Minggu, 14 November 2021

*CIA  SUDAH MEMPERSIAPKAN PRESIDEN BONEKA DI* 
*INDONESIA  UNTUK PILPRES 2024 ISLAM HANYA* 
*DIPAKAI SEBAGAI ALAT MOBILISASI MASA SAJA*
Dengan dinamika media mainstream menjadikan calon presiden yang masih 3 tahun lagi terlihat bahwa para sponsor sedang mempromosikan kandidat yang, kemudian *siapa sponsor tersebut* ??

Siapa lagi selain *perusahaan asing* dan para cukong yang ingin usahanya aman di Indonesia yang sudah terakomodir selama puluhan tahun keberadaannya tentu saja sejak jaman orde baru, mereka adalah TNC yang memiliki investasi besar disini seperti Freeport, Chevron dan beberapa perusahaan lainnya yang sekarang tidak hanya bergerak dibidang energi dan sumber daya alam mereka sudah punya koneksi dengan para pengusaha dan political mainstream di Indonesia , *siapa lagi selain PKS* , *Jusuf Kala keluarga Cendana* dan *Cikeas* mungkin juga termasuk elit elit Partai 😫

Urusan biaya bagi mereka bukan masalah mau sepanjang taun membiayai demopun takkan jadi masalah karena kekuatan modal mereka sangat besar karena berpuluh- puluh tahun menguasai ekonomi Indonesia dan kepentingan para imperialis dan *AS bekerja dalam senyap melalui CIA.*

*Seharusnya Kita sebagai bangsa Indonesia benar-benar waspada*  Terhadap dinamika masyarakat yang terjadi di Indonesia , bisa dibayangkan dengan social engineering atau rekayasa sosial kondisi masyarakat bisa seketika berubah , kenapa bisa demikian ? 

*Ada sebuah strategi dalam rekayasa sosial  yang dinamakan Psywar* (Psychological Warfare) atau biasa disebut perang urat syaraf adalah suatu bentuk serangan propaganda yang dilancarkan dua atau lebih pihak yang saling bertentangan pendapat. Salah satu batasan akademiknya adalah "suatu tindakan yang dilancarkan menggunakan cara-cara psikologi dengan tujuan membangkitkan reaksi psikologis yang telah terancang terhadap orang lain".

*Psywar merupakan salah satu strategi yang sering digunakan dalam* peperangan. Berbeda dengan perang-perang konvensional yang bermodalkan senjata atau berbagai peralatan fisik lainnya untuk mengalahkan musuh, Psywar memanfaatkan sisi psikologis dan pemikiran lawan agar bisa dipecah konsentrasinya. 

*Kita bisa lihat ketika Pilpres 2014  Jokowi maju sebagai calon Presiden* yang diluar keinginan political mainstream disanalah psywar mulai dijalankan fitnah bertubi -tubi dari medsos maupun media mainstream yang dibiarkan oleh pemerintahan SBY walau akhirnya Pilpres Tetap dimenangkan Jokowi yang menunjukan bahwa rakyat sudah muak dan mulai faham.permainan politik para political mainstream yang cenderung membagi kuenya untuk mereka sendiri dan kelompoknya.

*Psywar adalah sebuah strategi yang teramat jahat* yang biasa digunakan *Amerika Serikat untuk mendukung para pionnya yang bisa dikendalikan* biasanya Pejabat korup yang berani membungkam atau melawan kedaulatan rakyat. Tentu kita Masih ingat bagaimana Soeharto menggulingkan Bung Karno dengan mengkambing hitamkan PKI dan memusnahkan semua ideologi golongan kiri di Indonesia. tentunya saat Itu didukung oleh semua media mainstream termasuk media Amerika Serikat yang menjadi rujukan dunia seperti Associates Pers , Herald tribune , New York times dan sebagainya. (_*teruskan baca penting di bawah...*_👼👽👿👇)
Beruntung Jokowi maju menjadi presiden dikala teknologi informasi sudah maju sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh  hoax yang sangat masif dan dukungan media mainstream yang dikendalikan oleh para Political mainstream. 

Kita memang harus waspada dan apa rencana para political mainstream sebenarnya sangat berhubungan dengan rencana CIA yang memang sudah menancapkan kukunya terlalu lama di Indonesia. Bagaimana rencana tersebut?
Mari Kita ulas :

CIA atau AS Sudah menyiapkan calon Presiden boneka dan bagaimana agenda AS di Indonesia ?

1. Thn 2009, Anies Baswedan mendampingi SBY untuk menerima penghargaan dari Boston Club.
Wikileaks membocorkan.
Sebelum ke AS, Kedutaan Besar AS di Jakarta mengirim pesan diplomatik ke CIA, Defense Intelligence Agency, National Security Council dan Menlu AS. 

2. Apa isi pesan tsb?Dalam file berkategori sensitive but unclassified (SBU) itu, Kedubes AS di Jakarta melaporkan tentang profil Anies Baswedan. “Teman AS,” Mungkin tidak banyak orang tahu, apa itu Boston Club. Kalau anda mau riset lebih dalam lagi di google, anda akan tahu.

3. Boston Club adalah think thank pembaharuan AS dlm rangka New world Order Era, dibiayai konglomerasi Yahudi. Salah satunya Rotchild, mitra Hashim Djoyohadikusomo dan Carl Icahn, pemegang saham utama Freeport McMoran. Boston Club adalah club sosial yg paling bergengsi di AS.

4. Tidak mudah menjadi membersnya. Hanya orang tertentu, dan paling elite di AS yang bisa jadi members.
Mereka adalah para politisi, pengacara Top, pengusaha papan atas. 

Akses Anies Baswedan ke Boston Club, tentu tidak datang begitu saja. Itu bukan karena koneksinya dengan elite politik.

5. Tetapi memang sudah dipersiapkan AS sejak lama.
Ia adalah salah satu alumni dari program AFS ( American Fields Service ) yaitu pertukaran pelajar antar bangsa dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. 

6. Tamat dari UGM, mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dlm bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di University of Maryland, College Park (USA).
Kemudian mendapat beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow untuk meraih gelar doktoralnya 

7. Artinya sejak SMA memang sudah qualified dalam program binaan antar bangsa AS.

Bulan April 2018, ABAS berkunjung ke AS sebagai pembicara pada acara Annual Global Conference 2018 yg dilaksanakan di Los Angeles.

8. The Global Conference merupakan pertemuan para pemimpin dan tokoh penting dari seluruh dunia untuk bersama-sama mencari solusi bersama terhadap permasalahan dan isu global seperti pasar finansial, industri, kesehatan, pemerintahan dan pendidikan melalui 150 diskusi panel.

9. Jadi Anies Baswedan itu anak emas Elite politik AS. Thn ini pengaruh AS smkn besar terhadap Indonesia. Itu tanda smkn akomodatifnya Indonesia terhadap politisasi agama. Krn itu terkesan Pemerintah tdk bisa tegas kalau sudah menyangkut klmpk Islam, termasuk tdk bisa tegas terhadap Anies Baswedan.

10. Dari dulu AS menggunakan ARAB menyebarkan paham wahabi keseluruh dunia. Bertujuan memecah belah umat Islam dan sekaligus menjadi pressure terhadap Pemerintah yg bukan golden boy AS. Stlh perang dingin, bukan hanya Paham Wahabi, AS juga berada dibelakang Ihkwanul Muslimin, untuk tujuan sama.

11. Menciptakan radikalisme Islam untuk menggoyang pemerintah yang tidak bisa menerima agenda AS. Lihatlah bagaimana petinggi PKS terbang ke Washington bertemu dengan elite politik AS untuk meminta dukungan dari AS menekan China dalam kasus Muslim Uighur.

12. Makanya kalau sekarang setiap pembahasan partai tentang calon Presiden dan Wapres maka selalu nama Anies disebut.
Itu bagian dari agenda orang yang ada di Boston club untuk menanamkan pengaruh dan hegemoni AS di seluruh dunia. 

13. Bagi para patron Islam menganggap ini adlh era kebangkitan umat. Niat menjadikan Anies Baswedan sebagai Presiden/Wapres 2024, untuk melancarkan agenda mrk mengubah UUD 45 yg bersyariah. Namun mrk lupa, ketika rezim pro AS berkuasa, yg pertama kali disikat radikalisme Islam itu sendiri.

14. Mengapa AS sangat paham radikalisme? , dia creatornya & itu diperlukan AS untuk mencapai tujuannya, bukan untuk menjalankannya.

Lihat fakta sejarah. Soeharto menjatuhkan Soekarno berkat dukungan Islam, namun stlh Soeharto berkuasa, gerakan islam dibungkam secara sistematis. Dalam kandang yang dinamakan PPP

15. Lihatlah fakta Turki, Erdogan yang Ihkwanul Muslimin berhasil mengalahkan partai sekular, namun setelah dia berkuasa, pendukung militannya lebih dulu ditangkapi lewat kudeta direkayasa. Ribuan ulama Ihkwanul Muslimin ditangkap, yang lari keluar negeri, diburu.

16. Muhamad Morsi yang Ihkwanul Muslimin, berhasil menang pemilu menjatuhkan Mubarak, juga akhirnya dijatuhkan oleh AS lewat kudeta Militer.

Berteman dengan Srigala, hanya memberikan cara efektif dan efisien memangsa anda. 

17. Jgn kaget, saat Pilpres 2024 nanti, Kapal Induk AS ada di Selat Sunda.

Ketika Pilkada DKI 2017. Kapal Induk AS - USS Carl Vinson masuk Indonesia tgl 15 s/d 25 April 2017 atas ijin Panglima TNI saat itu Gatot Nurmantyo.
Itu adalah bentuk Psychologycal Warfare.

Dari menghadapi dan membaca situasi tersebut  ada hal yang saya cukup salut dengan langkah strategis Jokowi , yaitu merangkul Prabowo dan Hasyim Djojohadikusumo dalam kabinetnya kemudian memperkuat TNI dengan semua loyalisnya terakhir membubarkan HTI dan FPI yang merupakan Proxy war dan alat Phycological warfare di Indonesia sambil memperkuat hubungan bilateral dengan Amerika dan Juga Cina sehingga para political Mainstream dan Amerikapun banyak dibuat mati langkah. Dan malahan Amerika lebih memilih berhubungan baik dengan pemerintah daripada para political mainstream , seperti Kita lihat FPI dibubarkan tanpa ada yang memprotes pembubaran tersebut kecuali riak-riak kecil para politisi busuk dan Jusuf Kalla ke Taliban tanpa ada dukungan dari pemerintah.

Luar biasa kecerdasan dan keberanian Presiden Kita ini menghadapi Singa dengan langkah cerdas dan berani karena beliau betul betul seorang Nasionalis sejati yang Ingin mengembalikan Negara kepada kedaulatan rakyat tidak seperti political mainstream selama ini.

Don't let Jokowi Walk alone dalam rangka mengembalikan kedaulatan rakyat dan  lawan terus setiap usaha mengembalikan Fasisme di Negri ini.

