?

Dari situs internal MUI yang beralamat di https://mui.or.id/berita/10614/pengurus-hasil-munas-2010/

Kita mendapatkan informasi bahwa Ketua MUI bidang produk halal pada saat itu bernama KH. Amidhan.

Nama lengkap beliau adalah KH. Amidhan Shaberah. Dan beliau adalah ayah dari Ahmad Riza Patria yang merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang mendampingi Anies Baswedan saat ini.

Pada awal tahun 2014, nama Amidhan Shaberah sempat heboh setelah majalah Tempo memberitakan bahwa Amidhan “terbelit” kasus dugaan suap sertifikasi halal di luar negeri.

Presiden Halal Ceritification Authority Australia, Mohammed El-Mouelhy sempat menyanggah pernyataan ketua MUI bidang produk halal tersebut soal biaya perjalanan ke Australia pada tanggal 2-8 April 2006 silam. Dalam wawancaranya dengan majalah Tempo edisi 24 Februari - 2 Maret 2014, Amidhan mengatakan biaya peninjauan lembaga-lembaga halal itu atas biaya Kementerian Agama.

Mouelhy yang membaca wawancara itu segera mengirimkan surat elektronik kepada redaksi Tempo yang berisi bukti tiket untuk tamu-tamunya itu. Total ia mengeluarkan uang Aus$ 28.000 atau sekitar Rp 300 juta--bukan Aus$ 26.000 seperti ditulis majalah Tempo. Dalam pernyataan tersumpah di depan notaris, Mouelhy mengatakan jumlah sangu untuk Amidhan terbesar dibanding untuk yang lain.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin sempat menolak berbicara panjang lebar terkait dengan dugaan jual-beli sertifikat halal di lembaga yang baru dia pimpin dengan alasan jabatannya belum definitif.

"Saya baru ketua defenitif hingga 4 Maret nanti, jadi jangan ditanya soal itu," katanya setelah membuka Musyawarah Nasional Majelis Tarjih Muhammadiyah ke-28 di kampus Muhammadiyah Palembang.

Menurut Din, untuk sementara, persoalan tersebut diserahkan kepada Amidhan, yang dia sebut sebagai orang sangat tepat jika ditanya soal sertifikat halal.

"Kami serahkan semuanya pada Pak Amidhan," ujarnya.

Dan sekarang, pemerintahan DKI Jakarta berencana memberikan bantuan hibah kepada yayasan Pondok Karya Pembangunan (PKP) dimana ketua yayasan tersebut adalah Amidhan Shaberah yang merupakan ayah kandung dari Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini.

Jadi ingat Anies Baswedan juga pernah mengatakan jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menganggarkan belanja hibah untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) sebesar Rp 63 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018 lalu dan Bunda PAUD nya ternyata istri Anies Baswedan.

Selain yayasan PKP, Pemprov DKI Jakarta juga berencana memberikan hibah sebesar Rp 900 juta kepada Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia yang memiliki hubungan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani.

Zita memiliki pengalaman organisasi sebagai pembina organisasi Bunda Pintar Indonesia. Informasi keterlibatan Zita Anjani dalam organisasi itu tercantum di situs dprd-dkijakartaprov.go.id.

"Pengalaman organisasi pembina organisasi non-profit Bunda Pintar Indonesia," demikian bunyi situs tersebut yang dikutip Tempo.

Yang mirisnya, Ahmad Riza Patria mengatakan jika pemberian hibah Rp 900 juta kepada yayasan Bunda Pintar Indonesia (BPI) yang berafiliasi dengan Zita Anjani, yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta punya tujuan baik.

Jika kita perhatikan susunan kepemimpinan Dewan DPRD DKI Jakarta saat ini dalam situs https://dprd-dkijakartaprov.go.id/pimpinan-dewan/

Kita bisa melihat jika Ketuanya adalah Prasetio Edi Marsudi dari PDI-P, dan 4 orang wakilnya adalah dari partai yang “pro” Anies yang sempat menolak interpelasi yaitu Mohamad Taufik (Gerindra), Abdurrahman Suhaimi (PKS), Misan Samsuri (Demokrat) dan Zita Anjani (PAN).

Gimana akal sehat kita bisa mencerna bahwa pemberian ratusan juta uang rakyat kepada yayasan yang “berkaitan” dengan Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD memiliki tujuan yang baik?

Apakah karena Zita Anjani ini “getol” membela Anies Baswedan setelah dikatakan sebagai pembohong?

Apakah karena Zita Anjani merupakan Wakil Ketua DPRD yang dulu pernah memuji dan menolak interpelasi terhadap Anies Baswedan terkait kasus Formula E?

