Jumat, 19 November 2021

Ngeri! BNPT sebut Farid Okbah bukan orang sembarangan di Al-Qaeda: Dia menjabat…*

 
Ngeri! BNPT sebut Farid Okbah bukan orang sembarangan di Al-Qaeda: Di
 
 
 
 
Ilustrasi pasukan jihad Al-Qaeda. Foto: Nytimes

Tersangka teroris Ustaz Farid Okbah ternyata punya jabatan penting di kelompok jihad Al-Qaeda.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Ahmad Nurwahid. Dia menjelaskan, Farid Okbah pernah pergi ke Afghanistan namun bukan untuk latihan militer bersama para kombatan.

Farid Okbah jadi mentor intelektual

Brigjen Ahmad lantas mengungkapkan bahwa kedatangan Ustaz Farid Okbah ke daerah konflik tersebut ialah untuk menjadi mentor Jamaah Islamiah (JI) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Tak tanggung-tanggung, jabatan dari Ustaz Farid Okbah di sana sebagai mentor intelektual JI.

Dalam menjalankan persannya, Ustaz Farid Okbah melatih sejumlah orang yang berpaham radikalis.

“FAO ke Afganistan tidak dalam rangka pendidikan dan latihan. Yang bersangkutan itu salah satu aktor intelektual atau mentornya JI, yang bersangkutan juga mendidik dan melatih para Ustaz kelompok kanan. JI berafiliasi dengan Al-Qaeda di Afganistan,” ujar Brigjen Ahmad saat dikonfirmasi, menyitat Tribun, pada Kamis, 18 November 2021.

Brigjen Ahmad juga menambahkan, bahwa Ustaz Farid Okbah bisa pula disebut sebagai afiliator atau koordinator JI untuk Al-Qaeda di Afghanistan.

Kendati demikian pihaknya tidak ingin menjelaskan lebih lanjut soal kapan terakhir kali Farid Okbah pergi ke Afghanistan.

Melatih kader dan menyiarkan paham

Hanya saja, Ustaz Farid Okbah kedapatan pernah ditunjuk sebagai Ustaz yang melatih sejumlah kader Jamaah Islamiah pada tahun 1992 silam.

Ustaz Farid Okbah berperan untuk menggodok sejunmlah kader baru untuk menyebarkan paham-paham JI dengan mendalami kitab wahabi dan fiqih soal jihad.

Kemudian paham tersebut disiarkan para kadernya ke sejumlah daerah, terutama pesantren yang terafiliasi dengan paham JI.

“Di tahun-tahun 1992-an ditunjuk sebagai ustaz yang ditunjuk mentraining sejumlah kader ustaz ustaz yang menyebarkan visi dan misi JI dengan mendalaman kitab wahabi, fiqih jihad yang kemudian dikembangkan kepada kader-kader pesantren JI dan anggota JI di daerah dengan mengadakan dauroh-dauroh,” tandasnya.

Comments

Salvedar Sarumaha
sehari yang lalu
Saya heran... Indonesia beri panggung kepada imigran radikal Afganistan.
Bendelina Wadoe
sehari yang lalu
Sudah lama sekali , berarti sudah tumbuh subur apa lagi dia ada dalam organisasi MUI , pasti dalam tubuh MUI sudah tersebar paham radikal, harus hati2
Iman sah
sehari yang lalu
Sebelum jabatan presiden habis penggal harap pemutihan besar2 ran kepada ormas yg cenderung radikal.babat sampai ke akar2 nya.....
+62
sehari yang lalu
maaf org itu wajahnya penuh kebengisan. kebencian dan dendam
Guntur_S.
sehari yang lalu
Hayooo TNI polri bebaskan NKRI dr gerombolan Taliban kadrun KADRUN sesat..!!!
ikut kedar auto donkey
sehari yang lalu
bnpt udah tau lalu kenapa ini orang ngk di karungin...???.....malah di biarkan bebas
Daarass Ds
sehari yang lalu
Faham wahabi dlm Fiqih dn Tauhid selalu bertentangan dg Faham Ahli Sunnah wal jama'ah yg afliasi dg mazhab Syafi'i
Aan Mercure
sehari yang lalu
kalo sampe presiden jokowi tidak bisa 3 priode, harapan kami masyarakat indonesia di sisa masa jabatan pak jokowi yg tinggal 2 tahun lebih ini segera babat habis orang2 yg bersuara radikal, dan babat habis juga yg jelas2 kadrun
terungkap kan lama2
Liem Wen Bin
sehari yang lalu
MUI seluruh anggotanya perlu ditest wawasan kebangsaan,seperti dilakukan KPK.
 ⭕Ngeri! BNPT sebut Farid Okbah bukan orang sembarangan di Al-Qaeda: Dia menjabat…*