Merdeka !!
Salam Kedaulatan Rakyat
(🇮🇩)*

Jumat, 12 November 2021

Pakai Jas Nuansa Nikel di KTT G20, Jokowi Kukuhkan Indonesia Raja Nikel Dunia

 

🎯 Catatan Pinggiran:  Pakai Jas Nuansa Nikel di KTT G20, Jokowi Kukuhkan Indonesia Raja Nikel Dunia

Oleh: Ganda Situmorang
Patriot 98 NKRI

Berbagai sudut ulasan rasanya sangat lengkap mengupas tuntas kedigdayaan Presiden Jokowi di pentas KTT G20. Bangga rasanya melihat Presiden Jokowi sejak turun dari pesawat disambut karpet merah kehormatan oleh tuan rumah Italy. Belum lagi setibanya di hotel, para pimpinan negara maju G20 ngantri kepengen ketemu Presiden Jokowi. Demikian juga pada acara utama dan berbagai side event sungguh Presiden Jokowi selalu menjadi bintang perhelatan KTT G20.

Namun ada satu hal yang sepertinya luput dari perhatian khalayak. Bahwasanya Presiden Jokowi sangat kental dengan bahasa simbol dan kode. Penulis mencatat satu hal yang menarik yaitu warna suit Jas yang dipakai oleh Presiden Jokowi pada acara utama G20. Ketika trend warna suit para pemimpin dunia mengarah ke warna biru justru Pak Jokowi memakai Jas bernuansa batu alam metalik, ya mirip warna nikel sebenarnya.
Memang di era disrupsi sekarang ini, Dunia sedang berada ditengah pusaran tiga tornado disrupsi sekaligus. Bukan hanya satu tapi tiga; pertama disrupsi perubahan iklim akibat pemanasan global; kedua disrupsi teknologi 4.0 bahkan China sudah menapak di 5.0 sebenarnya; dan ketiga disrupsi Covid-19.
Ketiga disrupsi ini telah memaksa dunia untuk beradaptasi dan melakukan percepatan mengurangi dampak negatif dari ketiga disrupsi tersebut.
Ekonomi hijau, teknologi ramah lingkungan, energi baru terbarukan menjadi kosa kata baru yang semakin tinggi ratingnya di Google Search. Era bahan bakar fosil yang notabene penyumbang gas rumah kaca terbesar sedang menuju sunset. Kenderaan berbahan bakar minyak fossil memasuki dekade akhir. Maka era mobil listrik sedang menyongsong sunrise di ufuk timur. Baterai listrik mengganti tangki BBM. Baterai itu menggunakan nikel sebagai bahan baku utama. Indonesia adalah produsen utama nikel dunia. Setelah puluhan tahun bahan tambang kita tak hanya nikel termasuk juga batubara, timah, minyak mentah, emas, tembaga diekspor berbentuk bahan baku mentah,  oleh Presiden Jokowi di stop. Industri pengolahan (smelter) dan turunannya harus dibangun di dalam negeri. Indonesia harus mendapatkan nilai tambah. Indonesia harus meniadi penguasa baterai dunia. Eropah pun meradang, pakai jurus mabuk manusia Purba Neanderthal. Produk turunan Sawit Indonesia yang jelas terbarukan mereka boikot. Norway ingkar komitmen bayar duit cash setelah Indonesia berhasil mencapai penurunan tingkat deforestasi dalam 20 terakhir; Tentu dengan biaya kesempatan (opportunity cost) yang tidak kecil; Investasi SDA di rem, moratorium ijin baru, dll.

KTT G20 memang menjadi panggung Indonesia khususnya Presiden Jokowi. Dengan memakai Jas warna nuansa Nikel, adalah kode keras bagi para pemimpin negara maju. Nikel Indonesia Not For Sale. Kalau mau ikut aturan dan maunya saya. Begitu kira-kira pesan Presiden Jokowi.
Menambah angka kemenangan telak Presiden Jokowi. Pangeran Charles membombardir lagi dengan pujian atas prestasi Indonesia. Pangeran Charles Memuji Presiden Jokowi di Hadapan Seluruh Pemimpin Negara Anggota G20.
Pangeran Charles menyebut seorang Jokowi telah berjuang menyelamatkan alam Indonesia dan memberikan dampak besar pada upaya penyelamatan planet bumi dari perubahan iklim.

https://www.sintesanews.com/catatan-pinggiran-pakai-jas-nuansa-nikel-di-ktt-g20-jokowi-kukuhkan-indonesia-raja-nikel-dunia/
 
 
Video: Ini Pidato Lengkap Jokowi di KTT COP-26.
https://brt.st/7sn3
DIHADAPAN para Pemimpin Dunia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) MENYAMPAIKAN LANGKAH NYATA yang dilakukan Indonesia dalam penanganan PERUBAHAN IKLIM, “Solidaritas, kemitraan, kerja sama, dan kolaborasi global merupakan kunci,” kata Presiden Jokowi saat berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP-26 di Scottish Event Campus Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya, Senin (01/11/2021).

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa dengan POTENSI ALAM yang BEGITU BESAR, Indonesia terus BERKONTRIBUSI dalam penanganan PERUBAHAN IKLIM, "Laju DEFORESTASI TURUN SIGNIFIKAN, terendah dalam 20 tahun terakhir, KEBAKARAN HUTAN TURUN 82% pada 2020," jelas Presiden Jokowi.  https://youtu.be/28IkjKN7UuU
 

Rumah Terduga Teroris di Way Halim Bandar Lampung Digeledah Densus 88 Terkait Dana Terorisme

 Rumah Terduga Teroris di Way Halim Bandar Lampung Digeledah Densus 88 Terkait Dana Terorisme

https://kontraradikal.com/2021/11/03/rumah-terduga-teroris-di-way-halim-bandar-lampung-digeledah-densus-88-terkait-dana-terorisme/

Datasemen Khusus (Densus) 88 menggeledah Lembaga Amil Zakat (LAZ) Baitul Maal (BM) Abdurahman bin Auf (ABA), yang berada di Jalan Mahoni I, LK I, RT 06, Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021). Dari informasi yang beredar, kantor ini diketahui diduga sebagai sumber pendanaan terorisme.

Penggeledahan ini menyusul ditangkapnya beberapa orang terduga terorisme di Pesawaran dan Natar Lampung Selatan. Sebelumnya Densus 88 menangkap terduga teroris inisial S di Bagelen Gedong Tataan Pesawaran dan SK (59) di Bataranila Natar.

Di lokasi penggeledahan, terdapat ratusan kotak amal bertulisian LAZ BM ABA dari berbagai ukuran yang diamankan. Selain itu, ada juga sejumlah CPU Komputer, banner LAZ BM ABA, dan sejumlah struktur data LAZ BM ABA.

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan berharap masyarakat lebih baik memberikan bantuan lansung kepada yang membutuhkan, khawatirnya kalau lewat yayasan yang tidak jelas justru akan dimanfaatkan untuk pendanaan terorisme.

Keberadaan yayasan amal yang digunakan untuk pendanaan terorisme telah mencoreng nama yayasan atau organisasi yang memang betul betul menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat. Tutup Ken.

•Inggris berutang permintaan maaf kepada ayah saya dan jutaan orang Indonesia lainnya.

 •Inggris berutang permintaan maaf kepada ayah saya dan jutaan orang Indonesia lainnya.

Oleh: Kartika Sukarno

Putri Presiden Indonesia Bung Karno menanggapi tulisan kami tentang perang propaganda yang dilancarkan terhadap Bung Karno. (theguardian•com, Minggu, 7 Nov 2021)

Ayah saya, Sukarno, presiden terpilih pertama Indonesia, dimasukkan ke dalam tahanan rumah pada Maret 1967 beberapa hari setelah saya lahir. Dia berusia 67 tahun. Pada bulan-bulan sebelumnya, telah terjadi pertumpahan darah di negara di mana dia kehilangan banyak teman dan sekutu terpercayanya.

Setahun sebelumnya, dia mengirim ibu saya, yang sedang mengandung saya, ke Jepang, tanah airnya, menasihatinya untuk kembali ke Indonesia ketika situasinya membaik.

Itu tidak pernah terjadi. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1970, saya melihat ayah saya untuk pertama kalinya, di ranjang kematiannya. Ibu saya dan saya tidak diizinkan untuk kembali ke negara itu dan kami telah tinggal di Prancis.

Ayah saya meninggal beberapa jam setelah pesawat kami dari Paris mendarat. Karena pemerintahan lalim dari presiden kedua – Jenderal Suharto – saya tidak dapat melihat ayah saya hidup, meskipun ibu saya telah mencoba berulang kali untuk masuk ke Indonesia.

Saya sekarang berusia 54 tahun dan masih menderita pedih yang mendalam memikirkan tahun-tahun kesepian ayah saya di bawah tahanan rumah, ditolak perawatan medis dan kunjungan keluarga, karena Suharto tidak ingin mengambil risiko dengan memberinya kesempatan untuk berbicara.

Suharto telah menguasai media massa dan ayah saya, yang suaranya sering terdengar di radio, dibungkam. Suaranya begitu diredam sehingga dia tidak bisa lagi berkomunikasi dengan anggota keluarganya sendiri.

Setelah Perang Dunia Kedua, kita dapat berargumen bahwa kolonialisme di Indonesia telah digantikan oleh imperialisme AS dan Inggris. Mereka melihat gerakan non-blok, di mana ayah saya adalah pendirinya, sebagai ancaman bagi pembangunan imperium dan kepentingan bisnis mereka.

Pemerintah AS menolak untuk melihat perbedaan antara nasionalisme dan komunisme. Pemerintah Inggris menginginkan penggulingan ayah saya karena kepentingan bisnis Inggris, seperti yang dilakukan Amerika dan sekutu mereka di wilayah yang kaya akan sumber daya alam. (Papua Barat memiliki tambang emas terbesar di dunia.)

Ayah saya juga membuat marah Inggris dengan meluncurkan “konfrontasi”, kampanye perbatasan militer terbatas untuk menunjukkan penentangan Indonesia terhadap Malaysia yang baru dibentuk, yang ia lihat sebagai ciptaan dan ancaman kolonial. Strategi Amerika dalam menggulingkan ayah saya begitu sukses sehingga pemerintah AS kemudian menirunya di Chili dengan nama sandi “Operasi Jakarta”.

Nasib tragis ayah saya dialami oleh jutaan orang Indonesia yang hidupnya dihancurkan oleh kudeta militer berdarah tahun 1965, yang saya yakini didukung oleh pemerintah Amerika, Inggris, dan Australia.

Dari dokumen-dokumen yang baru-baru ini dibuka, kami menemukan bahwa, mulai tahun 1950-an, CIA terus mengawasi Sukarno. Pada tahun 1965, Inggris menghasut pembunuhan massal dengan dalih bahwa orang-orang komunis bertanggung jawab atas pembunuhan enam jenderal terkemuka Indonesia.

Hari ini, masih ada perdebatan tentang siapa yang berada di balik pembunuhan ini. Ayahku tahu komunis tidak membunuh enam jenderalnya; dia juga tahu maksud pemerintah Inggris dan Amerika untuk melihatnya digulingkan.

Dia sangat blak-blakan dengan motonya yang agak agresif, “Amerika kita setrika, Inggris kita linggis”. Namun, dia entah bagaimana tidak berdaya ketika menghadapi rekan senegaranya sendiri.

Jadi, ketika seorang jenderal militer tak dikenal, Suharto, mengambil alih dan memerintahkan pembunuhan semua komunis dan pengikut Sukarno, banyak warga sipil yang bahkan tidak tahu arti ideologi komunis juga ditangkap, disiksa, dibunuh.

