Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Agustus 2021

Di Dalam Catur Politik, Sering Menghalalkan Segala Cara, Tipu Menipu,Bunuh Membunuh Dengan Senyap, Gaya Mafioso.

*SINDIKAT KRIMINAL, Sangat Mungkin Terjadi, Tapi Ingat DIMATA SANG PENCIPTA DALAM PENGADILAN TERAKHIR TIDAK ADA YANG BISA DISEMBUNYIKAN.*
Dalam satu diskusi dengan teman di lounge executive ritz, teman berkata. Percaya engga kamu. Bahwa politik bisa dioperasikan dengan cara mafia, gangster. Dalam kasus Century Gate, Sity Chalimah Fadjriah meninggal karena stroke di saat kehadirannya sangat diperlukan sebagai saksi kunci pengucuran dana ke bank century. Ketika itu jabatannya sebagai deputi BI Bidang pengawasan Bank Umum dan Bank Syariah. Yang jelas kita tahu laporan resmi nya begitu. Apa iya? Karena itu, pemain kunci kasus century tidak tersentuh.

Dalam kasus Hambalang, ada empat orang saksi kunci yang meninggal saat proses penyidikan yaitu, Muchayat ( Deputi Meneg BUMN ). Asep Wibowo ( Direktur operasional PT. Methapora), Ikuten Sinulingga ( Direktur operasi Wika ) yang tewas jatuh dari jembatan penyeberangan di cawang dan Arif Gunawan. Apa semua kebetulan ? Kasus itu terpusat hanya kepada Nazarudin, dll yang tidak bisa menyentuh pelaku kunci.

Kasus IT PEMILU dimana Nasrudin saksi kunci ditembak dalam perjalanan pulang kerumah. Dan terakhir kasus EKTP , Johannes Marliem yang meninggal oleh pembunuh bayaran di AS. Anggota FBI yang datang menyidik dihentikan oleh NSA. Padahal kalau mereka tidak terbunuh, kasus itu akan bisa membuka pemain kunci. Dengan meninggalnya mereka yang jadi tersangka hanya terbatas kepada mereka yang tidak terhubung dengan pelaku kunci 

Saksi atau tersangka meninggal disaat keberadaan mereka sangat diperlukan untuk mengungkapkan mega skandal. Mengapa mereka meninggal? Tidak bisa dibuktikan secara hukum itu adalah pembunuhan dan lagi tidak ada investigasi soal kematian itu. Jadi benar benar gaya kerjanya sudah seperti Mafia , destroy and Clean up.  Yang kita syukuri di era Jokowi cara seperti itu tidak ada lagi. Kerena dia dan keluarganya memang menjauh dari politik lendir.
EJB.

Sabtu, 14 Agustus 2021

Sejarah Perlu Anda Ketahui, Sekelumit Tentang Bekasi, Terutama Kalau Anda Berdomisili Di Sana, Simak Artikel Di Bawah Ini

gambar ilustrasi saja

*Sejarah Perlu Anda Ketahui, Sekelumit Tentang Bekasi,Terutama* 
*Kalau Anda Berdomisili Di Sana, Simak Artikel Di Bawah Ini*
Sejarah lama, supaya  kamu tau tentang Kabupaten  Bekasi

 >*Sebelum mekar menjadi Kota dan Kabupaten* ..

1. Kabupaten Bekasi sebelum tahun 1950 bernama Kabupaten Jatinegara. Wilayahnya mencakup Jatinegara, Klender, Pondok Kopi  dan juga Cipinang.

2. Pada zaman kolonial Hindia-Belanda, Bekasi ditulis dengan Bacassie. Kata tersebut pernah ditemukan pada sebuah plang di Stasiun Lemah Abang, Kecamatan Cikarang Utara.

3. Bekasi mempunyai tokoh serupa Robin Hood. Namanya Entong Tolo, seorang pencuri yang menyerahkan hasil curian ke rakyat miskin.

4. Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah kurang-lebih 4.000 perusahaan dari berbagai negara.

5. Jika dilihat dari Google Earth, Kompleks Perkantoran Kabupaten Bekasi berbentuk segilima atau pentagon. Simbol pentagon memiliki makna keseimbangan.