http://share.babe.news/al/jcepfwvYTR

HopsID
2021/11/18 11:43
Ikuti
Ilustrasi pasukan jihad Al-Qaeda. Foto: Nytimes

Tersangka teroris Ustaz Farid Okbah ternyata punya jabatan penting di kelompok jihad Al-Qaeda.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Ahmad Nurwahid. Dia menjelaskan, Farid Okbah pernah pergi ke Afghanistan namun bukan untuk latihan militer bersama para kombatan.

Farid Okbah jadi mentor intelektual

Brigjen Ahmad lantas mengungkapkan bahwa kedatangan Ustaz Farid Okbah ke daerah konflik tersebut ialah untuk menjadi mentor Jamaah Islamiah (JI) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Tak tanggung-tanggung, jabatan dari Ustaz Farid Okbah di sana sebagai mentor intelektual JI.

Dalam menjalankan persannya, Ustaz Farid Okbah melatih sejumlah orang yang berpaham radikalis.

“FAO ke Afganistan tidak dalam rangka pendidikan dan latihan. Yang bersangkutan itu salah satu aktor intelektual atau mentornya JI, yang bersangkutan juga mendidik dan melatih para Ustaz kelompok kanan. JI berafiliasi dengan Al-Qaeda di Afganistan,” ujar Brigjen Ahmad saat dikonfirmasi, menyitat Tribun, pada Kamis, 18 November 2021.

Brigjen Ahmad juga menambahkan, bahwa Ustaz Farid Okbah bisa pula disebut sebagai afiliator atau koordinator JI untuk Al-Qaeda di Afghanistan.

Kendati demikian pihaknya tidak ingin menjelaskan lebih lanjut soal kapan terakhir kali Farid Okbah pergi ke Afghanistan.

Melatih kader dan menyiarkan paham
Hanya saja, Ustaz Farid Okbah kedapatan pernah ditunjuk sebagai Ustaz yang melatih sejumlah kader Jamaah Islamiah pada tahun 1992 silam.

Ustaz Farid Okbah berperan untuk menggodok sejunmlah kader baru untuk menyebarkan paham-paham JI dengan mendalami kitab wahabi dan fiqih soal jihad.

Kemudian paham tersebut disiarkan para kadernya ke sejumlah daerah, terutama pesantren yang terafiliasi dengan paham JI.

“Di tahun-tahun 1992-an ditunjuk sebagai ustaz yang ditunjuk mentraining sejumlah kader ustaz ustaz yang menyebarkan visi dan misi JI dengan mendalaman kitab wahabi, fiqih jihad yang kemudian dikembangkan kepada kader-kader pesantren JI dan anggota JI di daerah dengan mengadakan dauroh-dauroh,” tandasnya. 🚻

Ambyar! Jidat Anies Sudah Berstempel Permanen Dekat Ekstrimis

 Ambyar! Jidat Anies Sudah Berstempel Permanen Dekat Ekstrimis

    ANTON CAHAYA - SEWORD

Sejarah perpolitikan tanah air mencatat hanya di era Gus Dur partai berbasis agama Islam yang mampu melahirkan sosok pemimpin hingga kursi 1 RI. Itu pun saat itu pemilihan presiden ditentukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) belum mengadopsi sistem pemilihan langsung oleh rakyat.

Saat itu ada istilah poros tengah yang digawangi oleh Amien Rais. Dan Amien Rais sendiri saat itu sebagai Ketua MPR RI (1999-2004) dan kemudian digantikan Hidayat Nur Wahid (PKS). Di masa itu partai-partai yang bersasis agama Islam cukup dominan.

Dan belakangan Amien Rais juga yang pada akhirnya memiliki peran besar atas lengsernya Gus Dur. Jiwa besar terpancar. Saat itu Gus Dur mengalah dari pada ada pertumpahan darah sesama anak bangsa. Nah, sebagai daya tawar sampai saat ini Amien Rais pada akhirnya terlunta-lunta sebagai politikus. Terusir dari PAN yang ia dirikan. Kalau Gus Dur mengatakan sebagai "gelandangan politik". Sebuah kalimat yang menjadi nyata.

Setelah era Gus Dur tak terlihat lagi partai-partai yang berbasis agama mampu unjuk gigi. Padahal jika saja mereka mau bersatu cukup besar massanya. Partai basis agama antara lain: PKB, PPP, PKS, PAN, PBB dan partai gurem lainnya.