Selama beberapa generasi, anggota keluarga korban juga dianiaya. Mereka ditandai dengan simbol pada kartu identitas (KTP) mereka yang mencegah mereka mendapatkan pekerjaan.

Mereka tidak dapat bersekolah di sekolah umum dan sulit bagi anak-anak mereka untuk bersekolah di sekolah swasta kecuali beberapa sekolah Katolik. Bahkan saudara perempuan saya sendiri, Megawati Sukarnoputri, tidak dapat menyelesaikan studinya di universitas.

Ketika berbicara tentang Suharto, kami akan berbisik, karena takut tembok bisa mendengarkan, begitulah jangkauan negara pengawasannya. Pers sangat disensor, dengan bagian-bagian yang disunting menutupi pers "negatif" tentang kediktatorannya.

Kami harus meminta izin khusus untuk berdoa di makam ayah kami. Nama kami dipanggil satu per satu oleh perwira militer yang menjaga pagar makamnya saat kami mendekat untuk memberi penghormatan.

Beberapa pandangan Barat yang sinis mungkin memandang rendah negara-negara yang baru merdeka, karena negara-negara itu tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan kebebasan mereka.

Namun, mereka tampaknya tidak menyadari bahwa beberapa pemerintah Barat telah memainkan peran utama dalam menghancurkan jutaan nyawa di bawah ancaman propaganda komunis palsu.

Komunisme diperbolehkan di negara-negara Eropa, tetapi di negara-negara yang disebut Dunia Ketiga, warga sipil yang terkait dengan komunisme atau dicurigai komunis dibunuh.

Sayangnya, sejarah kelam Indonesia ini sebagian besar masih tersembunyi. Kurikulum sejarah Eropa dan Amerika tidak menyebutkan peran mereka dalam masa kelam kolonialisme dan imperialisme Barat pada masa perang dingin. Sebaliknya, sebagian besar buku teks sebagian besar masih menawarkan peran pemuliaan (glorifikasi) diri dalam sejarah ini.

Seperti yang ditunjukkan oleh tulisan The Observer, Inggris terlibat dalam pembunuhan massal dan memungkinkan 32 tahun pemerintahan Suharto yang lalim. Sudah saatnya pemerintah Inggris meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kerugian besar yang ditimbulkannya. ###

https://publika.rmol.id/read/2021/11/10/511074/putri-bung-karno-inggris-berutang-permintaan-maaf-kepada-ayah-saya-dan-jutaan-orang-indonesia-lainnya

Senin, 08 November 2021

Test PCR, GSI, dan Keterkaitan Pak Luhut

 Test PCR, GSI, dan Keterkaitan Pak Luhut

*Oleh Septian Hario Seto

1. Saya merasa saya harus menulis mengenai hal ini. Saya akan cerita dari awal, sehingga teman-teman bisa memahami perspektif mendesaknya kita akan kebutuhan Test PCR yang terjangkau dalam pandemi ini.

2. Saya ingat pada tahun lalu, sekitar Maret 2020 ketika awal Covid19 menyerang Indonesia. Saya yang baru diangkat sebagai komisaris BNI, mendapatkan fasilitas untuk Test PCR dari BNI. Bersama istri saya menuju salah satu rumah sakit di Jakarta untuk melakukan test PCR ini. Belakangan saya ketahui, biayanya cukup mahal waktu itu, kalau tidak salah mencapai kisaran 5-7 juta untuk satu orang. Hasilnya dijanjikan 3 hari, namun setelah 5 hari baru keluar. Alhamdulillah negative hasilnya.

3. Kejadian itu membuat saya berfikir, kalau kapasitas test PCR ini terbatas, dan orang harus menunggu berhari-hari sebelum tahu hasil test mereka, tentunya kita akan keteteran dalam menghadapi pandemi Covid19 ini. Akan terjadi keterlambatan penanganan pasien, karena butuh waktu yang lama untuk mengetahui apakah seseorang terkena Covid19 atau tidak, akibatnya tentu saja penularan akan tinggi dan bisa jatuh korban yang banyak.

4. Tanpa berfikir panjang, saya lapor ke Pak Luhut situasi yang ada pada waktu itu. Saya sampaikan, kita harus bantu soal test PCR ini. Kalau mengandalkan anggaran pemerintah, akan butuh waktu lama untuk bisa menambah kapasitas PCR ini, dari proses penganggaran, tender, sampai kemudian sampai pembayaran. Saya cukup yakin soal ini berdasarkan pengalaman 5 tahun lebih di pemerintahan hehehe… 

5. Pak luhut akhirnya memerintahkan saya untuk cari alat PCR ini. Pak Luhut menyampaikan kita donasikan saja alat PCR ini ke Fakultas Kedokteran di beberapa kampus karena waktu itu mereka lah yang pasti memiliki skill untuk menjalankan test PCR ini dan kedepannya bisa digunakan untuk penelitian yang lain.  "Soal uang, nanti kita sumbang saja To", perintah Pak Luhut kepada saya pada waktu itu. Saya tahu kemudian Pak Luhut kontak teman-teman beliau untuk bersama-sama membantu membeli alat PCR ini. 

Disinilah kemudian proses pencarian PCR ini kita mulai…

6. Saya kontak dekan FK UI, Unpad, UGM, Unair, Undip, Udayana, dan USU. Saya mengirimkan WA kepada mereka dan menjelaskan maksud dan tujuan saya untuk mendonasikan alat PCR ini. Beberapa ada yang merespon dengan cepat, namun beberapa ada yang tidak merespon sama sekali, mungkin dianggapnya prank kali ya hehehe…

7. Para dekan tersebut kemudian mengenalkan saya kepada PIC masing-masing. Disinilah kemudian saya mengenal dr Anis yang menjadi wadek FKUI, dr Lia dari unpad, dr Happy dari undip, Prof Inge dari Institute of Tropical Disease Unair, dr Lia dari USU (ada dua Lia, satu dari USU, satu lagi dari Unpad), dan Prof Ova dari UGM. Mereka itulah yang kemudian mengajarkan saya lebih detail mengenai test PCR ini, alat-alat apa saja yang diperlukan, serta rekomendasi merek yang bagus. Berdasarkan diskusi dengan mereka, waktu itu diputuskan bahwa kita akan beli alat PCR dari Roche.


8. Order untuk alat PCR Roche kita lakukan di akhir maret 2020. Dalam perjalanannya, saya kemudian bertemu dengan Pak Budi Sadikin, Wamen BUMN pada saat itu. Beliau rupanya juga diperintahkan Pak Erick untuk mencari alat PCR ini guna rumah sakit-rumah sakit BUMN. Jadi dibandingkan nanti kita rebutan alat PCR, saya menawarkan ke Pak Budi supaya kita pesen bareng-bareng ke Roche, sehingga ordernya bisa lebih besar dan harapannya tentu saja kita bisa nawar harga yang lebih baik.

9. Pada akhir April 2020, alat-alat PCR ini mulai datang dan kita mulai distribusikan ke Fakultas-Fakultas Kedokteran yang saya sebutkan diatas. Itupun berkat lobi sana sini dari Kemenlu, Kementerian BUMN, dan berbagai pihak lain yang dilakukan untuk meminta Roche agar barang yang sudah kita pesan tidak di rebut negara lain. Karena kita mendengar ada 1 negara timur tengah yang sudah menyediakan 100 juta dolar dan bersedia membayar cash didepan untuk membeli alat-alat PCR yang tersedia di pasar saat itu.

10. Setelah alat datang, bukan berarti barang bisa langsung digunakan, karena kita harus menunggu reagen PCRnya datang. Awal Mei reagennya kemudian baru datang. Masalah belum selesai, para lab itu kemudian juga menyampaikan bahwa mereka butuh VTM (Viral Transport Medium). Saya tanya ke mereka barang apapula itu. Mereka menjelaskan bahwa VTM ini adalah alat untuk menampung hasil swab yang akan mendeaktifkan virusnya sebelum kemudian bisa dilakukan ekstraksi RNA. Rupanya banyak sekali perintilan material-material yang dibutuhkan untuk melakukan test PCR ini, bukan hanya reagen saja. Dimana klo salah satu barang gak ada, test PCR tidak bisa dilakukan. Long story short berbagai perintilan barang itu bisa kita dapatkan dan lab-lab di berbagai fakultas kedokteran itu bisa mulai melakukan test. Namun karena proses ekstraksinya masih manual, masing-masing lab paling hanya bisa melakukan 100-200 test per hari. Jauh dari target yang kita minta yaitu 700-1000 test perhari.

11. Masalah kemudian muncul karena alat ekstraksi RNA yang kita pesan dari Roche tidak bisa didapatkan. Kalau tidak salah karena suplai barangnya sangat terbatas dan diperebutkan oleh negara-negara lain juga. Kita waktu itu memutuskan untuk cari merek lain. Setelah tanya-tanya dari masing-masing lab, dapatlah rekomendasi merek Qiagen dari Jerman. Kita pesan barangnya, namun ternyata mereka tidak bisa memenuhi reagennya. Alat ekstraksi RNA ini memang menggunakan closed system, artinya hanya bisa digunakan dengan reagen yang diproduksi mereka sendiri.

12. Selama beberapa bulan, lab-lab itu masih menggunakan ekstraksi RNA secara manual untuk test PCRnya. Saya bersama beberapa teman akhirnya putar otak ke Tiongkok, kita carilah alat ekstraksi RNA dan reagennya. Setelah tanya sana sini, dapatlah satu perusahaan yang merupakan afiliasi salah satu universitas disana. Jadi semacam badan usahanya yang bergerak dibidang bioteknologi. Alat ekstraksi RNAnya harganya lebih murah, kira-kira 1/10 dari harga alat ekstraksi yang diproduksi Qiagen, meskipun kapasitasnya 1/3. Begitu juga harga reagen untuk ekstraksi RNA nya. Yang lebih menarik, mereka juga memproduksi reagen untuk PCR yang bisa digunakan baik dari LC 96 dan LC480 (kedua alat ini adalah open system). Dengan suplai dari Tiongkok ini, kita bisa memberikan donasi lebih banyak alat PCR dan ekstraksi RNA kepada lab-lab kampus itu. Awal Juni, barang-barang ini mulai datang ke Indonesia.

13. Sebelum kita memutuskan beli, kami meminta FKUI untuk melakukan pengujian terhadap barang-barang ini. Hasilnya diluar dugaan kami cukup baik. Alat ekstraksi RNA nya mudah digunakan, dan bisa melakukan ekstraksi dalam waktu 1 jam. Reagen PCRnya pun ternyata memiliki sensitivitas yang lebih baik dibandingkan yang beredar dipasaran pada waktu itu.

14. Ketika diawal, kami sampaikan kepada lab-lab ini bahwa kita hanya akan mensupport mereka dengan alat PCR dan Alat Ekstraksi RNA beserta reagen-reagennya untuk 10 ribu test buat masing2 lab. Ini berdasarkan kecukupan donasi yang Pak Luhut dan teman-temannya sumbangkan. Namun, karena kita menemukan suplai baru dari Tiongkok yang saya sebutkan diatas, kita bisa mensupport untuk lebih banyak reagen. Pak Luhut kemudian juga menerima telp dari teman2 beliau di Tiongkok yang mau menyumbang untuk penanganan Covid19 di Indonesia, sehingga kita bisa memperoleh lebih banyak reagen. Satu lab saat itu saya kira bisa menerima 30-50 ribu reagen PCR dan ekstraksi RNA untuk melakukan test ini. Setelahnya, kami minta lab-lab tersebut harus bisa mandiri. Kita tidak bisa mensupport seterusnya karena donasi yang terbatas.