6. Bukti luasnya wilayah Kabupaten Bekasi dulu adalah adanya nama Jalan Bekasi Timur dan Bekasi Barat di Cipinang dan Pondok Kopi.

7. Bekasi mempunyai bahasa tersendiri yaitu Bahasa Bekasi yang dipengaruhi Bahasa Betawi dan Sunda.

8. Etnis Betawi dan Sunda adalah penduduk asli di Kabupaten Bekasi.

9. Di Gedung Juang ’45 Tambun Selatan terdapat bunker yang terhubung ke Stasiun Tambun.

10. Menurut sejarawan dan antropolog Betawi, Ridwan Saidi, Bekasi dulu menjadi pusat Kerajaan Segara Pasir di zaman pra-sejarah.

11. Nama Kecamatan Babelan berasal dari nama tuan tanah asal Tiongkok yang bernama Lan dan biasa dipanggil Baba Lan oleh pribumi. Baba Lan memiliki tanah yang sangat luas.

12. Lutung Jawa (Trachypithecys Auratus Mauritus) yang merupakan satwa endemik di sepanjang pesisir Kecamatan Muara Gembong berada di ambang kepunahan. Saat ini jumlahnya kurang dari 100 ekor.

13. Masjid al-Muhajidin di Kecamatan Cibarusah pernah menjadi tempat pelatihan Laskar Hizbullah-Salilillah pimpinan K.H. Wahid Hasyim pada tahun 1937 untuk persiapan melawan tentara Hindia-Belanda.

14. Dalam perjalanan menuju Jakarta dari pengasingannya di Rengasdengklok. Ir. Soekarno sempat mampir ke Cibarusah untuk memberikan wejangan dan arahan untuk para pejuang.

15. Kampung Gabus di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara memiliki julukan sebagai Kampung Para Jawara dan terkenal seantero Jabodetabek.

16. Pada dekade 1970-an Kali Bekasi airnya jernih sehingga dapat diminum.

17. Bangunan tertua di Kabupaten Bekasi adalah Saung Ranggon. Terletak di Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, dibangun pada abad ke-16 dan diketemukan kembali pascahilang pada tahun 1821.

18. Ada tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, yaitu Babelan, Tarumajaya dan Muara Gembong.

19. Di Babelan terdapat tempat dimana banyak ditemukan artefak dan fosil purbakala yaitu Desa Buni Bakti dan Desa Muara Bakti. Di tempat itu ada sebuah situs yang bernama Situs Buni.

20. Belut putih adalah julukan untuk K.H. Noer Ali karena sangat sulit ditangkap kompeni. Selain itu beliau juga menyandang julukan Singa Karawang-Bekasi.

21. Sayur Gabus Pucung merupakan kuliner khas Bekasi yang terkenal.

22. Palestina pernah memberikan bantuan kepada korban banjir di Bekasi pada Januari 2014.

23. Klenteng Tek Seng Bio di Desa Karangasih adalah klenteng tertua di Kabupaten Bekasi. Didirikan sejak abad ke-18.

24. Di Kecamatan Muara Gembong terdapat pantai tengah laut yang timbul pascabanjir Januari lalu. Pantai tersebut hanya muncul di sore sampai malam hari.

25. Di Desa Ciledug, Kecamatan Setu ada sebuah bendungan kecil yang dibangun sejak zaman Belanda yaitu Situ Rawa Buragkeng.

26. Taman Buaya Indonesia Indah di Kecamatan Serang Baru berisi kurang-lebih 5000 ekor buaya dari berbagai jenis.

27. Menurut masyarakat sekitar, asal nama Kecamatan Tambelang berasal dari singkatan Tambun Belakang.

28. Mayoritas nama desa di Kabupaten Bekasi ditulis tanpa spasi, seperti Mekarsari, Sindangjaya, Wangunharja, Samudrajaya dan lainnya.

29. Hanya sekitar 5% masyarakat Kabupaten Bekasi hafal himne Swatantra Wibawa Mukti.

30. Kesenian ujungan adalah kesenian asli Bekasi. Seni  menggabungkan seni bela diri, seni tari dan seni musik. Ujungan tengah bertahan diterpa arus modernisme.