Tapi kendati berbasis agama, ada perbedaan ideologi diantara mereka, terutama PKS yang pendirinya Yusuf Supendi mengakui jika mereka adalah gerakan Ikhwanul Muslimin dari Mesir. Sumber

Sementara Ikhwanul Muslimin sendiri di Mesir masuk gerakan yang sudah dilarang karena dikategorikan masuk kelompok teroris. Sementara di Indonesia menjadi sebuah partai. Amazing. Jadi jangan heran jika "mereka' akrab dengan komentar miring terkait teroris.

Pada pilpres 2004, 2009, yang kesemuanya dimenangkan oleh SBY partai-partai Islam merapat. Di era SBY, PKS mencapai peak performance. Di era rezim inilah ormas-ormas kelompok ekstremis tumbuh subur Bayangkan saja selama 10 tahun SBY seperti menggelar karpet merah untuk mereka. Kelompok khilafah makin mencengkeram kuat saat itu. Menghina Pancasila dan UUD 45 sedemikian rupa. GBK dipenuhi yel-yel anti pemerintah oleh ratusan simpatisannya. Di era siapa? SBY, Jendral dengan tubuh tambun itu.

Bermacam-macam organisasi berhaluan ekstremis yang semula seupil tumbuh menjadi besar dan bengis. Kelompok khawarij dan wahabi pun turut bertumbuh. Kini efeknya menjadi musuh bersama di bumi nusantara yang beraneka ragam warnanya.
 
Jika begitu bolehkan kita salahkan SBY yang telah lemah dan lunak pada mereka, demi kepentingan langgengkan kekuasaan? Silahkan jawab dengan hati dan otak yang tenang. Abaikan kalimat mereka yang sedikit-sedikit teriakkan, "Thogut! bid'ah! kafir! haram! takbir! PKI! dan lain sebagainya."

Setelah Prabowo Subianto gagal dijadikan batu loncatan dan pijakan selama satu dasawarsa, kini kelompok mereka mulai bergeser dan melirik Anies Baswedan. Anies dipandang lebih menjanjikan sebagai sosok yang dapat merepresentasikan rasa sakit hati yang tak kunjung sembuh. Dikalahkan oleh Jokowi yang 55% rakyat Indonesia begitu mencintainya.

Anies Baswedan adalah harapan bagi kelompok ekstremis dan turunannya tersebut. Tokoh-tokoh di luar partai oposisi yang berasal dari latar belakang Ustad, pengamat, pejabat yang dipecat tiba-tiba menjadi idola kelompok yang membenci Jokowi.

Jadi tak perlu mengelak jika Anies Baswedan didukung oleh kelompok ekstremis yang tumbuh subur di tengah masyarakat bawah. Dan ini sudah tercatat oleh semesta. Anies Baswedan yang saat Pilgub DKI Jakarta gunakan kelompok mereka tak akan mungkin hilang begitu saja dari ingatan rakyat seluruh Indonesia.

Masih lekat ingatan rakyat jika Anies itu sosok yang jahat. Sebab menggunakan agama dan politik identitas untuk menghabisi Ahok.

Jadi jangan heran jika kemudian siklus sekarang mengarah ke Anies Baswedan. Sebagai karma. Dan pada akhirnya ia juga akan dihabisi oleh rakyat Indonesia yang suka cintai damai dan memelihara keragaman.

Meski Anies, dalang serta relawannya yang kemecer jabatan itu mencoba mengarahkan ke kelompok Islam yang tumbuh di Nusantara seperti NU dan merapat ke kelompok nasionalis, Anies tetap tak akan mampu mengikis kerak dan stempel yang sudah menempel di jidatnya secara permanen.

Bukan rakyat Indonesia yang bengis tapi itulah hukuman yang bakal Anies dan pemujanya terima. Jangan pernah main-main dengan rakyat Indonesia. Jadi keliru besar dan cenderung bodoh para pendukungnya yang mengumbar benci pada Jokowi. Data dan fakta sudah jelas Jokowi didukung "silent majority" yang tak suka jumpalitan di sosial media. Mereka lebih suka mengeksekusinya di TPS. Dan itu jauh lebih menyakitkan. Membungkam euforia dan sujud syukur yang sudah terlanjur.

Bagaimana menurut Anda?

Demikian, salam

Anggota MUI Pusat Ditangkap Densus, Ken Setiawan: Tidak Kaget, Sejak Dulu Kita Dingatkan.