15. Mengapa sih saya cerita panjang lebar seperti diatas? Pertama, saya ingin menceritakan kepada teman-teman bagaimana susahnya situasi dan keterbatasan test PCR saat itu. Kedua, banyak pihak yang bergotong royong untuk membantu pemerintah meningkatkan kapasitas PCR saat itu. Kementerian BUMN, melalui perintah Pak Erick dan Pak Budi Sadikin, membeli cukup banyak alat PCR saat itu. Lalu Pak Luhut dan teman-temannya juga memberikan donasi yang nilainya cukup besar untuk meningkatkan kapasitas PCR di banyak fakultas kedokteran di Indonesia, dan saya yakin banyak pihak lain yang juga berusaha keras untuk membantu dengan berbagai cara supaya kapasitas test covid19 melalui PCR di Indonesia pada waktu itu bisa ditingkatkan. Kami tidak ada memikirkan untung-rugi waktu itu.

16. Dalam perjalanan kami mencari alat PCR untuk donasi ke para lab di kampus-kampus saat itu, salah satu teman Pak Luhut mengajak untuk ikut berpartisipasi dalam pendirian lab test covid19 yang memiliki kapasitas tinggi (5000 test/hari) dan bisa melakukan genome sequencing (belakangan ini kemudian sangat berguna untuk mendeteksi varian delta dan layanan ini diberikan gratis kepada Kemenkes untuk mendeteksi varian baru). Usul saya ke Pak Luhut, kita ikut berpartisipasi untuk pendirian lab ini. Maka tanpa pikir panjang, Pak Luhut menyampaikan ke saya, kita bantu lah to mereka ini. Akhirnya melalui Toba Sejahtera (yang memiliki dana untuk kebutuhan ini), Pak Luhut ikut mendukung pendirian lab tersebut. Maka lahirlah GSI, setelah itu, kami tidak monitor lagi mengenai GSI ini.

17. Jujur ketika Jodi (Jubir Pak Luhut) mengirimkan WA pertanyaan dari Tempo mengenai keterkaitan GSI dan Pak Luhut, saya laporkan mengenai hal ini ke Pak Luhut.  Beliau sempat tanya ke saya, “emangnya toba sejahtera punya saham di GSI to?”. Beliau tidak ingat rupanya. Saya menjelaskan kronologis yang saya ingat waktu itu. Pak Luhut lalu meminta saya dan jodi menjelaskan kepada Tempo sesuai dengan fakta yang ada.

18. Dan kemudian terjadilah kehebohan setelah liputan Tempo itu keluar. Tuduhannya adalah mengenai kebijakan kewajiban PCR bagi pesawat yang diberlakukan beberapa Minggu yang lalu hanya menguntungkan Pak Luhut dan Pak Erick secara pribadi. Izinkan saya menjelaskan dari perspektif saya:

a. Mengapa kewajiban test PCR ini diberlakukan kepada penumpang pesawat ditengah kasus yang menurun ?

i. Kebijakan ini saya dan teman-teman di tim usulkan berdasarkan data yang menunjukkan ada peningkatan resiko penularan. Nah 1-2 minggu sebelum kebijakan PCR untuk penumpang pesawat ini diberlakukan, kita melihat ada peningkatan resiko tersebut. Indikator mobilitas yang kami gunakan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Contohnya di Bali, data mobilitas minggu ketiga Oktober 2021 menunjukkan level yang sama dengan liburan nataru tahun 2020. Lalu, hasil pengecekan tim yang kami kirim, terjadi penurunan disiplin protokol kesehatan yang luar biasa. Peduli lindungi hanya sebagai pajangan, terutama di tempat-tempat wisata dan bar. Bahkan salah satu tim saya berhasil memfoto pasangan yang bebas berciuman didalam salah satu bar/café di Bandung.

ii. Sebagai background, pada awal Juli 2021 ketika Pak Luhut diperintahkan untuk menangani peningkatan kasus di Jawa Bali, Pak Luhut meminta kami mendesign metode penanganan yang paten. Saya dan beberapa teman-teman kemudian mengontak Prospera untuk membantu kami membuat leading indicator untuk memonitor perkembangan kasus. Ada 3 indikator yang kita gabungkan menjadi indeks komposit, yaitu Google Traffic, Facebook Mobility dan NASA Nightlight Index. Intinya 3 indikator tersebut mencerminkan aktivitas masyarakat. Kalau aktivitas masyarakat masih tinggi, maka penambahan kasus tidak akan menurun. Hasil pengujian secara statistic, butuh waktu 14-21 hari untuk penambahan kasus bisa menurun sejak indeks komposit turun. 

iii. Kita harus belajar dari negara-negara lain yang mengalami peningkatan kasus yang luar biasa akibat varian Delta, akibat relaksasi aktivitas dan protokol kesehatan karena merasa tingkat vaksinasi dosis kedua sudah diatas 60%. Contohnya seperti Singapura, Jerman, Inggris dan beberapa negara lain.  Lalu bagaimana dengan Indonesia? Tingkat vaksinasi dosis 2 Indonesia saat ini baru sekitar 36%, dan kita sudah melakukan relaksasi aktivitas masyarakat secara luas. Mengapa kita berani melakukan relaksasi ini? Karena kita imbangi dengan protokol kesehatan yang ketat dan testing serta tracing yang tinggi, serta relaksasi kita lakukan secara gradual sejak agustus sampai dengan saat ini. Namun, ketika saat ini kita melihat protokol kesehatan sudah menurun signifikan tentu saja kami melihat ada peningkatan resiko kenaikan kasus.

iv. Vaksinasi tidak sepenuhnya bisa mencegah penularan kasus. Mudah untuk mengambil kesimpulan ini, karena negara-negara yang saya sebutkan diatas memiliki cakupan dosis 2 diatas 60%, and kasus covid19 mereka meningkat signifikan. Vaksinasi akan mengurangi resiko anda jika terkena Covid19 harus dirawat di RS, muncul gejala atau bahkan kematian. Anda masih bisa terkena covid19, tidak bergejala, dan masih menularkan ke pihak lain, meskipun sudah di vaksin. Ada banyak riset ilmiah yang mendukung hal tersebut.

v. Alasan-alasan tersebut diatas sebenernya sudah saya dan jodi berikan ke Tempo baik dalam bentuk Ms Word maupun Powerpoint, lengkap beserta chart dan riset ilmiah. Namun entah mengapa Tempo tidak menampilkan dalam liputannya.

b. Kalau memang ingin membantu penanganan pandemi, mengapa harus mendirikan GSI yang berbentuk PT yang orientasinya mencari keuntungan? Kenapa tidak yayasan saja? 

i. Bantuan yang sifatnya donasi sudah dilakukan Pak Luhut dan teman-temannya melalui donasi alat PCR, ekstraksi RNA, reagen dan beberapa alat lab lainnya ke fakultas kedokteran. Namun, karena sifatnya donasi, yah kita hanya bisa membantu sesuai dengan dana donasi yang dikumpulkan. Setelah itu harus mandiri. 

ii. GSI, sesuai Namanya Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), didirikan dengan semangat solidaritas untuk membantu penanganan pandemic. Sifatnya lebih social entrepreneurship. Jadi keuntungan yang diperoleh GSI digunakan kembali untuk tujuan social, seperti memberikan PCR gratis untuk yang tidak mampu, nakes, ataupun orang2 yang di wisma atlit. Mereka bahkan juga membantu Kemenkes untuk melakukan genome sequencing secara gratis untuk mendeteksi varian delta. Model ini lebih sustainable karena tidak mengandalkan donasi.

c. Adanya Pak Luhut di GSI menimbulkan potensi conflict of interest karena Pak Luhut adalah Koordinator PPKM Jawa Bali.

i. Pak Luhut ditunjuk koordinator PPKM Jawa Bali pada Juli 2020, jauh setelah pendirian GSI. Alasan penggunaan PCR untuk penumpang pesawat juga diberlakukan karena alasan pada poin 1 diatas, karena peningkatan resiko kasus. Lalu, pada bulan September ketika trend kasus mulai menurun diiringi dengan pelaksanaan prokes yang baik, kami juga mengusulkan menurunkan syarat untuk penumpang pesawat dari PCR menjadi antigen asalkan mereka sudah 2x vaksin. Kalau memang Pak Luhut ingin menguntungkan GSI, buat apa syarat tersebut diubah? Sebagai tambahan, di kantor kami, biasanya PCR atau antigen dilakukan oleh Medistra, RS Pertamina, RS Bunda, dan SpeedLab. Tidak pernah GSI. 

ii. Didalam perjanjian pemegang saham GSI, ada ketentuan bahwa 51% dari keuntungan harus digunakan kembali untuk tujuan sosial. Oleh karena itu, sampai detik ini tidak ada pembagian keuntungan seperti dividen kepada pemegang saham. Hasil laba yang lain digunakan untuk melakukan reinvestasi terhadap peralatan atau kelengkapan lab yang lain (salah satunya adalah untuk melakukan genome sequencing). Perlu diketahui, ketika diawal operasi GSI ini menggunakan fasilitas tanah dan bangunan secara gratis yang diberikan oleh salah satu pemegang saham.   

iii.   Memang saya akui saya kurang hati-hati dalam mengingatkan Pak Luhut terkait dengan saham GSI sehingga muncul potensi conflict of interest ini buat pak Luhut (jujur saya sendiri juga lupa kalau Toba Sejahtera berpartisipasi di GSI). Tapi memang kondisi pada saat GSI didirikan saat itu membutuhkan keputusan yang cepat terkait peningkatan kapasitas test PCR ini. Kemudian, ketika Pak Luhut menjadi koordinator PPKM Jawa Bali, setiap keputusan yang diambil didasarkan kepada usulan kami atas analisis data dan situasi, sehingga kondisi Covid19 di Jawa Bali bisa lebih baik. Tidak ada sedikitpun keraguan dalam hati saya terkait hal ini. Tidak ada satupun keputusan yang diambil oleh Pak Luhut yang kami usulkan, karena mengedepankan kepentingan GSI, termasuk usulan mengenai PCR untuk penumpang pesawat. 

19. Sebenernya saya malas mengungkapkan donasi atau bantuan2 yang diberikan oleh Pak Luhut dalam penanganan Pandemi. Saya selalu ingat pesan Pak Luhut, kalau kita melakukan kebaikan dan bantuan gak perlu diingat-ingat, supaya kita tidak merasa memiliki budi kepada orang lain. Tapi kalau kita melakukan hal yang buruk, harus diingat supaya kita tidak mengulangi.

20. Namun, dalam kasus GSI ini, saya merasa framingnya dan tuduhannya terlalu gila. Sehingga saya perlu menuliskan cerita dari sisi kami atas apa yang terjadi.  Dampak yang disebabkan oleh Varian Delta pada bulan Juli adalah pengalaman yang menyakitkan buat kami, dan saya yakin juga buat bangsa ini.  Kami menerima WA dari sodara, kerabat, rumah sakit dan teman  yang meminta tolong untuk dicarikan kamar rumah sakit atau oksigen, hanya kemudian mendapatkan kabar bahwa pasien yang bersangkutan harus meninggal karena tidak mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. Sangat menyakitkan buat saya pribadi.