Yang terbaru, Ketum MUI DKI Jakarta bernama Munahar Muchtar akan membentuk pasukan Cyber Army dengan nama mujahid digital untuk membela Anies Baswedan!

Ketum MUI DKI Jakarta tersebut lalu “ngeles” bahwa pasukan cyber army yang dibuat untuk membela ulama hingga Gubernur DKI Anies Baswedan tidak ada kaitannya dengan hibah Rp 10 miliar yang mereka terima setiap tahunnya.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Samsul Ma'arif mengingatkan bahwa fungsi utama ulama bukan untuk membela pemerintah tetapi sebagai kontrol terhadap kekuasaan. Beliau juga melayangkan kritik tajam kepada MUI DKI Jakarta yang berniat membentuk tim cyber army untuk membela Anies Baswedan.

“Jadi bukan pasang badan kalau ada apa-apa kita membela, bukan itu tugasnya, itu penjilat namanya," ucap Samsul.

Timbul pertanyaan sederhana dari kita sebagai rakyat biasa...

Apakah PAUD akan dianggarkan untuk mendapatkan hibah miliaran rupiah dari Pemprov DKI jika yang menjadi Bunda PAUD-nya bukan istri Anies Baswedan?

Apakah Pemprov DKI Jakarta tetap akan menganggarkan hibah kepada yayasan PKP jika ketuanya bukan ayah Wagub DKI Jakarta?

Apakah Pemprov DKI Jakarta masih mau menganggarkan hibah Rp 900 juta kepada yayasan Bunda Pintar Indonesia (BPI) jika yayasan tersebut tidak ada hubungannya dengan Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta?

Apakah Ketua Umum MUI DKI Jakarta mau membela Anies Baswedan “berkedok” bela Ulama jika MUI DKI tidak menerima hibah Rp 10 miliar tiap tahun dari Pemprov DKI?

Sebagai orang awam, wajar kita merasa ada “bau amis” tak sedap di balik rencana pemberian hibah dari Pemprov DKI kepada pihak yang sudah disebutkan di atas.

Yang akan diberikan ke yayasan itu bukan uang pribadi milik Anies Baswedan dan Ahmad Razia Patra melainkan uang rakyat dalam bentuk APBD dan jumlahnya juga tidak kecil apalagi dalam situasi pandemi saat ini yang harusnya mempriotaskan kepentingan rakyat kecil.

Pihak Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Badiul Hadi juga menilai seharusnya Pemprov DKI tidak menggelontorkan dana hibah ratusan juta kepada dua yayasan tersebut.

“Begitu kurang etis, sarat konflik kepentingan, dan ini bisa saja memunculkan anggapan publik, bagi-bagi anggaran dari APBD untuk keluarga. Terlebih anggarannya juga tidak sedikit," ujarnya.

Akhir kata, penulis ingin mengatakan tidak ada yang gratis dalam dunia politik dan rakyat berhak tahu kemana uang mereka dalam APBD Jakarta dihabiskan. Sungguh bahagia warga Jakarta karena Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies Baswedan sangat dermawan kepada mereka yang “fakir”.

Begitu “mudahnya” menganggarkan hibah Rp 63 mliar uang rakyat kepada PAUD setelah istri Anies baswedan menjabat sebaga Bunda PAUD.

Begitu tingginya semangat pihak MUI DKI Jakarta sampai ingin membentuk pasukan cyber army yang dinamakan “mujahid digital” untuk membela Anies Baswedan karena menerima hibah Rp 10 miliar uang rakyat tiap tahun.

Jika yang membela pemerintah yang sah disebut buzzer dan dikatakan haram, lalu mujahid digital untuk membela Anies itu halal ya?

Kita juga terharu dengan pemprov DKI Jakarta yang mau memberikan hibah Rp 486 juta uang rakyat kepada yayasan yang ketuanya adalah ayah dari Wagub DKI Jakarta saat ini.

Dan semoga “perjuangan” Zita Anjani yang pernah memuji Anies Baswedan dan menolak interpelasi terkait Formula E “terbayarkan” setelah yayasan yang terkiat dengannya dianggarkan mendapatkan hibah Rp 900 juta dari Pemprov DKI.

Apakah pemberian hibah oleh Pemprov DKI Jakarta itu sebuah kebetulan tanpa ada kepentingan politik tertentu?

Silahkan menilainya sendiri...

Wassalam,
Nafys Seword.com


Tulisan sebelumnya https://seword.com/politik/nama-mui-rusak-karena-ulah-anwar-abbas-9dhIVtRAvs
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India