31. karya  ISMAIL MARZUKI untuk para pejuang wanita bekasi MELATI DI TAPAL BATAS 

32. Roman sejarah pramudiya anantatoer DITEPI KALI BEKASI
Copas dr WAG KeKL Becik Kapur Suci

Kamis, 12 Agustus 2021

Apa yang aku lakukan untuk Indonesia mungkin tak tercatat di buku sejarah Indonesia

Apa yang aku lakukan untuk Indonesia mungkin 
tak tercatat di buku sejarah Indonesia
"Apa yang aku lakukan untuk Indonesia mungkin tak tercatat di buku sejarah Indonesia,  mungkin Indonesia akan melupakan ku, namun indonesia adalah bagian hidup ku, jika aku mati tabur abu ku di pantai Bali"......K'tut Tantri.

Saya mungkin akan dilupakan oleh Indonesia...Tapi Indonesia adalah bagian hidup saya
K'TUT TANTRI......

Masih sangat di sayangkan banyak yng tidak tahu perjuangan wanita bule untuk negri ini. Disiksa Jepang nyaris membuat ia gila bahkan tewas... Tapi tak menyurutkan hati nya untuk memperjuangkan negri barunya itu... 

Bahkan Bung Tomo terkesiap saat menyaksikan bagaimana dengan tenang nya K'tut Tantri menyiarkan bombardir tentara Inggris pada kota Soerabaia dengan menulis catatan..... 

“Saja tidak akan melupakan detik detik  dikala Tantri dengan tenang mengutjapkan pidatonja dimuka mikropon, sedangkan bom-bom dan peluru2 mortir berdjatuhan dengan dahsjatnja dikeliling pemantjar radio pemberontakan,” tulis Bung Tomo.....

K’tut Tantri lahir di Glasgow Skotlandia  dengan nama Muriel Stuart Walker,  pada 18 Februari 1899. Ia adalah anak satu-satunya dari pasangan James Hay Stuart Walker dan Laura Helen Quayle.

Setelah Perang Dunia I, bersama sang ibu, ia pindah ke California, Amerika Serikat (AS). Kelak di Negeri Paman Sam, Tantri bekerja sebagai penulis naskah dan antara 1930 hingga 1932 ia menikah dengan Karl Jenning Pearson.

Tantri memutuskan pindah ke Bali setelah ia menonton film berjudul, “Bali, The Last Paradise”. Hal itu ia ungkapkan gamblang dalam bukunya, “Revolt in Paradise” yang terbit pada 1960.

“Pada suatu sore saat hujan rintik-rintik, saya berjalan di Hollywood Boulevard, saya berhenti di depan sebuah gedung bioskop kecil yang memutar film asing, mendadak saya memutuskan untuk masuk. Film asing tersebut berjudul “Bali, The Last Paradise”. Saya menjadi terpesona,” tulis Tantri.

“Sebuah film yang menunjukkan contoh kehidupan penduduk yang cinta damai, penuh rasa syukur, cinta, dan keindahan. Ya, saya merasa telah menemukan kembali hidup saya. Saya merasa telah menemukan tempat di mana saya ingin tinggal,” ujar dia dalam bukunya.

Selang beberapa bulan kemudian, Tantri tiba di Pulau Dewata. Kala itu ia bersumpah mobil yang dikendarainya hanya akan berhenti jika sudah kehabisan bensin dan kelak ia akan tinggal di tempat pemberhentian terakhirnya itu.

Ternyata mobil Tantri kehabisan bensin di depan sebuah istana raja yang pada awalnya ia yakini adalah pura. Dengan langkah hati-hati ia memasuki tempat itu dan tak berapa lama kemudian perempuan itu diangkat sebagai anak keempat oleh Raja Bangli Anak Agung Gede –sejumlah sumber menyebut ia menyamarkan nama asli sang raja.

Tantri menetap di Bali sejak 1934 dan ketika Jepang mendarat di Pulau Dewata, ia berhasil melarikan diri ke Surabaya. Di kota inilah ia mulai membangun hubungan dengan para pejuang kemerdekaan.