21. Jadi, ketika kami melihat ada resiko peningkatan kasus, kami ingin ada langkah preventif, bukan reaktif seperti yang dilakukan sebelumnya. Karena kalau ada peningkatan kasus dan harus ada pengetatan macam PPKM Darurat, biayanya sangat besar. Hasil hitungan kami, biaya langsung untuk perekonomian setiap 1 minggu dilakukan PPKM Darurat, adalah sekitar Rp 5.2 trilyun. Itu belum termasuk korban jiwa yang tidak bisa dihitung secara moneter.

22.  Terkait harga PCR, menurut saya tidak bisa dibandingkan situasi saat ini dan situasi pada awal-awal pandemi, bagaimana susahnya mencari alat PCR, ekstraksi RNA, reagen, sampai harus rebutan dengan negara lain. Saat ini kondisi suplainya jauh lebih baik, sehingga ketersediaan alat dan reagen lebih banyak dan lebih murah. Selain itu, terkait harga PCR, hal tersebut bukan wewenang Pak Luhut dalam memutuskan. Evaluasi dilakukan secara berkala oleh Kemenkes dan BPKP. Semuanya melalui proses pemeriksaan di BPKP untuk kemudian memberikan masukan kepada Kemenkes lalu kemudian diputuskan.

23. Penjelasan ini ditujukan agar publik memahami konteks yang terjadi dari sisi kami. Selain itu, Kondisi dahulu jauh berbeda dengan sekarang. Mohon jangan melupakan sejarah yang ada.

Septian Hario Seto (Komisaris BNI).

Catatan Pinggiran: Pakai Jas Nuansa Nikel di KTT G20, Jokowi Kukuhkan Indonesia Raja Nikel Dunia

 Catatan Pinggiran:  Pakai Jas Nuansa Nikel di KTT G20, Jokowi Kukuhkan Indonesia Raja Nikel Dunia

Oleh: Ganda Situmorang
Patriot 98 NKRI

Berbagai sudut ulasan rasanya sangat lengkap mengupas tuntas kedigdayaan Presiden Jokowi di pentas KTT G20. Bangga rasanya melihat Presiden Jokowi sejak turun dari pesawat disambut karpet merah kehormatan oleh tuan rumah Italy. Belum lagi setibanya di hotel, para pimpinan negara maju G20 ngantri kepengen ketemu Presiden Jokowi. Demikian juga pada acara utama dan berbagai side event sungguh Presiden Jokowi selalu menjadi bintang perhelatan KTT G20. 

Namun ada satu hal yang sepertinya luput dari perhatian khalayak. Bahwasanya Presiden Jokowi sangat kental dengan bahasa simbol dan kode. Penulis mencatat satu hal yang menarik yaitu warna suit Jas yang dipakai oleh Presiden Jokowi pada acara utama G20. Ketika trend warna suit para pemimpin dunia mengarah ke warna biru justru Pak Jokowi memakai Jas bernuansa batu alam metalik, ya mirip warna nikel sebenarnya.
Memang di era disrupsi sekarang ini, Dunia sedang berada ditengah pusaran tiga tornado disrupsi sekaligus. Bukan hanya satu tapi tiga; pertama disrupsi perubahan iklim akibat pemanasan global; kedua disrupsi teknologi 4.0 bahkan China sudah menapak di 5.0 sebenarnya; dan ketiga disrupsi Covid-19.
Ketiga disrupsi ini telah memaksa dunia untuk beradaptasi dan melakukan percepatan mengurangi dampak negatif dari ketiga disrupsi tersebut. 
Ekonomi hijau, teknologi ramah lingkungan, energi baru terbarukan menjadi kosa kata baru yang semakin tinggi ratingnya di Google Search. Era bahan bakar fosil yang notabene penyumbang gas rumah kaca terbesar sedang menuju sunset. Kenderaan berbahan bakar minyak fossil memasuki dekade akhir. Maka era mobil listrik sedang menyongsong sunrise di ufuk timur. Baterai listrik mengganti tangki BBM. Baterai itu menggunakan nikel sebagai bahan baku utama. Indonesia adalah produsen utama nikel dunia. Setelah puluhan tahun bahan tambang kita tak hanya nikel termasuk juga batubara, timah, minyak mentah, emas, tembaga diekspor berbentuk bahan baku mentah,  oleh Presiden Jokowi di stop. Industri pengolahan (smelter) dan turunannya harus dibangun di dalam negeri. Indonesia harus mendapatkan nilai tambah. Indonesia harus meniadi penguasa baterai dunia. Eropah pun meradang, pakai jurus mabuk manusia Purba Neanderthal. Produk turunan Sawit Indonesia yang jelas terbarukan mereka boikot. Norway ingkar komitmen bayar duit cash setelah Indonesia berhasil mencapai penurunan tingkat deforestasi dalam 20 terakhir; Tentu dengan biaya kesempatan (opportunity cost) yang tidak kecil; Investasi SDA di rem, moratorium ijin baru, dll.

KTT G20 memang menjadi panggung Indonesia khususnya Presiden Jokowi. Dengan memakai Jas warna nuansa Nikel, adalah kode keras bagi para pemimpin negara maju. Nikel Indonesia Not For Sale. Kalau mau ikut aturan dan maunya saya. Begitu kira-kira pesan Presiden Jokowi. 
Menambah angka kemenangan telak Presiden Jokowi. Pangeran Charles membombardir lagi dengan pujian atas prestasi Indonesia. Pangeran Charles Memuji Presiden Jokowi di Hadapan Seluruh Pemimpin Negara Anggota G20.
Pangeran Charles menyebut seorang Jokowi telah berjuang menyelamatkan alam Indonesia dan memberikan dampak besar pada upaya penyelamatan planet bumi dari perubahan iklim.

2112021

https://www.sintesanews.com/catatan-pinggiran-pakai-jas-nuansa-nikel-di-ktt-g20-jokowi-kukuhkan-indonesia-raja-nikel-dunia/

Dialog Imajiner antara Fadli Zon dan Jokowi

 Dialog Imajiner antara Fadli Zon dan Jokowi

FZ : Bencana terbesar kalau negeri ini dipimpin oleh Anda. “ 

JKW : Wajar anda berkata seperti itu. Karena saya pertama kali berkuasa mewarisi kas negara yang negatif. Pendapatan dikurangi belanja rutin sudah negatif, gimana bayar utang. Nyatanya sampai sekarang aman aman saja. 

FZ. Ya tapi itu dibiayai dari utang. Semua orang bisa “

JKW : kenapa Venezuela engga bisa akhirnya uangnya jadi sampah. Mengapa spanyol dan Italia engga bisa, akhirnya minta bantuan UE bailout ? Jadi berhutang itu engga mudah. Tanyalah pengusaha apakah berhutang itu mudah? Kalau berhutang mudah, engga ada lagi orang jadi pegawai”

FZ : ah andakan hanya bisa bangun doang. Semua perencanaan yang buat SBY”

JKW : Hidup ini ukurannya apa yang dikerjakan, bukan apa yang dipikirkan. Apalagi kalau cuman rencana doang. Mahasiswa juga bisa”

FZ : Gimana dengan BUMN yang merugi dan hutang yang menggunung. Semua tahu itu karana penugasan membangun infrastruktur yang jor joran. 

JKW : BUMN itu lembaga bisnis. Tidak terkait dengan Bendahara negara, kecuali saham saja sebagian milik pemerintah. Rugi untung, itu masalah bisnis. Utang piutang, itu masalah bisnis. Penyelesaian juga secara bisnis. Biasa saja. Di negara manapun masalah bisnis sama. Yang engga boleh kalau hutang tapi proyek mangkrak. Utang habis dikorup.Kan ini engga ada yang mangkrak. Semua selesai dibangun. 

FZ : sekarang faktanya utang negara sudah diatas 30% dari PDB. Kalau dicampur dengan hutang swasta dan BUMN bisa diatas 70%. Peningkatan hutang terbesar sejak negeri ini merdeka. Apakah itu prestasi ?

JKW : Anda sebagai anggota DPR lebih tahu alasan mengapa hutang harus bertambah. Yang jelas tanpa persetujuan DPR, negara tidak boleh berhutang. Nyatanya walau hutang bertambah tetap  terbayar dan SBN tetap laku dibeli investor. Pembangunan jalan terus.  Itu artinya TRUST kita meningkat.... Utang  bukan lagi sekedar catatan rasio tetapi telah  menjadi sumber daya financial....  Ubah sudut pandang anda soal utang. Agar engga salah bersikap dan Anda tetap ganteng....

FZ : Hasil survey di era anda demokrasi mandek. Kebebasan bicara dibungkam dengan ancaman UU..!!!

JKW. : Kalau demokrasi mandek dan kebebasan dibungkam, orang seperti anda sudah diculik seperti era Soeharto.... Nyatanya sekarang anda bebas bicara apa saja....

FZ: hmmmm.

Ada Ketua RW dan Guru Pondok Pesantren Lampung ditangkap Densus 88 Terkait Pendanaan dan PelatihanTerorisme

 Ada Ketua RW dan Guru Pondok Pesantren Lampung ditangkap Densus 88 Terkait Pendanaan dan PelatihanTerorisme.

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengapresiasi tim densus 88 yang baru baru ini sigap menindak dengan pencegahan keras terhadap 7 terduga terorisme di Lampung sebelum mereka melakukan aksi.

Tiga orang sebelumnya yang telah ditangkap yakni SU (61) di Pesawaran, SK (59) di Lampung Selatan, dan DRS (47) di Pringsewu. 4 Selanjutnya adalah NA (42) S (47), F (37), dan AA (42), 

Namun Ken menyayangkan statemen Inteljen Kepolisian sehari sebelum penangkapan terduga teroris, aparat inteljen mengadakan konferensi pers bahwa Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Metro memastikan wilayah hukumnya aman dari jaringan teroris. Menurutnya berdasarkan hasil pemantauan pihaknya, Bumi Sai Wawai aman dari aktivitas terorisme.

Padahal jika kita merasa aman adalah merupakan bahaya besar, sebab ketika merasa aman justru kita mudah lengah. 

Ken mengaku sering memberikan masukan dan data terkait pergerakan kelompok radikal  ke Polda Lampung, namun sayangnya tidak direspon baik, justru dianggap hoax dan selalu dibantah bahwa Lampung aman, termasuk pergerakan NII di Kalangan pelajar dan mahasiswa.

Seharusnya laporan dari masyarakat itu  ditindaklanjuti sebagai data awal untuk ditelusuri lebih jauh jaringanya, ini malah justru dibantah seolah wilayahnya kelihatanya aman. 

Diketahui sehari setelah konferensi pers tersebut ada 4 terduga teroris yang diantaranya adalah F yang ditangkap di rumah mewah di Metro Lampung oleh tim Densus 88 Antiteror. 

Diduga F merupakan bendahara Iqthisod JI wilayah Lampung. F diduga pernah hadir di berbagai pertemuan JI dan mengetahui kegiatan dan upaya menyembunyikan buronan teroris.

Densus juga menangkap pria 42 tahun berinisial AA yang merupakan pamong atau ketua RW di Metro utara, Lampung. Diduga AA berperan sebagai Qo’id Korda III JI wilayah Lampung. Selain itu, AA diduga aktif dalam berbagai pertemuan Jamaah Islamiyah dan pelatihan fisik.

