Selasa, 07 September 2021

JOKOWI EVIDEN, BUKAN AKSIDEN.

 JOKOWI EVIDEN, BUKAN  AKSIDEN.
By Iyyas Subiakto 

Tulisan tentang Jokowi sudah ribuan di tampilkan. Baik ulasan, analisa, pendapat, mengumpat, dst. 

Apapun tulisan itu yg bermuara kepada sosok manusia langka ini adalah karena magnetnya begitu kuat untuk di simak. Bahkan makian atau cercaan itu hadir karena mengomentari kebenaran dgn jalan menolaknya, padahal isinya sebenarnya mereka mengakui. 

Ibarat hadirnya matahari, orang yg tak suka panas akan mengumpat kenapa udaranya kok panas sekali, padahal tanpa matahari akan gelap semua. Tapi yg diributkan panasnya, bukan esensi kehadiran mataharinya.

Kenapa mereka kepanasan ditengah penerangan yg seharusnya menyenangkan. Itu tak lain karena mereka selama ini berjalan dalam kegelapan. Kegelapan hati, tindakan, prilaku, sampai akhirnya tidak bisa membedakan mana yg benar dan  tidak. Inilah yg disebut kesesatan absolut.

Jokowi adalah matahari untuk Indonesia. Dia menerangi, menyalurkan energi, memeberi nutrisi, dan mensupply vitamin hati. 

Jokowi adalah substansi, EVIDEN, dia bukan AKSIDEN. Dia harus ada, karena tanpanya yg lain tak ada juga tak apa-apa, karena AKSIDEN adalah pelengkap, EVIDEN adalah nyata, fakta dan ada.

Pergelutan kita terhadap isu penggantian pemimpin makin memanas. Isu amandemen UU No.7 '45 menjadi momok para pencuri yg tak sudi Jokowi lanjut lagi. Suara MUI, AR, RR, AHY, SBY dan barisan pempers bocor lainnya begitu gencar menolak, yg sebenarnya memuncaknya rasa takut dan menjadi paranoid karena Jokowi menjadi begitu di takuti. 

Ibarat setan takut akan ayat kursi. Begitulah kehadiran Jokowi, bahkan bukan hanya disini, tapi DIDUNIA pun dia disegani karena dia diakui sebagai pemimpin yg bersih dan fokus melakukan bersih-bersih.

Langkah Jokowi fokus dan pasti. Lihat sekarang dgn tim tagih BLBI, perjanjian dgn konfederasi Swiss Mutual Legal Assistance yg telah di sah kan DPR sebagai UU untuk menarik uang dari Swiss dan negara lain dari perbuatan jahat masa lalu tentang uang haram yg di simpan di luar negeri.

Statement Sri Mulyani atas hutang yg bisa ditagih sampai keturunannya adalah sebuah usaha sunguhan, bukan kerja siluman yg setelah selesai masa jabatan, rencana tinggal kenangan. Sri Mulyani adalah arsitek handal keuangan Indonesia p

Usaha-usaha ini adalah sebuah design pengamanan jangka panjang yg harus di kawal. Dengan ini diperlukan pengganti yg satu visi, bukan yg berhati pencuri.

Untuk itulah kita harus dengan tegas menolak AB, AHY, orang² JK. Karena kita masih banyak pilihan orang² jujur berpostur. Seperti Sri Mulyani, Ahok, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Andhika Perkasa, dll. Yg bisa membuat kita nyenyak tidur, bukan yg membuat kita gak bisa tidur.

Tulisan² penolakan atas kehadiran keturunan dgn rekam jejak yg kelam harus terus dilakukan. Sebaris, dua baris lakukan saja secara terus menerus agar kita tetap terjaga dari ancaman para buaya yg mulutnya terus menganga tanpa Indra perasa.

Jokowi mau lanjut atau tidak adalah keputusan Jokowi. Tapi yakinlah dia tidak akan membiarkan apa yg sudah dikerjakannya dgn segala upaya mangkrak begitu saja. Dengan itu kita yakin dia tidak akan melepas hasil kerjanya kepada orang yg punya potensi merusak atau menggagalkannya. 

Jokowi adalah substansi Indonesia, maka dia akan terus ada bersama kita walau tidak harus kelihatan kehadirannya, tapi kita butuh pemikirannya untuk terus mengawal Indonesia sebagai bapak bangsa, sekaligus sebagai stake holder Indonesia.

Sehat Jokowi , sehat Indonesia.

0 Comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India