 Anggota MUI Pusat Ditangkap Densus, Ken Setiawan: Tidak Kaget, Sejak Dulu Kita Dingatkan.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zain An-Najah. 

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengaku telah lama menyampaikan bahwa ada oknum di MUI yang terindikasi terlibat jaringan radikalisme dan terorisme, mungkin dulu belum ditindak karena belum memenuhi unsur tindak pidana terorisme.

Sering kita lihat statemen oknum MUI over laps kan ? Jelas Ken.

Laporan Ken selalu dibantah bahwa MUI Streril dari paham radikal apalagi terorisme, sebab di MUI katanya perwakilan para ulama dan orang orang sholeh. 

MUI menurut Ken bukan perkumpulan Ulama, tapi perkumpulan perwakilan ormas Islam, termasuk ada juga yang berpaham radikal di dalam MUI, dan uniknya anggota MUI yang lain tidak bisa berbuat banyak.

Ini lemahnya hukum dinegara kita, kalau belum melakukan tindakan yang mengarah pada terorisme maka mereka belum bisa ditindak dengan pasal terorisme.

Ken berharap pemerintah segera membuat regulasi yang melarang semua paham yang bertentangan dengan Pancasila, karena mereka itu duri dalam daging, kalau pemerintah tidak tegas, maka akan semakin merajalela, karena mereka sudah menyusup kesemua kalangan, termasuk ASN dan TNI POLRI. Tutup Ken.

Sumber: https://kontraradikal.com/2021/11/16/anggota-mui-pusat-ditangkap-densus-ken-setiawan-tidak-kaget-sejak-dulu-kita-dingatkan/

Boleh dishare/bagikan.

Ganda Situmorang: Jika Bukti Valid, Densus 88 Jangan Ragu Tangkap Fadli Zon, Anwar Abbas, dan Anies Baswedan

 Ganda Situmorang: Jika Bukti Valid, Densus 88 Jangan Ragu Tangkap Fadli Zon, Anwar Abbas, dan Anies Baswedan

Beredar luas di sosial media, di situ kelihatan jelas sekali circle pertama manusia sampah teroris ini. Jejak rekam berupa photo dan videonya berserakan di dunia maya. Gerombolannya sangat jelas, ketika lebih 2 foto bersama dalam kegiatan dan aktivitas yang terencana dengan data dukung tambahan bisa dipastikan mereka satu gerombolan.

https://www.sintesanews.com/ganda-situmorang-jika-bukti-valid-densus-88-jangan-ragu-tangkap-fadli-zon-anwar-abbas-dan-anies-baswedan/

TERNYATA DARI DULU UCAPAN GUSDUR ADA BENARNYA, MUI MESTI DIBUBARKAN

 https://youtu.be/UiKCvOeL1RI



TERNYATA DARI DULU UCAPAN GUSDUR ADA BENARNYA, MUI MESTI DIBUBARKAN

Dulu, tahun 2007, ketika alm Gus Dur menyebut bahwa MUI menjadi sarang orang-orang yang berhaluan radikal, mereka mencak-mencak, menuduh Gus Dur Liberal, Syiah, dll.

Tahun 2015, ketika Pemerintah getol menggasak sel-sel teroris yang berkedok pengajian, pengepul kotak amal dll, bahkan sampai beberapa minggu yang lalu, saat Densus 88 menangkap anggota2 simpatisan teroris yang menggalang dana sampai 14 milyar dari hasil kotak amal yang disebar seluruh Indonesia, MUI malah bilang bubarkan Densus.

Hari ini, 2021, ketika anggota MUI - tak main-main, pengurus pusat pula, komisi fatwa - diciduk Densus 88 karena terlibat terorisme. Orang-orang baru menyadari, bahwa yang diomongkan alm Gus Dur 14 tahun lalu, ternyata benar.

Walau dengan tegas MUI mengatakan bahwa  Ahmad Zain An-Najah melakukan itu atas nama pribadinya namun itu tidak akan membersihkan nama MUI. Apapun penjelasan sudah tidak penting lagi. Akui sajalah MUI gagal menjadi lembaga yang menjaga marwah ulama dan Islam. Jadikan ini sebagai hikmah. Segeralah reformasi. Screening lagi semua pengurus MUI. Tidak perlu malu. Lakukan itu untuk umat dan nama baik Islam yang kita cintai. Kemudian, segera berhenti berpolitk dengan membuat pernyataan yang bersinggungan dengan pemerintah.

🙏🇲🇨
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India