Selain F dan AA, Densus juga  menangkap NA, seorang pengajar Pondok Pesantren Al Muksin. Dia ditangkap di Jalan Raya Pekalongan. Diduga NA berperan sebagai bendahara Jamaah Islamiyah di Lampung, membantu pembiayaan untuk anggota JI yang buron atau sedang menjalani proses hukum. Densus juga menduga NA pernah menjalani latihan fisik dan berbagai pertemuan.

Bagaimana masyarakat waspada bila aparatnya saja abai terhadap persoalan radikalisme dan justru meyakinkan bila wilayahnya aman. Padahal dalam dunia inteljen itu tidak ada istilah aman. Tutup Ken.
Source : kontraradikal com/2021/11/06/ken-setiawan-ada-ketua-rw-dan-guru-pondok-pesantren-lampung-ditangkap-densus-88-terkait-pendanaan-dan-pelatihanterorisme/


Breaking News: Terduga Teroris Ditangkap di Rumah Mewah di Kota Metro Lampung

https://kontraradikal.com/2021/11/05/breaking-news-terduga-teroris-ditangkap-di-rumah-mewah-di-kota-metro-lampung/

Densus 88 Antiteror kembali menangkap terduga teroris di rumah mewah di Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro. Penangkapan dilakukan pada Jumat, 5 November 2021, sekira pukul 07.40 WIB.

Terduga langsung dibawa tim Densus 88 ke Polda Lampung untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Selain di Metro, penangkapan terduga teroris juga dikabarkan dilakukan di Kabupaten Pesawaran, Lampung Selatan (Lamsel) dan Lampung Timur (Lamtim)

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan berharap masyarakat waspada, sebab pergerakan kelompok radikal dan terorisme di Lampung kini membaur dengan masyarakat, bisa jadi mereka ada disekitar kita. 

Info selengkapnya klik https://kontraradikal.com/2021/11/05/breaking-news-terduga-teroris-ditangkap-di-rumah-mewah-di-kota-metro-lampung/

Boleh dishare/bagikan.

Satgas BLBI Tagih Utang Keluarga Bakrie Rp 22,6 M, Baru Bayar 10,3 M

 Satgas BLBI Tagih Utang Keluarga Bakrie Rp 22,6 M, Baru Bayar 10,3 M

Jakarta - Satuan Tugas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) menagih utang PT Usaha Mediatronika Nusantara (PT UMN) senilai Rp Rp 22,6 miliar. Perusahan tersebut diketahui milik keluarga Bakrie.
Dari keterangan pers tertulis Satgas BLBI yang diterima, Senin (8/11/2021) tertera PT UMN telah melakukan dua kali pembayaran kepada negara. Total utang yang telah dibayar kepada negara sebesar Rp 10,3 miliar.

Berikut rinciannya:

a. Pembayaran I sebesar Rp. 909.090.909 (20 September 2021)
b. Pembayaran II sebesar Rp. 9.390.909.091 ( 28 Oktober 2021)

Dengan demikian, total pembayaran adalah sebesar Rp. 10.300.000.000. dan sisa kewajiban PT UMN adalah sebesar Rp. 12.377.129.206.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md membeberkan sejumlah nama obligor dan debitur BLBI yang telah melunasi utangnya kepada negara. Dia mengatakan pemerintah akan bersikap adil.

"Pemerintah harus adil melalui Inpres 8/2020. Pemerintah telah menentukan hutang masing-masing obligor dan debitur dan banyak di antara mereka bayar dan selesai. Misal Antoni Salim langsung bayar lunas selesai, Bob Hasan lunas selesai, Sudwi Karmono lunas selesai, Ibramin Risad lunas selesai," kata Mahfud saat konferensi pers di Kemenko Polhukam hari ini.

Mahfud menegaskan pemerintah akan bersikap adil menagih utang obligor dan debitur BLBI yang belum lunas. Mahfud mempersilakan obligor dan debitur yang merasa nilai utangnya tidak sesuai untuk menemuinya mengkalrifikasi hingga mencocokkan data.

"Ini nggak adil kalau orang yang sesudah ditetapkan punya utang lalu membayar, tapi yang lain nggak mau bayar, lari dan minta nego terus. Nah kita akan berlaku adil ini akan dikejar harus bayar dan posisikan berapa sebenarnya kalau dia merasa utang, saya bukan begitu, hayo berapa utangnya. Datang ke meja saya, tutup, gitu," ujarnya.

Pemerintah, kata Mahfud, tak lagi mau tawar menawar. Dia menjelaskan persoalan BLBI tak kunjung selesai puluhan tahun karena obligor dan debitur kerap nego.
"Kita akan bekerja tidak akan lagi tawar menawar yang tidak ada gunanya. Kenapa ini lambat, kemarin saya katakan kalau ganti pejabat, datang lagi obligornya minta dihitung ulang, bahwa itu salah, kumpulkan dokumen lagi," tuturnya.

"Belum selesai hitung, pejabatnya ganti, dia datang lagi minta nego lagi, nggak selesai-selesai. Kita harus tegas ambil ini," imbuh dia.

Mahfud memerintahkan Satgas BLBI untuk segera melakukan penyitaan terhadap aset obligor dan debitur. Penyitaan dilakukan kepada mereka yang belum dan tidak mau melunasi utangnya kepada negara.

"Saya Menko Polhukam selaku pengarah Satgas BLBI memerintahkan kepada ketua Satgas agar Kasatgas pelaksana melakukan penyitaan aset obligor atau debitur yang belum memenuhi kewajibannya dan tidak mau memenuhi panggilan Satgas BLBI untuk menyatakan kapan dan bagaimana membayarnya. Jadi ini perintah agar segera disita aset-aset nya," ucapnya.

Mahfud juga memerintahkan agar Satgas BLBI mengirim surat pemberitahuan kepada obligor dan debitur yang tidak menunjukkan itikad baik untuk memenuhi kewajibannya kepada negara. Surat itu kata Mahfud, dikirim melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalin kerjasama dengan obligor dan debitur.

 https://news.detik.com/berita/d-5801783/satgas-blbi-tagih-utang-keluarga-bakrie-rp-226-m-baru-dibayar-rp-103-m.

Cinta Laura

ini sangat luar biasa, kenapa masyarakat kita bisa terbelah seperti ini  ??  !!, TDK ada Toto kromo, lantaran para mubalig ilmunya dangkal, tentang nilai- nilai kasih sayang,  Cinta Laura membuka pidatonya dengan menyoroti tentang pertanyaan kenapa di Negara ini masih banyak konflik yang terjadi. Tidak hanya itu, ia pun menyebutkan bahwa sampai saat ini kita semua masih seringkali berkelahi karena hanya perbedaan.

"Sampai detik ini kita semua masih sering berkelahi dan menjatuhkan satu sama lain hanya karena perbedaan ras, suka, dan terutama agama," Andaikata kita bisa beragama dengan benar, mungkin tidak terjadi hal hal yg saling merendahkan satu dengan lainnya, dan kita saling membangun peradaban saling menghormati keyakinan masing - masing  kejujuran, kasih sayang, CINTA terhadap tanah,  Wslm Sis

Surat Terbuka Untuk Gabener DKI

 SURAT TERBUKA UNTUK ANIES BASWEDAN, GUBERNUR DKI

Ini adalah surat terbuka untuk Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta.

Akhir-akhir ini saya melihat banyak jalan-jalan dilubangi. "Katanya" untuk sumur resapan. Ini adalah proyek konyol. 

Kenapa begitu? Berikut ini akan saya jelaskan.

1. Kalau mau bikin lubang sebaiknya jangan di jalan, tetapi di selokan. Banyak yang masih luas. Atau di trotoar. Sebab, kalau tutupnya hilang, di waktu hujan bisa menjadi lubang kematian bagi pengendara motor. Kalau di trotoar, hanya mereka yang tidak bisa berenang yang berpotensi mati.

2. Kalau lubang-lubang itu dimaksudkan untuk memasukkan kembali air hujan ke dalam tanah, itu menunjukkan jahilnya, naifnya, awamnya anda sehingga bisa dibodohi oleh yang mendesign lubang resapan yang tidak bisa meresap air. Designer lubang resapan itu antara pembohong atau goblog dibidang mekanika fluida dan dan hukum Darcy.

Kedalaman 0 - 5 m umumnya di Jakarta ini lempung/clay atau siltstone yang tidak bisa mengalirkan fluida. Kalau seandainya bisa, maka air sungai Ciliwung, Cisadane atau Bengawan Solo, Kapuas, Brantas atau Missisipi atau air laut sudah habis merembes ke dalam bumi. 

Apa sudah paham sekarang?

Kalau mau memasukkan air ke dalam tanah, harus di lapisan pasir yang permeable. Itupun sumurnya harus didesign dengan baik. Sebab kalau ada formation damage, air akan susah masuk.

Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan survey geology untuk mencari formasi batuan pasir (sandstone) yang mungkin setidaknya pada kedalaman lebih dari 10 m. Seorang ahli sumur injeksi juga diperlukan untuk mendesign sumur itu.

Perawatannya tidak mudah. Secara periode harus dibersihkan atau distimulasi untuk menghilangkan formation damage, yang membuat injektiviti nya turun.

Sekarang apakah lubang-lubang yang dibuat itu bisa nenyerap air?

Jawabnya: "bisa kalau tanahnya kering". Jumlahnya tidak banyak. Ketika sudah basah, tanah itu harus keringkan dulu untuk bisa menyerap lagi.

Sebaiknya kita harus melupakan ide untuk memasukkan air hujan ke dalam tanah. Tidak bermanfaat. Ide itu hasil dari noble lies, kebohongan-kebohongan suci, seperti global warming.

Itu saja. Semoga pembuatan lubang yang tidak berguna dan mubazir dihentikan.

Syech Iman Semar al Jawi al Kadrun.

Catatan: kepada rekan-rekan yang menerima posting ini mohon diforward ke rekan lainnya supaya nantinya bisa sampai ke gubernur DKI.