Di Surabaya, Tantri bergabung dengan radio yang dioperasikan para pejuang pimpinan Sutomo atau akrab disapa Bung Tomo. Dan ketika pecah pertempuran hebat pada 10 November 1945, tanpa gentar, Tantri berpidato dalam bahasa Inggris sementara hujan bom dan peluru mortir terjadi di sekeliling pemancar radio.

“Aku akan tetap dengan rakyat Indonesia, kalah atau menang. Sebagai perempuan Inggris barangkali aku dapat mengimbangi perbuatan sewenang-wenang yang dilakukan kaum sebangsaku dengan berbagai jalan yang bisa kukerjakan,”.. 

tulisnya dalam Revolt in Paradise.

Pilihannya untuk bergabung dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan itu membuat kalangan pers internasional menjulukinya “Surabaya Sue” atau penggugat dari Surabaya. 

Ia diketahui mulai akrab dengan dunia politik setelah menjalani diskusi intens dengan Anak Agung Nura — putra tertua raja yang mengangkatnya sebagai anak.

Menyadari dirinya menjadi target Jepang, Tantri memutuskan sembunyi di Solo. Namun nahas, keberadaanya diketahui Jepang dan akhirnya ia pun ditahan Kempetai –satuan polisi militer Jepang.

Perempuan itu dibawa ke sebuah penjara di daerah Kediri. Kondisi selnya sangat memprihatinkan di mana tempat tidurnya hanya beralaskan tikar kotor, bantal yang terbuat dari merang sudah menjadi sarang bagi kutu busuk, sementara berfungsi sebagai jamban adalah lubang di tanah dengan seember air kotor di sampingnya.

Tantri hanya diberi makan dua hari sekali, itu pun hanya segenggam nasi dengan garam. Hasilnya, berat badannya turun 5 kilogram dalam minggu pertama.

Kelaparan dan kejorokan memang menjadi senjata andalan Jepang ketika itu. Ini ditujukan untuk mematahkan semangat para tahanan sehingga mereka mau memberi informasi yang dibutuhkan.

Kendati mengalami bertubi-tubi penyiksaan bahkan nyaris dieksekusi, Tantri memilih tetap bungkam ketika disodori pertanyaan terkait dengan aktivitas bawah tanahnya. Dan setelah ditahan kurang lebih selama tiga minggu, ia pun dibebaskan.

Pasca-kebebasannya, ia diberi dua pilihan. Kembali ke negerinya dengan jaminan pengamanan tentara Indonesia atau bergabung dengan para pejuang. Tantri memilih opsi kedua.

Pada satu waktu, ia diculik oleh sebuah faksi tentara Indonesia dan diminta untuk siaran di “radio gelap” yang mereka kelola. Namun ia berhasil dibebaskan oleh pasukan Bung Tomo.

Ketika pemerintahan Indonesia pindah ke Yogyakarta, ia pun bergabung sebagai penyiar di Voice of Free Indonesia era 1946-1947. Dan ia dilaporkan pernah menjadi mata-mata yang berhasil menjebak sekelompok pengkhianat.

Mara bahaya senantiasa mengincar Tantri. Sementara ketenaran dan kerelaannya untuk berkorban membuatnya menjadi rebutan sejumlah faksi politik.

Ia diutus oleh pemerintah Indonesia ke sebuah konferensi pers yang dihadiri wartawan dan koresponden kantor berita dan media massa asing untuk mengisahkan bagaimana rakyat begitu bersemangat mendukung perjuangan kemerdekaan. Berbeda dengan propaganda Belanda yang menyebutkan bahwa pemerintahan Sukarno – Hatta tak mendapat dukungan.

Tantri juga pernah dikirim ke Singapura dan Australia dalam rangka menggalang solidaritas internasional. Tanpa visa ataupun paspor dan dengan hanya bermodal kapal tua yang dinakhodai seorang pria berkebangsaan Inggris, ia berhasil lolos dari blokade laut Belanda.

Dari Singapura ia bergerak ke Belanda demi menggalang dana dan melakukan propaganda. Ia berhasil, sebuah demonstrasi mahasiswa terjadi di perwakilan pemerintahan Belanda di Negeri Kanguru itu.