Kamis, 04 November 2021

Bencana Alam dan Ketakberdayaan Manusia

 Bencana Alam dan Ketakberdayaan Manusia
https://katoliknews.com/2016/07/11/bencana-alam-dan-ketakberdayaan-manusia/1779/
MUNGKIN TULISAN DIBAWAH INI👇 BISA MENJADI RFLEKSI BERSAMA

Bencana Alam dan Ketakberdayaan Manusia
11 Juli 2016

Oleh: Pastor Peter C. Aman OFM, Direktur JPIC-OFM Indonesia dan dosen Teologi Moral di STF Driyarkara, Jakarta
Ketika manusia dikuasai hasrat menikmati dan mengumpulkan harta, alam ciptaan hanya dilihat dari aspek kegunaan, fungsi dan manfaatnya saja. Alam berada dalam genggaman kuasa manusia. IPTEK membantu manusia menundukkan alam. Manusia begitu digdaya menaklukkan alam.
Kedigdayaan itu ternyata semu, di hadapan kekuatan bencana alam. Manusia dan “candi babel” buatannya (gedung-gedung besar dan kuat, rumah kediaman atau gedung pencakar langit, dan industri, dll) luluh lantak dalam hitungan detik. Manusia diajar untuk menemukan kebenaran tentang dirinya. Ia laksana sebutir debu dalam tiupan angin, atau setitik air dalam deburan tsunami.
Alam adalah satu entitas, yang melampaui manusia. Alam tidak dapat dikuasai. Pengetahuan manusia tentang alam, mesti mengembangkan sikap respek dan mengubah persepsinya tentang alam. Alam bukan sekedar sumber nafkah dan kekayaan. Dia adalah “oikos” – rumah dan ruang hidup manusia. Tak cukup melihat alam dari sudut pandang manfaat atau kegunaan.
Dibutuhkan pemahaman dan pendekatan menyeluruh.
Pendekatan menyeluruh bertitik tolak dari pemahaman bahwa ekologi adalah suatu refleksi dan seni interaksi. Segala sesuatu berelasi atau berinteraksi. Alam adalah suatu sintesa di mana tak ada satu elemen pun yang tidak mendapat tempat di dalamnya (ekosistem). Melihat alam hanya dari sudut pandang manfaat dan kegunaan bagi manusia adalah keliru.
Memahami Bencana
Bencana alam adalah petunjuk adanya disharmoni dalam ekosistem. Persoalannya, manusia melihat bencana selalu dari sudut antroposentris. Bencana itu negatif, karena mengorbankan manusia. Alam bukan melulu sahabat, tetapi juga musuh.Bencana sesungguhnya merupakan bagian dari evolusi biologis alam.
Dalam bencana terjadi seleksi alam, dalam ruang dan waktu. Manusia hidup dalam ruang dan waktu. Ia serba terbatas. Ia dapat menjadi korban bencana. Bencana alam tak dapat dienyahkan, manusia mesti mengubah cara memahami bencana.
Ada tiga pandangan untuk memahami bencana. Yang pertama, diajukan oleh T.H. Huxley (1893) dalam karyanya Evolution and Ethic. Dia mengatakan alam itu kasar, jahat dan kejam. Kekuatan jahat alam harus dihadapi kekuatan moral dan rasional. Ilmu pengetahuan berguna bagi manusia untuk mengusai alam. Alam harus ditundukkan demi kebaikan manusia.
Pandangan kedua diajukan Henry Drummond. Karyanya The Ascent of Man (1894) mempertegas pandangan teisme Kristiani dan ajaran tentang penyelenggaraan ilahi. Evolusi menurut dia harus dilihat dari hasil akhir dan hasil yang terbaik, untuk manusia dan keseluruhan. Kebaikan keseluruhan lebih penting dari kebaikan masing-masing ciptaan. Ilmu pengetahuan dan teologi berhubungan.
Ilmu pengetahuan memberi informasi penting bagi teologi, tentang bagaimana Allah menciptakan, melalui suatu evolusi. Teologi lantas membingkai ilmu pengetahuan dengan memberikan makna religius dan spiritual. Menurut Drummond evolusi adalah suatu proses berkelanjutan menuju titik kulminasi yakni suatu altruisme manusiawi dan kasih.
Pandangan ketiga diajukan Thomas Aquinas. Ciptaan dimaksudkan untuk mengkomunikasikan kebaikan Allah dan setiap ciptaan memperlihatkan kebaikan Allah (cf. S.T.I,47). Kerusakan pada ciptaan merupakan akibat dari kenyataan bahwa Allah menciptakan makhluk ciptaan dengan kondisi keterbatasan dan peluang (untuk berkembang). Kesempurnaan keseluruhan alam ciptaan tidak sebanding dengan hal-hal yang negatif itu (yang rusak itu).
Adanya kerusakan tidak membuat seluruh ciptaan rusak. Allah menghendaki kesaling-tergantungan antara ciptaan sebagai suatu organisme alami dan menghendaki adanya proses alami di mana ada ciptaan yang bertahan hidup karena ciptaan lainnya mati. Kerusakan yang terjadi bukanlah sesuatu yang jahat pada dirinya, sebaliknya justru dapat membawa kebaikan bagi keseluruhan. Kebaikan keseluruhan jauh lebih bermakna dari adanya hal negatif, seperti bencana.
Manusia tidak dapat menyangkal adanya sakit, penderitaan dan yang jahat dalam alam. Ada hal-hal yang kurang baik, yang berdampak buruk pada manusia. Kejahatan juga dilakukan manusia dan mengorbankan manusia lain. Jika kejahatan itu adalah kejahatan moral, maka tanggapan terhadapnya adalah bahwa manusia harus memperbaiki, mengampuni dan saling menanggung (S.T. II-II, 25.6).
Bencana alam bukanlah kejahatan moral. Karena bukan merupakan kejahatan moral, menurut Aquinas, ketika terjadi bencana kebajikan moral harus diutamakan: memperhatikan korban, melalui karya-karya karitatif (S.T. II-II.32.2). Bencana alam tidak bisa dihadapi dengan menguasai alam, atau mengakrabi alam. Alam tidak bisa menjadi musuh atau sahabat manusia. Perlu kebajikan teologis, terutama iman dan harapan pada penyelenggaraan Pencipta.
Bencana merupakan bagian integral dari dinamika evolusi internal alam, sebagai ekosistem. Manusia adalah bagiannya dan merasakan dampaknya. Manusia tidak dapat menuntut tanggungjawab siapapun bila bencana terjadi. Manusia justru semakin disadarkan bahwa dia adalah bagian dari alam. Keberlangsungan keberadaannya tergantung pada ciptaan lainnya. Di saat bencana, manusia mesti meningkatkan solidaritas dan kebajikan sosial.
Akan lain jika bencana disebabkan tindakan eksploitatif manusia, yang menyebabkan disharmoni ekosistem lantas menyebabkan bencana. Disharmoni dalam ekosistem merupakan asal-muasal bencana. Bencana alam akibat perbuatan manusia, menuntut tanggungjawab moral manusia.
Bencana dalam kehidupan manusia, terutama disebabkan oleh manusia sendiri. Tak tepat ketika bencana datang, Tuhan yang diomeli. Tuhan tidak akan melenyapkan bencana ketika pola hidup dan cara berada manusia tidak berubah. Manusia harus mengubah gaya hidup dan sikap terhadap alam. Kata bijak berikut baik direnungkan: Tuhan menggerakkan langit, karena manusia tidak dapat melakukannya, tetapi Tuhan tidak mengeluarkan duri dari kaki manusia, karena manusia dapat melakukannya.
Arne Naess dan St. Fransiskus Assisi
Berkaitan dengan perubahan sikap dan prilaku terhadap alam, Arne Naess, mengajukan konsep yang disebut ecosophy T, atau ‘deep ecology’. Ada tiga prinsip utama dari “deep ecology”: (1). Kebaikan serta berkembangnya kehidupan (manusia dan ciptaan) bernilai pada dirinya sendiri; (2). Kekayaan serta keberagaman hayati amat bermanfaat bagi realisasi dari nilai-nilai ciptaan; (3). Manusia tidak berhak merusak atau mengurangi keberagaman hayati kecuali demi kebutuhan vital.
Manusia bukanlah kriteria atau nilai unggul yang kepadanya nilai-nilai ciptaan harus dikorbankan. ‘Deep ecology’ bukanlah suatu teori tetapi suatu cara berada dan cara hidup. Deep ecology adalah suatu etika hidup baru, di mana agama, tradisi, budaya, kearifan lokal, spiritualitas, dan praksis nyata menjadi amat penting.
Arne Naess menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam mengatur dan menata hidup selaras alam. Cara hidup dan persepsi manusia terhadap alam mesti diubah. Deep ecology’ melawan pengutamaan kepentingan manusia di atas makhluk lainnya. Deep ecology adalah cara berada baru di dunia, karena manusia bukan hanya makhluk rasional dan sosial, tetapi juga makhluk ekologis.
Ada hubungan erat antara “deep ecology” dan spiritualitas kosmik St. Fransiskus Assisi yang memulai tradisi baru dalam mengejar kesucian hidup, yakni kontemplasi Allah dan keindahan-Nya dalam alam. Spiritualitas Fransiskus Assisi berciri kosmik. Ia menyebut dirinya ‘saudara dari segala ciptaan’ dalam satu bumi, yang adalah biaranya. Syairnya Gita Sang Surya adalah kristalisasi pengalaman dan penemuan diri Fransiskus di hadapan Allah dan sesama ciptaan.
Spiritualitas kosmik berhubungan dengan kebajikan kemiskinan. Kemiskinan bukan sikap menolak sesuatu, tetapi suatu cara berada yang menjamin kebebasan mencintai serta menghargai segala sesuatu sebagai saudara dan saudari. Keinginan memiliki, adalah ‘induk’ keinginan menguasai, mengontrol dan mengeksploitasi, yang melahirkan konflik dan bencana alam.
Kemiskinan membebaskan manusia dari keinginan tak teratur, terutama ketamakan. Ketamakan melahirkan bencana dan orang miskin adalah korban utamanya. Kepedulian pada alam tidak dapat dilepaskan dari kepedulian pada orang-orang miskin.
Leonardo Boff benar ketika mencatat bahwa pada hakekatnya krisis ekologi adalah derita bumi, ibu pertiwi, yang memperparah derita orang-orang miskin. “Tangisan bumi adalah tangisan orang miskin”. Hidup manusia menjadi indah karena ‘cinta’ dari alam ciptaan. Keindahan alam dan keindahan hidup manusia adalah pancaran keindahan cinta Pencipta, yang oleh St. Agustinus disebut: “keindahan lama yang selalu baru”.
Artikel ini sebelumnya dimuat di Jpicofmindonesia.com

Rabu, 03 November 2021

Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Perjuangan Palestina



Bertemu PM Shtayyeh, Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Perjuangan Palestina

Presiden Joko Widodo menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina menjadi negara yang merdeka, berdaulat penuh, dan dapat menentukan nasibnya sendiri dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya.

Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Ibrahim Shtayyeh di sela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26, di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, pada Senin, 1 November 2021.

"Palestina selalu menjadi perhatian penting bagi Indonesia," ucap Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah hal yang menjadi perhatian Indonesia terkait Palestina. Pertama, Indonesia sangat prihatin dan mengecam berbagai pelanggaran yang terus dilakukan Israel. Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan pembentukan misi internasional sebagai mata dan telinga bagi dunia atas berbagai insiden yang terjadi di Jerusalem.

"Indonesia dalam berbagai kesempatan mengusulkan pembentukan misi internasional di Yerusalem untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga di wilayah pendudukan dan terjaganya status Yerusalem sebagai kota suci untuk tiga agama," ungkapnya.

Kedua, Indonesia juga mendorong negosiasi multilateral yang kredibel. 
 
"Indonesia siap mendorong Kuartet Internasional untuk memulai kembali negosiasi perdamaian sesuai parameter internasional guna mencapai solusi dua negara (the two-state solution) yang dapat hidup berdampingan secara damai. Saya pastikan bahwa Indonesia tetap dan terus mendukung perjuangan Palestina di berbagai forum Internasional seperti PBB, OKI dan GNB," ujar Presiden.
   
Ketiga, persatuan Palestina turut menjadi perhatian Indonesia dan menjadi sangat penting bagi perjuangan Palestina.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Inggris, merangkap Irlandia dan International Maritime Organization Desra Percaya.

Glasgow, 1 November 2021
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden

Senin, 25 Oktober 2021

Sejarah ditemukannya Candi Borobudur

 Sejarah ditemukannya Candi Borobudur
TAN JIN SING, ORANG WONOSOBO, PEMBUKA JALAN PERTAMA KE CANDI BOROBUDUR

PADA 3 Agustus 1812, Tan Jin Sing bertamu ke rumah Residen Inggris di Yogyakarta, John Crawfurd yang sedang bersama atasannya, Letnan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles.

Saat itu, Raffles mengungkapkan ketertarikannya pada candi-candi peninggalan nenek moyang orang Jawa dan ingin menelitinya. Dia telah melihat Candi Prambanan dan akan memerintahkan Letkol Colin Mackenzie untuk meneliti dan memugarnya dengan bantuan dari Crawfurd.

Tan Jin Sing kemudian menyampaikan bahwa salah seorang mandornya pernah mengatakan bahwa di Desa Bumisegoro deket Muntilan, dia melihat sebuah candi besar. Memang kejadian ini telah puluhan tahun silam ketika mandor itu masih kecil. Demikian ditulis TS Werdoyo, salah seorang keturunan Tan Jin Sing, dalam biografi Tan Jin Sing: Dari Kapiten Cina sampai Bupati Yogyakarta.

Raffles langsung tertarik dan meminta Tan Jin Sing pergi ke Bumisegoro untuk melihat keberadaan candi tersebut. Hari minggu, Tan Jin Sing dan mandornya, Rachmat, berangkat naik kereta kuda ke Bumisegoro. Sesampainya di sana, mereka mengajak warga desa bernama Paimin, sebagai penunjuk jalan.

Paimin berjalan di muka, membuka jalan sembari membabat semak belukar dengan parangnya. Setelah menaiki bukit, mereka sampai di lokasi candi. Kata Paimin namanya candi Borobudur, tulis Werdoyo.

Kondisi candi saat itu menyedihkan. Ditumbuhi tanaman dan bagian bawahnya terkubur dalam tanah, sehingga candi itu seolah-olah berada di atas bukit, Sekelilingnya penuh semak belukar. Selesai mengamati monumen kuno itu, mereka kemudian kembali.

Setelah memberi upah secukupnya kepada Paimin, Tan Jin Sing dan Rachmat berangkat pulang. Sepanjang perjalanan, dia mengutarakan ketakjubannya akan Borobudur kepada Rachmat. Dia menaksir candi itu sudah berumur 1000 tahun dan merupakan peninggalan orang Jawa yang beragama Hindu dan Budha.

“Setelah orang Jawa menganut Islam, upacara di candi ditinggalkan sehingga pemeliharaan candi itu terabaikan. Dia juga berpikir tentang orang Belanda yang sudah lebih dari 100 tahun di Pulau Jawa tetapi kurang memberi perhatian pada candi-candi itu. Atas dasar ini dia merasa heran dan kagum bahwa orang Inggris yang justru tertarik pada monumen itu,” tulis Werdoyo.

Setiba di rumah, Tan Jin Sing membuat peta lokasi Borobudur dan menulis secara singkat laporan pandangan mata tentang keadaan sekeliling candi. Dalam suratnya, dia mengusulkan supaya diperkenankan membersihkan pepohonan dan semak belukar di sekitar candi, serta membuat akses jalan menuju candi supaya tim yang akan dikirim Raffles tidak kesulitan dalam menelitinya. Laporan itu dikirim kepada Raffles di Batavia.

Pada November 1813, Raffles mengirim surat kepada Tan Jin Sing. Dia mengizinkan Tan Jin Sing membersihkan hutan belukar yang menutupi candi dan membuat jalan menuju candi. Dia ingin bertemu dengan Tan Jin Sing di Semarang pada 12 Januari 1814. Setelah itu,dia & tim ahli purbakala akan6 meneruskan perjalanan ke Bumisegoro.

Setelah membaca surat tersebut, keesokan harinya, Tan Jin Sing dan Rachmat berangkat ke Bumisegoro. Sesampainya di sana, mereka meminta Paimin dan penduduk setempat membersihkan 20 meter sekitar candi. Mereka juga membuat jalan selebar lima meter dari Bumisegoro menuju candi. Pekerjaan harus selesai sebelum akhir Desember 1813.

Pagi 11 Januari 1814, Tan Jin Sing dan Rachmat berangkat menuju Semarang. Rachmat turun di Bumisegoro. Tan Jin Sing berpesan kepada Rachmat bahwa lusa dia dengan Raffles dan rombongannya akan meninjau candi Borobudur. Untuk itu, Rachmat diminta tetap tinggal di situ sambil melakukan persiapan.

Di Semarang, Tan Jin Sing diperkenalkan kepada Mayor Herman Christian Cornelius, arkeolog berkebangsaan Belanda dan ketiga stafnya. Raffles tidak bisa ikut dengan rombongan karena harus segera ke Surabaya. Keesokan harinya, Tan Jin Sing beserta Cornelius dan stafnya bertolak menuju Bumisegoro.

Sesampainya di lokasi candi, Tan Jin Sing berkata kepada Cornelius: “Seperti tuan lihat, candi ini tampaknya berada di atas bukit. Kaki candi ada di bawah tanah, tetapi saya tidak berani menyuruh mandor saya, Rachmat, untuk melakukan penggalian karena khawatir bila tidak dilakukan dgn pengawasan yang cermat, bisa merusak batu-batu yang tertimbun di bawahnya. Di atas candi itu masih ada tetumbuhan. Saya tidak berani menyuruh mencabutnya takut kalau batu-batu itu akan runtuh.”

Cornelius mengapresiasi pekerjaan Tan Jin Sing. “Tuan sudah bersihkan tanah dua puluh meter di sekeliling candi. Ini cukup bagus, tetapi saya pikir perlu diperluas hingga lima puluh meter. Siapa yang tuan minta mengerjakan ini?” Tanya Cornelius.

Tan Jin Sing meminta Rachmat dan Paimin mengerahkan penduduk untuk memperluas areal yang dibersihkan sampai lima puluh meter. Setelah pekerjaan itu selesai, Cornelius dan stafnya mulai bekerja melakukan pengukuran dan membuat gambar. Cornelius menargetkan pekerjaannya selama dua bulan.

Frederik Coyett boleh jadi orang Eropa pertama yg mengunjungi Borobudur pada 1733 dan mencuri sejumlah patung. Begitu pula dengan Raffles yang berperan dalam menugaskan Cornelius dan stafnya untuk melakukan penelitian di candi Borobudur. Namun, pembuka jalan pertama ke Borobudur adalah seorang Tionghoa, Tan Jin Sing dibantu mandornya, Rachmat dan Paimin serta penduduk setempat.

Tan Jin Sing atau Raden Tumenggung Secodiningrat menjabat bupati Yogyakarta sampai meninggal pada 10 Mei 1831. Namanya sempat diabadikan menjadi Jalan Secodiningratan, namun kemudian diganti menjadi Jalan P. Senopati.

SIAPAKAH SEBENARNYA TAN JIN SING YANG KEMUDIAN TERKENAL SEBAGAI KANJENG RADEN TEMENGGUNG SECODININGRAT ITU?

Menyebut nama Kapitan Tan Jin Sing bisa jadi sebagian kita banyak yang tidak mengenalnya. Namun  bagi masyarakat keturunan Tionghoa di Yogyakarta dan sekitarnya Tan Jin Sing adalah seorang tokoh yang sangat dibanggakan. Nama ini tidak saja sebagai lambang kebanggan masa lalu, tetapi juga merupakan bukti sejarah pengabdian masyarakat Tionghoa dalam perjalanan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Menilik dari sejarahnya, pengabdian masyarakat keturunan Tionghoa itu ternyata sangat besar artinya. Ini terbukti dengan terdapatnya tiga keturunan Tionghoa di lingkungan Keraton Yogyakarta, masing² Trah Secodiningrat, Trah Honggodrono, dan Trah Kartodirjo.

Trah Secodiningrat merupakan trah yang diturunkan oleh KRT Secodiningrat, seorang Bupati Nayoko (setingkat menteri) di masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono III atau yang dikenal dengan sebutan Sultan Raja.

Karena namanya Tan Jin Sing, banyak yang mengira bahwa ia adalah seorang lelaki gagah, tampan, bermata agak sipit dan berkulit kuning dengan rambut berkucir. Ternyata salah, Tan Jin Sing seorang lelaki tampan, berwibawa, berkulit hitam manis, dan tidak bermata sipit. Sorot matanya tajam dan bersih, seperti bangsawan-bangsawan Jawa lainnya di masa itu.

Dalam riwayatnya Tan Jin Sing memang tumbuh dan besar di lingkungan keluarga Oei The Long, seorang kaya dan juragan gadai di Wonosobo (sekarang masuk Jawa Tengah). Meski kulit dan matanya berbeda jauh dgn keluarga Oei The Long atau lebih dikenal dgn panggilan Bah Teng Long.  Namun tidak banyak yg percaya jika Tan Jin Sing sesungguhnya bukan berasal dari darah keturunan Oei The Long. Hingga sekarang, masih ada yang meyakini jika Kapitan Tan Jin Sing berdarah Tionghoa dan putera kandung dari juragan gadai Oei The Long.

Sesungguhnya Tan Jin Sing keturunan asli bangsawan Jawa. Ia merupakan cicit dari Adipati Danurejo I, patih pada pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan jika ingin menelusurinya lagi ke atas, Tan Jin Sing merupakan keturunan dari Sunan Amangkurat Agung di Mataram.

Pendapat ini merujuk dari silsilah Bupati Banyumas Raden Temenggung Yudonegoro III yg merupakan keturunan dari Sunan Amangkurat Agung itu berputera 27 orang dari tiga isteri dan enam orang selir. Anaknya yg ke-16 seorang puteri bernama Raden Ayu Patrawijaya diperisteri Demang Kalibeber, Wonosobo.

Dari perkawinannya dengan Demang Kalibeber, Raden Ayu Patrawijaya memperoleh tiga orang putera. Anaknya yg bungsu seorang lelaki, diberi nama Raden Luwar.

Belum lagi Raden Luwar dewasa, ayahnya yang Demang Kalibeber meninggal dunia. Seorang kaya di Wonosobo, teman dekat Demang Kalibeber, yakni juragan gadai Oei The Long menaruh kasihan pada si kecil Raden Luwar yang sudah menjadi yatim itu. Oei The Long lalu meminta kepada Raden Ayu Patrawijaya agar diperkenankan mengasuh dan membesarkan Raden Luwar.

Singkat cerita permintaan Oei The Long dikabulkan. Raden Luwar pun lalu diangkat sebagai anak angkatnya. Tetapi perkembangan tidak berhenti di situ. Pertautan batin antara seorang ibu dgn anaknya ternyata tak dapat diputuskan begitu saja. Hampir tiap hari Raden Ayu Patrawijaya selalu ingin bertemu dgn anaknya. Demikian pula halnya dengan si kecil Raden Luwar, ia selalu bermurung diri dan menangis ingin bersama ibunya.

Perkembangan itu membuahkan situasi yang baru pula. Karena sering bertemu, cinta pun tumbuh di hati Oei The Long dan Raden Ayu Patrawijaya. Demi perkembangan jiwa Raden Luwar, akhirnya Raden Ayu Patrawijaya menikah dengan Oei The Long secara Islam. Karena secara kebetulan, Oei The Long juga seorang Tionghoa penganut Islam.

Begitu resmi menjadi anak tirinya, Oei The Long yang anak Kapitan Oei Tiong Haw di Semarang itu lalu memberi nama Tionghoa kepada Raden Luar. Nama Tionghoa yang diberikan kepada Raden Luar itu, adalah Tan Jin Sing.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India