K’tut Tantri menetap di Indonesia selama 15 tahun, sejak 1932 hingga 1947.

Pada tanggal 10 November 1998, pemerintah Indonesia mengganjarnya dengan Bintang Mahaputra Nararya atas jasanya sebagai wartawan sekaligus pegawai di Kementerian Penerangan pada 1950.

Tantri yang juga memiliki darah bangsa Viking –sehingga dikenal sebagai pemberani dan gemar petualangan– tutup usia pada Minggu 27 Juli 1997. Perempuan yang perjalanan hidupnya akan segera difilmkan itu, meninggal dunia di sebuah panti jompo di pinggiran Kota Sydney, Australia, di mana ia menjadi permanen resident sejak 1985.

Perempuan yang disebut sebagai salah satu perintis hubungan persahabatan Indonesia – Australia itu memang tak pernah mengangkat senjata atau tutup usia sebagai warga negara Indonesia. K’tut Tantri justru memanfaatkan identitasnya sebagai orang asing berbahasa Inggris untuk mengambil peran dalam ranah diplomasi yang mengedepankan komunikasi dan jelas apa yang dilakukannya itu penuh risiko.

Dalam tulisan di buku catatan harian nya sebelum meninggal ia menulis..... 

Saat wanita gagah ini meninggal di peti jenasahnya ditutupi bendera Merah Putih dan di beri renda renda khas Bali seperti permintaannya.... 👍😊

Mengenang sejarah sekitar orang2 yg berjasa bagi NKRI dimasa masa perjuangan.🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Arsip.Topsekali.com

Minggu, 08 Agustus 2021

Seorang fotografer Hungaria, Attila Manek, secara tidak sengaja menjepret seorang ibu yang sedang membeli buah

 

Seorang fotografer Hungaria, Attila Manek, secara tidak sengaja
 menjepret seorang ibu yang sedang membeli buah

Foto yang indah👆🏻diambil oleh seorang fotografer telah menjadi klasik yang beredar selama beberapa dekade. Seorang fotografer Hungaria, Attila Manek, secara tidak sengaja menjepret seorang ibu yang sedang membeli buah & sayuran di sebuah pasar di Budapest, Hungaria pada tahun 1987, membawa bayi kecil dalam kantong plastik transparan, dan bayi itu mengunyah apel.

Dalam foto tersebut, ibu dengan rambut pendek diprofilkan & dia tampak anggun & tampak seperti Putri Diana dari Inggris, yang membuat kagum banyak orang. Namun, yang lebih menarik perhatian adalah dia pergi ke pasar sayur & membawa bayinya di dalam kantong plastik besar. Garis otot urat tampak dilengan beban berat telah membuat foto ini banyak di repost oleh netizen selama bertahun-tahun.

33 tahun kemudian, fotografer Attila Manek sekali lagi menemukan pasangan ibu & anak Hungaria. Saat itu, bayi dalam kantong plastik telah tumbuh menjadi wanita dewasa muda berusia 30-an. Fotografer dan pasangan ibu & anak itu sekali lagi ke pasar Budapest, untuk menciptakan kembali pemandangan tersebut dengan cara yang lucu.

Sang putri dengan senang hati memegang foto yang diambil oleh Attila Manek sebelumnya dan berpose untuk berfoto setelah 33 tahun. Attila Manek membagikan foto terbaru ibu & anak Budapest ini pada awal 2020 dan karyanya dengan cepat mengundang banyak komentar dari netizen: "Sangat menyentuh! Bayi kecil itu tumbuh sehat dan sang Ibu setelah lebih dari 30 tahun masih anggun dan cantik.", 
"Saya sangat menyukai pasangan ibu dan anak ini, saya melihat hubungan mereka sangat baik", "Ibu benar-benar terlihat seperti Putri Diana, dan masih memancarkan temperamen yang luar biasa."

Sebuah rana sesaat menghubungkan cerita 33 tahun terpisah, meninggalkan gambar & kenangan abadi. Ini adalah kombinasi dari humanisme hangat & teknologi fotografi👇🏻
Ini anaknya sdh besar, dan dia bawa foto yg lama







 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India